Rabu, 20 Juni 2012

Perkawinan Ganesa


ganeshColour500.jpg (75244 bytes)

Perkawinan Gaóeúa

 Dewa Úiva dan Pàrvatì sangat bahagia atas pelayanan yang diberikan putra mereka Gaóeúa. Untuk mengalahkan rakûasa Taraka Àsura, putra kedua merekapun lahir. Namanya adalah Skanda. 


Karena ia memiliki enam wajah, ia dikenal dengan nàma “Úaómukha.” Dan ia terlahir ketika bintang “kåtloka” bersinar dengan sucinya. Ia juga dikenal dengan nàma “Kàrttikeya.” Seluruh dunia memujanya dengan nàma “Subrahmanya,” karena ia memberkahi pemujanya dengan pengetahuan Brahman.

Shiva, Parvathi and GaneshDewa Úiva and Pàrvatì, memikirkan pernikahan kedua anaknya, Gaóeúa dan Subrahmanya, karena mereka sudah menjadi pemuda. Ini adalah saat yang tepat. Ketika mereka membicarakan hal ini pada mereka, mereka berdua bertengkar.
Salah satu diantara mereka berkata, “Nikahkan aku lebih dahulu!”

“Jangan,” yang lain berkata, “nikahkan aku lebih dahulu!”

Untuk melerai mereka, Dewa Úiva dan Pàrvatì membuat rencana, mereka memanggilnya dan berkata, 
“Wahai kedua putraku sayang, kami sama-sama menyayangimu. Agar kalian tidak bertengkar, kami telah memutuskan. Diantara kalian berdua siapapun yang bisa lebih dahulu mengelilingi bumi ini, maka akan kami nikahkan terlebih dahulu.”

Mendengar hal ini, Subrahmanya segera menaiki meraknya dan secepat kilat berangkat mengelilingi bumi dan kembali terlebih dahulu daripada Gaóeúa. Gaóeúa hanya duduk berdiri di dekat orang-tuanya, Dewa Úiva dan Úakti Pàrvatì tanpa meminta ijin untuk pergi. Tetapi, Ia meminta kedua orang-tuanya untuk duduk. Ia berdoa dihadapan mereka.

Gaóeúa memuja mereka berdua dengan penuh ketulusan dan kemudian mengelilingi mereka tujuh kali dan juga memberikan penghormatan tujuh kali. Setelah ia selesai, Subrahmanya datang, setelah menyelesaikan tugasnya mengelilingi dunia. Subrahmanya memohon agar ialah yang dinikahkan terlebih dahulu karena ia telah kembali lebih dahulu. Gaóeúa tidak pernah mengelilingi bumi.

Saat itu, Gaóeúa berkata, “Wahai Ibu Mulia, dan Ayah Weda mengatakan siapapun yang mengelilingi orang-tuanya tujuh kali maka ia akan mendapatkan bhu-pradakûióa atau sama dengan mengelilingi seluruh jagat-raya. 

Jika berkah didapatkan bahkan hanya dengan mengelilingi sama dengan mengelilingi jagat-raya, karena kalian berdualah jagat-raya itu! Oleh karena itu, nikahkanlah aku tanpa menunda lagi.” Mendengar kata-kata Gaóeúa yang teramat bijaksana, Dewa Úiva dan Pàrvatì amat berkenan dan memutuskan bahwa mereka akan merayakan pernikahan Gaóeúa terlebih dahulu. 

Dua putri Prajàpati Viúvarùpa yang telah terpilih, bernama Buddhi dan Siddhi, terpilih untuk menikahi Gaóeúa. Viúvakarma, pengukir surgawi, membangun sebuah gedung pernikahan yang amat indah. Dewa Úiva dan Pàrvatì merayakan pernikahan Gaóeúa dengan Buddhi dan Siddhi, yang memberinya dua putra yang tampan Labha dan Kûema.

Gaóeúa adalah brahmacàrin yang abadi. Semua dewa adalah brahmacàrin, namun diceritakan bahwa merekapun menikah seperti kita agar mempermudah pemahaman kita. Jadi, Gaóeúa menikah dengan dua putri Brahma, Sang pencipta yang bernama “Buddhi” dan “Siddhi.” 

Pikiran yang tercerahi dan pencapaian. Kekuatan dewa adalah istrinya. Dari pernikahan dengan dua istri ini, Gaóeúa memiliki dua anak. Satu bernama Kûema. Yang lain bernama Labha. Labha berarti keuntungan, mendapatkan kekayaan yang tertinggi. Dan Kûema berarti perlindungan akan kekayaan yang tertinggi itu.

Subrahmanya, yang memandang semua ini dengan diam, meminta ijin pergi pada orang-tuanya dan ia pergi ke gunung Krauñca di dekat danau Manasà di Gunung Kailàsa. (Dalam Skanda Puràóa, cerita ini dikisahkan, setelah pernikahan Gaóeúa, Subrahmanya juga menikah dengan dua istri yang cantik Valli and Devasena.)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar