DEWA
INDRA
—Nd–o mday vav*/e
xvse v*]ha n*i." -
timNmhTSvaijzUtem.eR
hvamhe s vajezu p[ no_ivzt( --
Indro madàya vàvådhe
úavase våtrahà nåbhiá,
Taminmahatsvàjiûùtemarbhe
havàmahe sa vàjeûu pra no aviûat.
(Ågveda: I-81-1)
Dewa Indra (Indro)
sang penghancur Våtra (våtrahà) untuk kebahagiaan (madà-ya),
kekuatan (úavase) dengan manusia (nåbhiá), kepada beliau (tamin)
kami memanggil (havàmahe) dalam perang yang kecil dan besar (vàjeûu).
Semoga Dewa Indra (saá) melindungi (pra no aviûat) dalam setiap
langkah kita.
’Sang Penghancur Våtra,
yaitu Dewa Indra untuk kebahagia-an, kekuatan yang selalu berada dalam
diri manusia. Dalam peperangan kecil maupun besar, kepada beliaulah kami
memanggil. Semoga Deva Indra selalu melindungi dalam setiap langkah
kita’.
Dewa Indra tetap akan
menolong dan memberi karunia walaupun orang tidak memujanya asal orang tersebut
melaksanakan dharma dan kebaikan atau giat bekerja dan rajin. Tetapi
orang jahat seringkali memanfaatkan karunia Dewa Indra dengan cara yang salah,
sehingga pada akhirnya orang tersebut sangat menyesal karena telah mendapatkan
kesempatan tetapi tidak bisa memanfaatkan dengan baik.
Dalam mantra tersebut
juga dikatakan bahwa kita memanggil Dewa Indra dalam segala kegiatan supaya
Beliau melindungi dan memberkati kita semua. Seperti diketahui, manusia suatu
saat pasti akan mencari perlindungan Tuhan, karena kita menyadari hanya Tuhan
Yang Mahaabadi.
Orang biasa ataupun
orang besar bisa dilindungi oleh raja (pemerintahan) atau tentara sekalipun,
tetapi suatu saat dia pasti akan mendapat masalah yang mana raja atau tentara
tersebut tidak bisa menolongnya lagi. Dalam kondisi tersebut manusia biasanya
menerima keberadaan Tuhan. Dengan demikian di sini dimaksudkan hendaknya
manusia selalu memuja Tuhan dan mohon supaya dapat perlindungan-Nya.