Rabu, 01 Mei 2013

EKALAYA

 Ekalaya-Solo

EKALAYA atau Ekalawya (Mahabharata) dalam cerita pedalangan dikenal pula dengan nama Palgunadi.
Ekalaya adalah raja negara Paranggelung.
Ekalaya mempunyai isteri yang sangat cantik dan sangat setia bernama Dewi Anggraini, putri hapsari/bidadari Warsiki.
Ekalaya seorang raja kesatria, yang selalu mendalami olah keprajuritan dan menekuni ilmu perang.
Ekalaya sangat sakti dan sangat mahir mampergunakan senjata panah.
Ekalaya juga mempunyai cincin pusaka bernama Mustika Ampal yang menyatu dengan ibu jari tangan kanannya.
Ekalaya berwatak; jujur, setia, tekun dan tabah, sangat mencintai istrinya. Dalam perselisihannya dengan Arjuna, dengan penuh keikhlasan Ekalaya merelakan ibu jari tangan kanannya dipotong oleh Resi Durna, yang mengakibatkan kematiaannya karena cincin Mustika Ampal lepas dari tubuhnya.
Menjelang kematiaanya, Ekalaya berjanji akan membalas kematiannya pada Resi Durna.
Dalam perang Bharatayuda kutuk dendam Ekalaya menjadi kenyataan. Arwahnya menyatu dalam tubuh Arya Drestadyumna satria Pancala, yang memenggal putus kepala Resi Durna (Drona) hingga menemui ajalnya.

Sumber Gambar : Ki Demang

Ekalaya



 Ekalaya-Solo
EKALAYA atau Ekalawya (Mahabharata) dalam cerita pedalangan dikenal pula dengan nama Palgunadi.
Ekalaya adalah raja negara Paranggelung.
Ekalaya mempunyai isteri yang sangat cantik dan sangat setia bernama Dewi Anggraini, putri hapsari/bidadari Warsiki.
Ekalaya seorang raja kesatria, yang selalu mendalami olah keprajuritan dan menekuni ilmu perang.
Ekalaya sangat sakti dan sangat mahir mampergunakan senjata panah.
Ekalaya juga mempunyai cincin pusaka bernama Mustika Ampal yang menyatu dengan ibu jari tangan kanannya.
Ekalaya berwatak; jujur, setia, tekun dan tabah, sangat mencintai istrinya. Dalam perselisihannya dengan Arjuna, dengan penuh keikhlasan Ekalaya merelakan ibu jari tangan kanannya dipotong oleh Resi Durna, yang mengakibatkan kematiaannya karena cincin Mustika Ampal lepas dari tubuhnya.
Menjelang kematiaanya, Ekalaya berjanji akan membalas kematiannya pada Resi Durna.
Dalam perang Bharatayuda kutuk dendam Ekalaya menjadi kenyataan. Arwahnya menyatu dalam tubuh Arya Drestadyumna satria Pancala, yang memenggal putus kepala Resi Durna (Drona) hingga menemui ajalnya.

Sumber : Ki Demang

Gram

Tabel Pemetaan Penerapan Metode Pembelajaran