Selasa, 08 Mei 2012

Asal Mula Savitri - dan kutukan dewi Svara

Kutukan Svaràdevì membuat Brahmà jadi Sungai

Di mana seseorang sepatutnya mendapat penghormatan, tidak diberikan penghormatan selayaknya dan di mana seseorang sepatutnya tidak mendapat penghormatan, kemudian mendapat penghormatan, di sana kekurangan, kematian dan kekhawatiran akan meraja-lela.

KRISNA GUGUR


KÅÛÓA KE DWÀRAKA

 

Diceritakan, setelah perang Kurukûetra berakhir, Yudhiûþhira, saudara tertua dari para Pàóðava kemudian diangkat menjadi raja. Sementara itu, untuk beberapa waktu Kåûóa menetap di ibukota Hastinàpura. 

sad angga weda - 6 bagian weda

Úikûa, Kalpa, Vyàkaraóa, Nirukta, Chanda dan Jyotisa


1)  Úikûa yaitu ilmu phonetika (bunyi) Veda.
Mahàrûi Pàóini merupakan salah seorang pengarang buku pada bagian ini dan buku nya bernama Paniniya Úikûa. Di dalam buku tersebut dijelaskan tentang tekanan suara seperti : udàtta, anudàtta, svarita, hrasva, dìrgha dan pluta dari suara dan konsonan yang terdapat di dalam naskah Veda. Ditekankan bahwa bunyi-bunyi dan kitab suci Veda yang didengarkan ini mengkondisikan kemakmuran terhadap umat manusia. Pengetahuan tentang Úikûa adalah sangat mutlak dalam mepelajari kitab suci Veda. Salah pengucapan dapat berarti bertentangan dengan yang diucapkan bahkan akan membuahkan ketidakbaikan. Disebutkan Tvaûþà melaksanakan sebuah homa untuk mengalahkan Våtra. Ia mewngucapkan mantra (bunyi) yang salah, akibatnya malahan menimbulkan gangguan kepada Tvaûþà. Úikûa-úàstra adalah hal yang umum di dalam mempelajari Veda. Kitab-kitab lainnya adalah: Yajñavàlkyaúikûa, Naradaúikûa, Maóðuúikûa dan Úikûasaýgraha.