Legenda Pohon Parijàta
Dikisahkan, setelah menaklukkan Narakasura, Kåûóa dan istrinya,
Satyabhama, pergi ke surge menemui Aditi, Ibunya. Satyabhama tertarik dengan
pohon Parijàta dan meminta Kåûóa untuk menanamnya di taman rumahnya. Maka, Kåûóa
pun mencabut pohon Parijàta tersebut. Mengetahui hal ini, dewa-dewa di surge yang
dipimpin oleh dewa Indra menjadi marah dan berusaha menghentikan tindakan Kåûóa.
Sayangnya, Kåûóa bukanlah tandingan para dewa itu. Maka dengaan mudah pohon itu
dibawa Kåûóa ke Dwaraka. Dan ditanamnya pohon Parijàta itu di taman rumah
Satyabhama. Rukmini, Istri lain Kåûóa, juga menginginkan hal yang sama. Maka,
untuk mencegah terjadinya, perselisihan, lalu Kåûóa menanam pohon Parijàta itu
di perbatasan taman. Sehingga, Rukmini pun dapat memetik dan menikmati
bunga-bunga Parijaàta tersebut.