Selasa, 08 Mei 2012

sad angga weda - 6 bagian weda

Úikûa, Kalpa, Vyàkaraóa, Nirukta, Chanda dan Jyotisa


1)  Úikûa yaitu ilmu phonetika (bunyi) Veda.
Mahàrûi Pàóini merupakan salah seorang pengarang buku pada bagian ini dan buku nya bernama Paniniya Úikûa. Di dalam buku tersebut dijelaskan tentang tekanan suara seperti : udàtta, anudàtta, svarita, hrasva, dìrgha dan pluta dari suara dan konsonan yang terdapat di dalam naskah Veda. Ditekankan bahwa bunyi-bunyi dan kitab suci Veda yang didengarkan ini mengkondisikan kemakmuran terhadap umat manusia. Pengetahuan tentang Úikûa adalah sangat mutlak dalam mepelajari kitab suci Veda. Salah pengucapan dapat berarti bertentangan dengan yang diucapkan bahkan akan membuahkan ketidakbaikan. Disebutkan Tvaûþà melaksanakan sebuah homa untuk mengalahkan Våtra. Ia mewngucapkan mantra (bunyi) yang salah, akibatnya malahan menimbulkan gangguan kepada Tvaûþà. Úikûa-úàstra adalah hal yang umum di dalam mempelajari Veda. Kitab-kitab lainnya adalah: Yajñavàlkyaúikûa, Naradaúikûa, Maóðuúikûa dan Úikûasaýgraha.


2)   Vyàkaraóa yakni ilmu tata bahasa.
Banyak penulis yang menyusun tata bahasa Sanskerta (bahasa Veda), namun Pàóini yang sangat terkenal. Pàóini penyusun kitab tata bahasa ini atas karunia Dewa Maheúvara. Kitabnya bernama: Pàóiniyavyàkaraóasùtra. Kitab ini berisi tata bahasa yang benar yang digunakan dalam Veda dan juga sastra klasik Sanskerta terdiri dari 8 bab atau bagian oleh karena itu disebut aûþadhyàyi dengan 3.996 buah sùtra. Mahàrûi Kàtyàyana menulis sebuah metrik komentar (mengomentari kitab ini) yang lebih dikenal dengan nama Pàóiniya Vartikasutra. Pàóiniyavyàkaraóasùtra dikomentari pula oleh Patanjali dalam kitabnya Mahabhasya dan selanjutnya berbagai komentar dan penjelasan sarjana-sarjana besar di bidang ini yang muncul. Salah satu bagian penting dari tata bahasa Veda dalam referensi lainnya adalah: Mahàvyàkaraóa, Indra, Càndra, Sàkatàyana, Sphotàyana, Pauûkara, Sàrasvata, Kaumara, dan lain-lain yang ditulis dalam bahasa Prakåti yang merupakan salah satu dialek Sanskerta. Beberapa buku tata bahasa tersebut di atas ditulis sebelum masa Pàóini dan sebagian lainnya sesudah Pàóini.

3)   Nirukta yakni ilmu etimologi.
Yàúka disebut pengarang kitab Nirukta. Ilmu ini menjelaskan tentang etimologi kata- kata yang terdapat di dalam kitab Veda dan sangat baik dengan penjelasannya yang praktis. Pengetahuan ini adalah mutlak untuk memahami Veda. Kitab Nirukta yang merupakan leksikon ini terdiri dari 12 bab. Kata-kata Veda dibagi ke dalam 4 jenis atau kelompok, yaitu: Nàma, Àkhyàta, Nipàta dan Upasarga. Lima bab yang disebut Nigantu juga terdapat dalam kitab Nirukta ini.Kitab-kitab lainnya adala: Amarakosa atau Nàmaliòga oleh Amarasiýha, Úabdakalpadruma dan lain-lain.

4)   Chanda yakni ilmu irama.
Ilmu tentang irama Veda disebut Chandaúàstra. Disebutkan Paiògala sebagai penulis kitab Chanda bernama Chandovichiti terdiri dari 8 bab, 3 bab pertama mengenai irama Veda sedang 5 lainnya adalah karya sekuler. Buku-buku Chanda yang lain adalah: Sarvàanukramaóika oleh Kàtyàyana, dan lain-lain.

5)  Jyotiûa yakni ilmu astronomi dan astrologi.
Melaksanakan upacara-upacara Veda (prakriyà) memerlukan saat atau hari yang tepat untuk itu seperti bulan purnama dan lain-lain. Dewa Sùrya diyakini dewata yang menurunkan ilmu Jyotiûa. Penyusun kitab Jyotiûa yang terkenal adalah mahàrûi Garga kemudian diikuti pula oleh yang lain. Kitab-kitab Jyotiûa terdiri dari: Sùryaúidhànta, Úiddhàntaúiromaói oleh Bhàskaràcarya, Båhadsaýhità dan Båhadjataka oleh Varamihira, Úiddhànta Kauûtubha oleh Sundareúvaraúrauti, Aryabhàtta úidhànta, dan lain-lain.


6) Kalpa yakni ilmu tentang upacara berkorban
Berbagai pengikut dari Úàkhà atau cabang (sekolah) Veda yang berbeda memerlukan pedoman untuk melaksanakan upacara Veda. Untuk itu diperlukan kitab-kitab Kalpa Sùtra sebagai pedoman memahami upacara Veda. Sebagai contoh mahàrûi Aúvalàyana dan Úàýkhàyana menulis buku-buku Sùtra yang berhubungan dengan Hotå (pendeta yang melakukan upacara) Prayoga; Mahàrûi Baudhàyana, Àpastkami Adhvaryu (pendeta yang mengatur upacara) Prayoga dan mahàåûi Katyàyana dan Vrìhyàyana menulis Sùtra yang berhubungan dengan Udgatå (pendeta yang menyanyikan lagu dalam kitab Sàmaveda) Prayoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar