Selasa, 11 Desember 2012

Bumi yang Bergetar - Pustaka Ilmu Pengetahuan

Di bawah kaki kita, tanah tampaknya kuat dan keras. Namun kerak Bumi merupakan kulit yang rapuh, yang bergetar dan bergoncang oleh aliran batuan yang dahsyat yang mengalir jauh di dalam Bumi

Retakan San Andreas di Kalifornia merupakan batas dua lempengan kerak. Di tempat di mana lempengan barat bertemu dengan pegunungan Sierra Nevada, pegunungan ini didesak langsung ke arah barat sebelum sempat meluncur ke barat laut, yaitu arahnya yang semula. Banyak gempa bumi terjadi, ketika batuan mengikuti gerakan-gerakan lempengan.




Dalam tahun 1906 tanah sepanjang retakan San Andreas sekonyong-konyong bergerak sejauh 6 meter
dan menyebabkan gempa bumi San Fransisko. Lebih dari 450 orang meninggal.





Tiap tahun, gempa hebat menimbulkan kerusakan besar. Retakan besar terjadi dalam Bumi, bangunan bergetar dan retak. Manusia terbanting ke tanah. Ratusan gempa kecil terjadi tanpa diketahui. Gempa semacam ini hanya dapat “dirasakan” oleh alat pengukur yang disebut seismograf.

 

Tekanan dan Tegangan

Gempa bumi disebabkan oleh gerakan dalam kerak Bumi. Ketika lempengan tektonis saling membentur dan didorong ke arah selubung, maka tekanan besar terjadi dalam kerak. Jika tegangan dalam batuan menjadi terlalu besar, batuan akan retak, membentuk patahan. Suatu pergeseran melalui bidang retakan beberapa cm saja dapat melibatkan jutaan ton batuan dan menyebabkan terjadinya gelombang-gelombang getaran bertenaga dahsyat, yang muncul di permukaan, memecah dan mengangkat tanah. Akibat sampingan yang berbahaya dari gempa bumi ialah tsunami atau ombak pasang yang terbentuk di dasar laut atau sepanjang pantai.
Sebagian besar gempa bumi terjadi pada kerak Bumi bagian atas setebal 48 km. Ada juga yang sedalam 644 km dalam selubung. Tempat asal mula gempa bumi disebut hiposentrum. Titik pada permukaan Bumi tepat di atasnya bernama episentrum. Kerusakan paling hebat terjadi dekat episentrum. Walaupun gempa bumi menakutkan, tetapi merupakan semacam katup pengamanan untuk mencegah bencana selanjutnya. Sedikit demi sedikit gempa itu mengurangi tegangan yang sangat tinggi yang terjadi dalam kerak Bumi. Rangkaian getaran lebih kecil dapat terjadi sesudah gempa hebat, ketika batuan menyesuaikan kedudukan kembali.