Di bawah kaki kita, tanah tampaknya
kuat dan keras. Namun kerak Bumi merupakan kulit yang rapuh, yang bergetar dan
bergoncang oleh aliran batuan yang dahsyat yang mengalir jauh di dalam Bumi
Dalam tahun 1906 tanah sepanjang
retakan San Andreas sekonyong-konyong bergerak sejauh 6 meter dan menyebabkan gempa bumi San Fransisko. Lebih dari 450 orang meninggal. |
Tiap tahun, gempa hebat menimbulkan
kerusakan besar. Retakan besar terjadi dalam Bumi, bangunan bergetar dan retak.
Manusia terbanting ke tanah. Ratusan gempa kecil terjadi tanpa diketahui. Gempa
semacam ini hanya dapat “dirasakan” oleh alat pengukur yang disebut seismograf.
Tekanan dan Tegangan
Gempa bumi disebabkan oleh gerakan dalam
kerak Bumi. Ketika lempengan tektonis saling membentur dan didorong ke arah
selubung, maka tekanan besar terjadi dalam kerak. Jika tegangan dalam batuan
menjadi terlalu besar, batuan akan retak, membentuk patahan. Suatu pergeseran
melalui bidang retakan beberapa cm saja dapat melibatkan jutaan ton batuan dan
menyebabkan terjadinya gelombang-gelombang getaran bertenaga dahsyat, yang
muncul di permukaan, memecah dan mengangkat tanah. Akibat sampingan yang
berbahaya dari gempa bumi ialah tsunami atau ombak pasang yang terbentuk di dasar laut atau
sepanjang pantai.
Sebagian
besar gempa bumi terjadi pada kerak Bumi bagian atas setebal 48 km. Ada juga
yang sedalam 644 km dalam selubung. Tempat asal mula gempa bumi disebut hiposentrum.
Titik pada permukaan Bumi tepat di atasnya bernama episentrum. Kerusakan
paling hebat terjadi dekat episentrum. Walaupun gempa bumi menakutkan, tetapi
merupakan semacam katup pengamanan untuk mencegah bencana selanjutnya. Sedikit
demi sedikit gempa itu mengurangi tegangan yang sangat tinggi yang terjadi
dalam kerak Bumi. Rangkaian getaran lebih kecil dapat terjadi sesudah gempa
hebat, ketika batuan menyesuaikan kedudukan kembali.