Selasa, 10 Juni 2014

What is Spiritual Development?

What is Spiritual Development?


Use spiritual practices dailiy for best results.
How do you define spiritual development? It is growth. It is an evolutionary process during which you realize your true nature, which is that of a spiritual (energetic) being who is having a physical experience – an energetic being that is part of and inseparable from universal consciousness (God). Spiritual development is unique to the individual. Some people like to use formal, structured practices while others prefer to “let spirit guide them” as to what to do next.
 

How to Become a Super Dad

How to Become a Super Dad

Superdads put parenting first.Society’s expectations about the roles of fathers have changed, but ironically, society has not kept up. Men are still seen as the primary wage-earners. A recent study by Gayle Kaufman of Davidson College, states that three distinct types of fathers have emerged in an effort to cope with an increased desire/expectation to be more involved in their children’s lives:



The Difference Between Being Arrogant and Being Confident

7 Ways to Tell the Difference Between Being Arrogant and Being Confident

Ways to Tell the Difference Between Being Arrogant and Being ConfidentIt’s important to understand the differences between arrogance and confidence, because no one likes to deal with arrogant people. Both arrogant and confident people entail a strong belief in their own abilities. Those with confidence can easily overcome fears and uncertainty. Moreover, they have a positive and optimistic vision that makes them strong and admirable. Sometimes over-confidence turns into arrogance and it is a big weakness. Arrogant people usually view themselves as superior and never admit their mistakes. Read on to find out the difference between arrogance and confidence.

Kerajaan Demak

Mesjid Agung Demak, yang dibangun
dengan arsitektur tradisional Jawa
Kesultanan Demak atau Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di pantai utara Jawa ("Pasisir"). Menurut tradisi Jawa, Demak sebelumnya merupakan kadipaten dari kerajaan Majapahit, kemudian muncul sebagai kekuatan baru mewarisi legitimasi dari kebesaran Majapahit.
Kerajaan ini tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya. Walau tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1568, kekuasaan Demak beralih ke Kerajaan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir. Salah satu peninggalan bersejarah Kerajaan Demak ialah Mesjid Agung Demak, yang menurut tradisi didirikan oleh Walisongo.


Prabu Brawijaya V

Prabu Brawijaya V

Prabu Brawijaya (lahir: ? - wafat: 1478) atau kadang disebut Brawijaya V adalah raja terakhir Kerajaan Majapahit versi naskah-naskah babad dan serat, yang memerintah sampai tahun 1478. Tokoh ini diperkirakan sebagai tokoh fiksi namun sangat legendaris. Ia sering dianggap sama dengan Bhre Kertabhumi, yaitu nama yang ditemukan dalam penutupan naskah Pararaton. Namun pendapat lain mengatakan bahwa Brawijaya cenderung identik dengan Dyah Ranawijaya, yaitu tokoh yang pada tahun 1486 mengaku sebagai penguasa Majapahit, Janggala, dan Kadiri, setelah berhasil menaklukan Bhre Kertabhumi.

Prabu Brawijaya II

Prabu Brawijaya II

Terdengar berita di Majapahit, bahwa adipati Arya Bangah dari Pejajaran meninggal dunia. Prabu Brawijaya sangat sedih hatinya, kehilangan saudaranya yang tua. Rupanya Baginda telah merasa, bahwa waktu bagi Baginda pun telah dekat. Untuk mengganti. Arya Bangah, maka diperintahkan kepada R. Panular untuk membawa R. Kebobang ke Pejajaran dan melantiknya jadi adipati, tetapi dengan perintah setiap tahun menghadap ke Majapahit. Hal itu telah terlaksana dengan lancar. R. Kebobang telah terlantik, R. Panular telah kembali ke Majapahit membawa segala pusaka keraton Pejajaran.

Prabhu Brawijaya V

Prabu Brawijaya V

Berdirinya kerajaan kecil di tatar Pasundan yg tlh menurunkan para Bupati di tiga tempat ini tidak terlepas dari runtuhnya kerajaan yg besar di Pulau Jawa (Majapahit).
Saat kerajaan Majapahit runtuh, Majapahit dipimpin oleh Prabu Brawijaya V. Pada masa pemerintahannya sering terjadi pemberontakan dan kekacauan yg ingin menjatuhkan kekuasaannya. Keadaan Majapahit pun rawan disintegrasi karena para pangeran dan elit politik saling sikut, saling curiga dan saling menjatuhkan…. hehe… jadi ingat masa sekarang????