Sabtu, 11 Januari 2014

prasasti Pohsarang

Karena info dari Ida Bagus Komang Sudarma ini bagus, maka saya menguploadnya tanpa editan.
Semoga semua mendapat pengetahuan yang bermanfaat. Inilah tulisannya.

Aksara Kadiri/ Kediri Kuadrat di Mojokerto

Bertambah lagi informasi tentang aksara Kadiri Kuadrat, yang kali ini aksaranya cukup banyak (ada empat baris) dalam satu prasasti. Salah satu ciri aksara ini yang tebal dan cenderung memakan tempat jika hendak ditulis/dipahat, membuat aksara ini lebih banyak dipakai sebagai aksara dekoratif. Hal ini juga yang menyebabkan informasi mengenai aksara ini lebih sedikit ketimbang aksara kawi yang lain. Atau apa mungkin aksara ini dianggap sudah usang oleh generasi belakangan, lalu memilih menggunakan aksara yang lebih sederhana? Karena kalau dilihat, aksara yang ada di prasasti candi Sukuh dipahat "bold" seperti halnya Kadiri Kuadrat. Namun, aksara di Sukuh lebih kursif daripada Kadiri Kuadrat.

Oke, inilah dia prasasti Pohsarang (kaya bahasa Korea, ya? :D) atau prasasti Lusem. Salah satu peninggalan dari Mojokerto yang masih daerah Kabupaten Kediri. 


Gambar 1. Keadaan prasasti Pohsarang yang aksaranya sudah tidak lengkap.




Gambar 2. Repro dan alih-aksara prasasti. Terdapat beberapa kekeliruan pada alih-aksara di gambar ini. Untuk koreksinya bisa lihat di bawah.





Gambar 3. Alih-aksara kawi kuadrat ke aksara Bali.


Isi Prasasti Pohsarang yang pernah dibaca oleh seorang epigraf  bernama Prof. MM. Sukarto Kartoatmojo adalah (dengan sedikit pengubahan dan perbaikan, saya dapat dari sini):

  1. ' 934 têwêk niṅ  hnu binênêrakên da 
  2. mêl samgat lusêm pu ghêk
  3. saṅ-apañji têpêt-i pananêm
  4. boddhi wariṅin '
Artinya :

  1. Tahun 934 Saka (bertepatan 1012 M) batas patok jalan di
  2. luruskan oleh samgat lusêm pu ghêk
  3. saṅ apañji têpêt dengan penanaman
  4. pohon beringin”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar