Senin, 02 Juli 2012

Berbeda Agama

PERBEDAAN AGAMA-AGAMA


jn' ib.[t¢ bhu/a ivvacs' nana /maR,' p*iqv¢ yqOksm( - 

shñ' /ara d–iv,Sy me duha' /–uvev /enurnpSf¦rNt¢ --

Janaý bibhratì bahudhà vivàcasaý nànà dharmàóaý påthivì yathaukasam,
Sahasraý dhàrà dravióasya me duhàý dhruveva dhenur anapasphurantì.
(Atharvaveda: 12.1.45)
Beberapa pengucapan bahasa (bahudhà vivàcasam) dan penganut agama yang berbeda-beda (nànà dharmàóam) sesuai dengan keinginan mereka untuk tinggal bersama (yathaukasam). Seluruh umat manusia (janam) oleh ibu pertiwi ditampungnya (bibhratì) dengan penuh kestabilan (dhruva) tanpa banyak bergerak (anapasphurantì). Seperti sapi (dhenu iva) yang memberikan susunya, demikian juga Ibu Pertiwi memberikan kebahagiaan berlimpah ruah (sahasram dhàrà).

’Beberapa pengucapan bahasa yang berbeda-beda dan peme-luk agama yang berbeda-beda pula dan sesuai dengan kei-nginan, mereka tinggal bersama di bumi pertiwi ini, yang penuh dengan keseimbangan tanpa banyak bergerak seperti seekor sapi yang selalu memberikan susunya kepada manusia, demikian juga Ibu Pertiwi yang selalu memberikan kebahagiaan melimpah kepada semua umat manusia’.

Dalam sejarah manusia pertama-tama ada sebuah mantra yang membicarakan tentang hak manusia untuk menggunakan banyak bahasa, dan juga hak menganut agama yang berbeda-beda untuk tinggal di bumi ini. Dengan tegas mantra tersebut mengatakan bahwa manusia yang hidup dalam lingkungan masyarakat pluralistik, dapat tinggal dalam suatu keharmonisan. Jadi, di sini perlu dipahami bagaimana konsep Veda tentang agama-agama yang lainnya.

Di sini bukan hanya satu agama saja yang dijayakan, tetapi semua agama dipandang sebagai kebenaran. Semuanya berhak hidup di dunia ini. Mantra tersebut sangat cocok digunakan pada zaman ini. Sekarang banyak negara mempunyai masalah-masalah dan konflik karena perbedaan agama dan perbedaan bahasa. 

Pandangan Veda sangat jelas, yaitu mengetahui semua agama dan aneka bahasa sesuai dengan keinginan manusia. Kata demokrasi yang sering disebut-sebut pada awalnya datang dari pemikiran Timur yaitu dari Veda sendiri. Di situ hak-hak setiap manusia sangat diperhatikan agar semua bisa hidup makmur dan damai. 

Alangkah baiknya bila kedamaian dan keharmonisan dapat diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari-hari, dengan kesadaran bahwa semua manusia adalah sama dan mereka berhak hidup di bumi ini sesuai dengan kepercayaan masing-masing. 

Ide-ide yang sangat universal perlu dimasukkan dalam pikiran manusia supaya suatu saat manusia menjadi sadar bahwa sebenarnya kita semua adalah sama, dan karena kegelapanlah kita lupa memahaminya. Dalam puisinya, Tagore mengatakan "All countries are my home" yang berarti seluruh negara adalah rumahku. 

Di bagian terakhir mantra tersebut dimohonkan kepada Ibu Pertiwi agar memberikan karunianya supaya seluruh umat manusia dapat hidup bahagia dan makmur sentosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar