KEAGUNGAN
Viûóu
iv c¹me p*iqv¢mez
Eta' =e]ay ivZ,umRnuze dxSyn( -
/–uvaso ASy kIryo
jnas £äi=it' sujinma ckar --
Vi cakrame påthivìm eûa etàý kûetràya
viûóurmanuûe daúasyan,
Dhruvàso asya kìrayo janàsa urukûitiý
sujanimà cakàra.
(Ågveda: 7-100-4.)
Dewa Viûóu yang menguasai (vi
cakrame) bumi ini (påthivìm eûa) memberikan (daúasyan) tempat
tinggal (kûetràya) bagi umat manusia (manuûe). Para pemuja Viûóu
(janàsa) selalu kuat (dhruvàsa) terhadap keyakinan mereka kepada
pencipta dunia ini (sujanimà), Dewa Viûóu membuat (cakàr) tempat
tinggal yang luas bagi manusia (urukûitim cakàra).
’Deva Viûóu sebagai penguasa
bumi ini memberikan tempat tinggal bagi umat manusia. Para pemuja Deva Viûóu
mempu-nyai keyakinan yang sangat kuat terhadap pencipta dunia ini. Deva Viûóu
telah mempersiapkan tempat yang sangat luas bagi seluruh umat manusia’.
Dalam mantra di atas dijelaskan tentang
Dewa Viûóu yang merupa-kan salah satu nama Tuhan. Dalam bagian terakhir Ågveda,
hal itu dibahas supaya manusia tidak bingung karena banyaknya nama dewa-dewa
dalam Veda. Ada sebuah mantra yang terkenal yang berbunyi "ekam
sad viprà bahudhà vadanti" yang berarti "Tuhan adalah satu,
tetapi para yogi/sarjana menyebutnya dengan nama berbeda-beda".
Viûóu menolong
umat manusia dengan membuat bumi ini dengan cara menapakkan tiga kaki Beliau.
Setelah itu bumi ini menjadi tempat tinggal bagi umat manusia. Demikian juga
dalam perang antara para dewa dan raksasa, Viûóu menolong para dewa dan
merebut bumi ini dari para raksasa.
Hal yang kedua yang dibahas dalam
mantra tersebut yaitu para pemuja selalu mantap terhadap keyakinan mereka.
Siapa pun yang memuja Tuhan akan mendapatkan kepercayaan kuat, dan tidak mudah
goyah menghadapi dunia yang fana ini.
Dalam bagian terakhir dijelaskan Viûóu
menciptakan dunia ini. Dialah yang membuat supaya umat manusia dan mahluk
hidup lain-nya bisa tinggal bersama-sama di dunia ini. Mantra itu juga
mengingat-kan bahwa di dunia ini manusia adalah "tamu sementara",
sedangkan yang kekal hanya Tuhan. Untuk itu kita perlu mendekatkan diri
kepada-Nya dengan melakukan yoga. Kepercayaan dan keyakinan baru akan
muncul bilamana manusia betul-betul menyerahkan segala-galanya dan pasrah
kepada-Nya, sehingga kita yakin bahwa hanya Tuhan yang kekal, yang tidak
mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar