Dewa
Viûóu
nU mtoR dyte sinZyNyo ivS,v £ägayay daxt( -
p[ y" s]aca mnsa yjat EtavNt' nyRmaivvasat( --
Nù marto dayate saniûyan yo viûóava
urugàyàya dàúat,
Pra yaá satràcà manasà yajàta etàvantaý
naryamàvivàsàt.
( Ågveda: 7-100-1)
Orang yang (ya marto)
mempersembahkan segala-galanya (dàûat) kepada Dewa Viûóu (viûóava)
yang mempunyai kecepatan yang tinggi (urugàya), orang yang (yaá) melalui
pikiran (manasà) melaksanakan yajña (yajàta), orang yang
menyembah Dewa Viûóu yang Mahapenolong (etàvantam) Orang tersebut
yang menginginkan sesuatu (àvivàsàt), dengan pasti (nù) akan
mendapatkan pahalanya dan nanti dia memberi dana punia (dayate).
’Seseorang yang menyajikan persembahan
kepada Deva Viûóu yang memiliki kecepatan yang sangat dahsyat, dan yang
melaksanakan yajña melalui pikiran dan menyembah Deva Viûóu Mahapenolong.
Segala keinginan yang baik orang tersebut akan terpenuhi dan akan memberikan
dana punia’.
Dalam Ågveda nama Viûóu tidak
banyak ditemukan. Namun keistimewaannya dapat dilihat dalam beberapa mantra.
Dalam Yajurveda Viûóu adalah dewa yang paling utama. Bahkan
disebutkan Viûóu itu sendirilah yajña (viûóurvaiyajñaá).
Keagungan Viûóu dapat kita
temukan dalam Ågveda. Dikatakan Viûóu melalui tiga kakinya
menapaki bumi, angkasa, dan surga. Bahkan Swàmì Dayànanda menganggap
nama Viûóu itu sendiri adalah nama Tuhan karena dalam sebuah mantra Ågveda
dijelaskan, tak ada yang pernah lahir dan yang akan lahir akan bisa
mengetahui-Mu "na te viûóo jàyamàno na jàto deva mahimnaá
paramantamàpa,..." (Ågveda: 7-99-2). Yang terpenting adalah
tiga kaki Dewa Viûóu yang masing-masing disebut trivikrama, urukrama dan
urugàyà. Dua kaki beliau bisa dilihat tetapi kaki yang yang satunya lagi
tidak bisa dilihat karena berada jauh lebih tinggi di atas burung-burung yang
terbang di angkasa, yaitu di alam surgawi. Dikatakan di tempat itulah manusia
bisa mendapatkan mokûa.
Banyak sarjana Barat maupun sarjana
India mengatakan sebenar-nya Viûóu di sini adalah nama Sùrya yang
setiap hari dengan kecepat-annya melewati pagi, siang, dan sore. Dalam
hubungannya dengan para dewa lainnya, Viûóu mempunyai hubungan erat
dengan Dewa Indra. Pernah dalam suatu peperangan, Dewa Viûóu menolong
Dewa Indra untuk menghancurkan raksasa yang bernama Våtra.
Dengan dasar tiga kaki itulah dalam
puràóa nantinya muncul konsep Vàmana Avatàra. Melalui Vàmana Avatàra,
Viûóu menapaki (dengan telapak kaki-Nya) dan menguasai tiga loka. Dalam Úatapatha
Bràhmaóa juga dikatakan Dewa Viûóu menolong para dewa untuk
mendapatkan bumi dari para raksasa. Mantra di atas mengatakan bahwa orang yang
akan memuja Dewa Viûóu dengan melakukan yajña akan mendapatkan
pahala yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar