Sabtu, 08 Desember 2012

Dewa Wisnu



Dewa Viûóu
nU mtoR dyte sinZyNyo ivS,v £ägayay daxt( -
p[ y" s]aca mnsa yjat EtavNt' nyRmaivvasat( --


Nù marto dayate saniûyan yo viûóava urugàyàya dàúat,
Pra yaá satràcà manasà yajàta etàvantaý naryamàvivàsàt.
( Ågveda: 7-100-1)
Orang yang (ya marto) mempersembahkan segala-galanya (dàûat) kepada Dewa Viûóu (viûóava) yang mempunyai kecepatan yang tinggi (urugàya), orang yang (yaá) melalui pikiran (manasà) melaksanakan yajña (yajàta), orang yang menyembah Dewa Viûóu yang Mahapenolong (etàvantam) Orang tersebut yang menginginkan sesuatu (àvivàsàt), dengan pasti (nù) akan mendapatkan pahalanya dan nanti dia memberi dana punia (dayate).

’Seseorang yang menyajikan persembahan kepada Deva Viûóu yang memiliki kecepatan yang sangat dahsyat, dan yang melaksanakan yajña melalui pikiran dan menyembah Deva Viûóu Mahapenolong. Segala keinginan yang baik orang tersebut akan terpenuhi dan akan memberikan dana punia’.
Dalam Ågveda nama Viûóu tidak banyak ditemukan. Namun keistimewaannya dapat dilihat dalam beberapa mantra. Dalam Yajurveda Viûóu adalah dewa yang paling utama. Bahkan disebutkan Viûóu itu sendirilah yajña (viûóurvaiyajñaá).
Keagungan Viûóu dapat kita temukan dalam Ågveda. Dikatakan Viûóu melalui tiga kakinya menapaki bumi, angkasa, dan surga. Bahkan Swàmì Dayànanda menganggap nama Viûóu itu sendiri adalah nama Tuhan karena dalam sebuah mantra Ågveda dijelaskan, tak ada yang pernah lahir dan yang akan lahir akan bisa mengetahui-Mu "na te viûóo jàyamàno na jàto deva mahimnaá paramantamàpa,..." (Ågveda: 7-99-2). Yang terpenting adalah tiga kaki Dewa Viûóu yang masing-masing disebut trivikrama, urukrama dan urugàyà. Dua kaki beliau bisa dilihat tetapi kaki yang yang satunya lagi tidak bisa dilihat karena berada jauh lebih tinggi di atas burung-burung yang terbang di angkasa, yaitu di alam surgawi. Dikatakan di tempat itulah manusia bisa mendapatkan mokûa.
Banyak sarjana Barat maupun sarjana India mengatakan sebenar-nya Viûóu di sini adalah nama Sùrya yang setiap hari dengan kecepat-annya melewati pagi, siang, dan sore. Dalam hubungannya dengan para dewa lainnya, Viûóu mempunyai hubungan erat dengan Dewa Indra. Pernah dalam suatu peperangan, Dewa Viûóu menolong Dewa Indra untuk menghancurkan raksasa yang bernama Våtra.
Dengan dasar tiga kaki itulah dalam puràóa nantinya muncul konsep Vàmana Avatàra. Melalui Vàmana Avatàra, Viûóu menapaki (dengan telapak kaki-Nya) dan menguasai tiga loka. Dalam Úatapatha Bràhmaóa juga dikatakan Dewa Viûóu menolong para dewa untuk mendapatkan bumi dari para raksasa. Mantra di atas mengatakan bahwa orang yang akan memuja Dewa Viûóu dengan melakukan yajña akan mendapatkan pahala yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar