Sabtu, 08 Desember 2012

Benua yang Mengapung - Pustaka Ilmu Pengetahuan

Lempengan kerak bumi telah “menelan” samudera luas dan memindahkan benua sejauh ribuan kilometer. Sambil saling membentur dan bergeser sewaktu bergerak, lempengan ini membentuk muka bumi.


Lava naik sampai di bawah Punggung Atlantik Tengah, membawa bahan batuan baru ke permukaan dasar samudera. Kalau mendingin, lava ini memperoleh daya magnit dalam arah yang sama seperti lapangan magnit Bumi. Jalur-jalur dengan arah magnit yang berlawanan terletak pada kedua belah pihak punggung itu. Jalur ini menunjukkan pertumbuhan dasar samudera dan bagaimana magnetisme Bumi telah berubah.
  1. Lava naik sampai ke permukaan Bumi serta menembus dan memisahkan lempeng-lempeng kerak.
  2. Jika dua lempeng saling membentur, benua-benua yang menunggang di atasnya saling membajak dan membentuk pegunungan.
  3. Dalam tabrakan yang berjalan cepat, salah satu lempeng dapat dihancurkan. Benua yang terletak di atasnya akan dilipat dan diangkat membentuk gunung api.
  4. Gerakan lempeng bersilang menyebabkan gempa bumi.

Setelah dilakukan perjalanan penemuan pada abad 16 dan 17, bagian besar dari peta Bumi yang masih kosong segera diisi. Di kala itu baru tampak betapa mengherankannya bahwa benua-benua itu ternyata merupakan keratan-keratan yang satu sama lain dapat dipasangkan, seperti potongan-potongan pada “papan mainan jig-saw”. Misalnya Eropah dan Afrika di sisi yang satu dari Atlantik dapat dicocokkan benar dengan benua Amerika di seberangnya. Kemudian, banyak ahli geologi yang berkeyakinan, benua-benua itu telah bergerak (“hanyut”) saling menjauhi, hingga akhirnya terpisah sejauh ribuan kilometer.
Pada tahun 1910 geolog Alfred Wegener menyelidiki iklim zaman lampau. Ia menyadari bahwa perubahan iklim yang besar di zaman prasejarah tidak mungkin dapat diterangkan jika benua-benua itu senantiasa berada pada kedudukan seperti sekarang. Batubara, misalnya terbentuk dari fosil tumbuhan tropis. Tapi sekarang arang batu diketemukan di daerah dingin seperti Amerika Utara, malahan juga di Antarktika. Untuk menerangkan ini Wegener beranggapan, bahwa kurang lebih 200 juta tahun lalu benua-benua berkelompok menjadi satu massa, suatu benua amat besar, yang disebut Pangea. Dua puluh juta tahun kemudian Pangea mulai retak dan terpisah di sepanjang garis-garis pinggiran benua yang sekarang. Akhirnya benua-benua itu hanyut ke kedudukan yang baru.
Ada gaya yang cukup kuat untuk mampu menggeser benua-benua itu. Kerak Bumi adalah massa yang lentur yang terpecah-pecah dalam beberapa bagian besar yang disebut “lempengan tektonis”. Palung samudera dan benua-benua tertanam kuat dalam batuan padat dari lempengan ini dan menumpang di atasnya. Lempengan itu selalu bergerak. Sambil saling mendorong, lempengan itu digerakkan oleh inti Bumi yang mempakan mesin raksasa yang amat panas.
Dalam selubung, jauh di bawah, arus-arus konveksi (vertikal) digerakkan oleh daya panas ini. Di tempat arus-arus ini naik ke kerak Bumi, lempengan itu dikoyakkannya. Kemudian batuan setengah cair mengalir ke permukaan, mengeras dan mendempul celah. Di tempat lain bahan selubung mendingin dan turun ke bawah, menyempurnakan lingkaran konveksi itu. Karena besarnya kerak Bumi tidak berubah, pembentukan dan penghancuran lempengan itu seimbang.
Punggung Atlantik Tengah merupakan daerah tempat lava naik membentuk kerak baru. Dari suatu ngarai sentral di sepanjang punggung, dasar samudera memencar dan mendorong semua lempengan itu dan menggeserkan benua Amerika ke arah barat. Selama kurang lebih 180 juta tahun lempengan-lempengan telah bertindak sebagai “ban bergerak” memisahkan kedua massa benua yaitu Amerika dengan Afrika dan Eropah makin saling menjauhi. Kini kedua massa benua itu terus bergeser saling menjauhi dengan kecepatan beberapa cm per tahun.


Perubahan besar pada muka Bumi disebabkan oleh aliran-aliran kuat yang berjalan lambat dalam selubung. Aliran ini menghancurkan kerak, menggerakkan benua-benua mengelilingi bola Bumi dan membentuk pegunungan-pegunungan besar.





Kurang lebih 200 juta tahun yang lalu massa daratan bersatu menjadi satu benua besar, yang disebut Pangea. Kira-kira 100 juta tahun kemudian Pangea mulai pecah. Samudera Atlantik berbentuk, Australia dan Antarktika melepaskan diri. Sekarang masih bergerak lambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar