Senin, 02 Juli 2012

Yaksa

YAKÛA


pu<@r¢k' nvÜar' i]i.guR,ei.rav*tm( - 

tiSmNyÛ=maTmNvÑaÜW b–õivdo ivdu" --

Puóðarìkaý navadvàraý tribhir guóebhir àvåtam,
Tasminyadyakûam àtman vattadvai brahmavido viduá.
(Atharvaveda: 10.8.43)
Badan (puóðarìkam) yang mempunyai sembilan pintu (navadvàram) dan diliputi oleh tiga sifat, yaitu sattva, rajas dan tamas (tribhirguóebhiràvåtam) dalam badan yang demikian (tasmin yad) bersemayam Yakûa/Tuhan (yakûa màtmanvat) kedudukan Tuhan itu (tadvai) hanya para yogi yang mengeta-huinya (brahmavido viduá).

’Badan yang mempunyai sembilan pintu dan diliputi oleh tiga sifat yaitu sattva, rajas, dan tamas, dalam badan yang demikian bersemayamlah Yakûa yaitu Tuhan. Kedudukan yang demikian hanya para yogi-lah yang mengetahuinya’.

Mantra tersebut dikutip dari Atharvaveda. Dalam mantra tersebut dijelaskan tentang keberadaan Tuhan dalam tubuh atau badan manusia karena seringkali manusia menganggap bahwa Tuhan berada di luar diri kita dan bukan dalam badannya itu sendiri. 

Untuk itu dikatakan bahwa Tuhan sebenarnya juga tinggal dalam badan manusia yaitu sebagai àtma yang disimbolkan dengan Yakûa. Tuhan setiap saat dapat melihat kita dengan kedudukannya di dalam badan kita. Para yogi menemukan bahwa manusia mencari Tuhan di tempat suci dan sampai mencari ke daerah yang begitu jauh. 

Tetapi, manusia itu tidak menya-darinya, sebenarnya Tuhan itu tidak perlu dicari jauh-jauh. Tuhan tinggal atau berada dalam badan kita sendiri. Karenanya selalu ditekankan kepada manusia untuk melihat ke dalam diri sendiri dan mengontrol semua indria. Namun, tidak semua orang bisa menyadari dan mengetahui hal itu, sehingga dalam mantra tersebut dikatakan hanya para yogi yang benar-benar mengetahui tentang Tuhan yang bersemayan di dalam badan kita sendiri. 

Karena pengetahuan tentang keberadaan Tuhan itu datang atas karunia Tuhan, manusia yang ikut dengan màyà jarang berpikir tentang Tuhan dan kebenaran. Mereka mengganggap badan dan Tuhan jauh berbeda atau tidak ada hubungannya, terlebih lagi manusia menganggap badan itu segala-galanya.

Dalam mantra tersebut juga dikatakan bahwa badan manusia memiliki sembilan pintu yaitu dua telinga, dua mata, dua hidung, satu mulut, satu dubur dan satu kemaluan. Pada waktu manusia meninggal, àtma keluar melalui sembilan pintu tersebut. Tetapi bagi seorang yogi hal demikian tidak terjadi. Àtma yogi keluar dari brahmarandhra (úivadvàra) yang terletak di puncak kepala (ubun-ubun). 

Dengan demikian, hendaknya kita mencari Tuhan yang ada dalam setiap manusia dan takut melakukan kejahatan dalam kehidupan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar