Rabu, 04 Juli 2012

Weda Sumber Dharma

VEDA SUMBER AWAL DHARMA

ySmad*co Apat=NyjuyRSmadpakzn( - 
samain ySy lomaNyqvaRi½rso mu%'   
SkM.' t' b–Uih ktm" iSvdev s" --20--

yasmàd åco apàtakûan yajur yasmàd apàkaûan,
sàmàni yasya lomàny atharvàògiraso mukhaý
skambhaý taý brùhi katamaá svideva saá.
(Atharvaveda: 10-7-20)
Wahai manusia dari-Ku (Tuhan Maha Agung) Ågveda (åcaá), lahir (apàtakûan) untuk itu Ågveda lah pràóa-Ku, dan dari-Ku juga (asmàd) Yajurveda (yajur) lahir (apàkûan), untuk itu Yajurveda adalah hati-Ku, dan Sàmaveda (sàmàni) adalah rambut-Ku (yasya lomàni) serta Atharvaveda adalah (atharvàògiraso) wajah-Ku (mukham). Katakanlah siapa yang menciptakan Veda itu, siapa sebenarnya dewa itu (brùhi katamaá svideva saá), Wahai manusia! Dewa Maha Agung tersebut adalah Aku dengan nama Skambha (skambham) yang menciptakan keempat Veda tersebut.
’Wahai manusia, Ågveda lahir dari-Ku, yang merupakan pràóa-Ku dan dari-Ku juga lahir Yajurveda yaitu hati-Ku, Sàmaveda adalah rambut-Ku, Atharvaveda adalah muka-Ku. Katakan siapakah yang sebenarnya menciptakan Veda. Wahai manu-sia, Akulah dengan nama Skambha yang menciptakan Veda itu’.
Dalam mantra tersebut dijelaskan tentang empat Veda. Setelah menciptakan dunia ini, Tuhan memberikan ajaran Veda melalui empat orang åûi yaitu Åûi Agni, Åûi Vàyu, Åûi Àditya, dan Åûi Aògira. Dalam Nirukta karangan Yaúkàcàrya, dijelaskan bahwa "åûayo mantra drastà raá", yang berarti para åûi mendapatkan mantra-mantra dari Tuhan secara langsung. 

Merekalah yang pertama-tama mendapatkan pengetahuan Veda. Kemudian keempat åûi tersebut mengajarkan kepada Åûi Brahmà dan diteruskan kepada para muridnya dan ajaran Veda tersebut berlanjut sampai zaman sekarang. Karena itu, disebut Úruti, mengingat ajaran tersebut disimpan oleh para muridnya melalui ingatan. Kita bisa melihat ajaran Veda kekal dan ajaran tersebut bukan hanya untuk dunia sekarang tetapi, untuk selamanya. 
Pengetahuan apa pun yang ada di dunia ini dan apa pun yang belum diketahui para ilmuwan, semua sudah ada dalam Veda. Untuk itu di sini dikatakan supaya semua orang bisa mengamalkan ajaran tersebut dan mempercayai ajaran tersebut yang disampaikan secara langsung oleh Tuhan kepada para åûi. Melalui contoh dijelaskan bahwa "Wahai manusia empat Veda itu lahir dari-Ku dan Veda tersebut adalah bagian dari-Ku". 

Seperti dikatakan dalam mantra tersebut bahwa Ågveda lahir dan kemudian menjadi nafas (pràóa) dari Tuhan itu sendiri. Yajurveda adalah hati Tuhan. Sàmaveda adalah rambut Tuhan, dan Atharvaveda adalah wajah Tuhan. Fungsi pràóa terpenting dalam kehidupan, sehingga begitu juga pentingnya Ågveda

Untuk itu, keberadaan Ågveda adalah paling penting seperti pentingnya nafas. Kemudian Yajurveda adalah hati (hådaya). Seperti dikatakan dalam mantra tersebut bahwa, ”Hati-Ku adalah Yajurveda, yang berarti hati tidak bisa berfungsi tanpa pràóa dan tanpa hati nurani, manusia juga tidak bisa mendapatkan pengetahuan, serta tanpa hati nurani manusia juga tidak bisa memahami ajaran yang murni, yaitu Veda

Kemudian Sàmaveda adalah seperti rambut, yang berarti rambut membuat penampilan seseorang menjadi cantik dan indah, demikian juga mantra-mantra Sàmaveda yang dinyanyikan melalui chanda-chanda yang membuat keindahan itu terwujud. Kemudian Atharvaveda adalah seperti wajah. 

Tanpa wajah, seseorang tidak bisa dikatakan manusia, untuk itu hadirlah Atharvaveda sebagai wajah Tuhan. Dalam mantra tersebut diberikan contoh-contoh seperti pràóa, hati, rambut, dan wajah agar manusia memahami ajaran Veda dengan cara sederhana. Seperti fungsi keempat bagian tersebut yang tidak terpisahkan dari manusia demikian juga ke empat Veda itu tidak dapat dipisahkan dari Tuhan. 
Dalam Veda dikatakan bahwa ajaran Veda begitu mulia dan perlu dipelajari untuk menjalani kehidupan jasmani dan rohani, serta harus mutlak dipercayai karena jika orang tidak percaya kepada Veda, orang tersebut adalah Nàstika, (nàstiko veda nindakaá).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar