Rabu, 04 Juli 2012

Penciptaan Dunia

PENCIPTAAN DUNIA

sUyaR cNd–msO /ata yqapUvRmkLpyt( - 
idv' c p*iqv¢' caNtir=mqo Sv" --

Sùryà candramasau dhàtà yathàpùrvam akalpayat,
Divaý ca påthivìý càntarikûamatho svaá.
(Ågveda: 10.190.3)
Tuhan (dhàtà) membuat/menciptakan (akalpayat) matahari dan bulan ini (sùryàcandramasau) sama seperti dulu (yathàpùrvam) demikian juga siang hari påthivi dan antarikûa diciptakan seperti dulu (divam, påthivìm, antarikûam)
’Tuhan menciptakan matahari dan bulan sama seperti pada masa lalu, demikian pula Tuhan menciptakan siang dan malam, bumi dan antarikûa’.
Mantra tersebut berasal dari Ågveda yang mambahas tentang penciptaan dunia ini. Dalam Ågveda terdapat sebuah Sùkta dengan judul Nàsadhiya. Di situ pertama-tama terdapat pembahasan tentang dunia ini. 

Dalam Sùkta tersebut dijelaskan bahwa sebelum penciptaan dunia ini, tidak ada sat (dalam bentuk dunia) dan juga tidak ada asat (tanpa bentuk apa pun). Tidak ada bentuk awal untuk menjadi dunia. Tidak ada angkasa yang biru. Pada awalnya tidak ada kelahiran dan kematian. 

Demikian juga siang hari dan malam hari belum ada. "na måtyur asidd amåtaý na hi." (Ågveda: 10-124-2). Pada waktu itu hanya ada tama (kegelapan). Setelah itu Tuhan melaksanakan tapa (yajña) untuk mengevaluasi åta dan satya (nìti dan dharma). 

Untuk itu melalui yajña tersebut, Tuhan menciptakan prakåti lalu angkasa dan dari angkasa kemudian angin, dari angin terus awan, kemudian sùrya dan melalui sùrya menjadi samudera, lalu tercipta siang dan malam. 
Mantra tersebut menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan dunia ini sama seperti dulu. Dalam filsafat Vaiúeûika dijelaskan bahwa dua konsep yaitu sùkûma såûþi (penciptaan dunia dalam pralaya tanpa wujud), dan sthùla såûþi (penciptaan dunia dalam bentuk seperti sekarang). 

Setelah diciptakan-Nya prathivì lalu diciptakan tumbuh-tumbuhan (banaspati) kemudian burung-burung, binatang dan manusia. Pada waktu itu Tuhan juga memberikan ajaran Veda kepada empat åûi tentang empat Veda
Sebelum penciptaan dunia, hanya ada Tuhan yang bernafas sendiri tanpa tergantung pada siapa pun, yang kemudian mengucapkan "ahaý bahu syàm" yang berarti: "Saya ingin menjadi banyak"

Sejak saat itu mulailah penciptaan dunia oleh Tuhan. Konsep yang terdapat dalam Veda adalah awal pembahasan tentang dunia ini. Lebih lanjut hal itu dibahas dalam enam filsafat yaitu Saýkhyà, Nyàya, Yoga, Vaiúeûika, Vedànta dan Mìmàýsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar