Selasa, 03 Juli 2012

Wanaprastha

VÀNAPRASTHA

Aa nyWtma r.Sv su²ta' lokmip gC^tu p[jann( - 
t¢TvaR tma'is bhu/a mhaNTyjo nakma ¹mta' t*t¢ym( --

À nayaitamà rabhasva sukåtàý lokam api gacchatu prajànan,
Tìrtvà tamàýsi bahudhà mahàntyajo nàkamà kramatàý tåtìyam.
(Atharvaveda: 9.5.1)
Wahai gåhastha, dengan pengetahuanmu (prajànan) mulailah kamu (àrabhasva) Vànaprastha Àúrama sebagai àúrama-mu yang keempat (etam), arah dan mengolah pikiranmu dari gåhasthàúrama (anaya) dan mendapatkan (gacchatu) Vànaprasthàúrama (lokam api) yang dijalani oleh para åûi yang suci (sukåtam). Dengan banyak/baik (bahudhà) menjauhkan/melepaskan (tìrtvà) kegelapan yang (tamàýsi) yang besar (mahànti), mengenal àtma-nya sebagai sesuatu yang kekal (ajaá) melaksanakan (akramatàm) àúrama ketiga yaitu Vànaprastha (tåtìyam) yang bebas dari duka (nàkam).
’Wahai gåhastha dengan pengetahuan yang kau miliki, mulailah kamu dengan Vànaprastha àúrama dan arahkan pikiranmu dari gåhastha àúrama menuju ke àúrama vànaprastha yang telah dijalani para åûi yang suci. Dengan melepaskan segala kegelapan kamu akan mengenal àtma sebagai sesuatu yang kekal. Oleh karena itu, laksanakanlah àúrama ketiga yaitu Vànaprastha yang bebas dari segala duka.
Mantra dari Atharvaveda tersebut membahas bagaimana manusia perlu hidup di dunia ini. Diketahui ada dua tahap hidup dalam melak-sanakan kehidupan di dunia yaitu pravåtti (bhogavàda) yang berarti menikmati segala hal keduniawian, dan yang kedua yaitu nivåtti (tyàgavàda) yang berarti melepaskan segala ikatan duniawi. Para åûi meneliti bahwa pada mulanya kehidupan dimulai dengan bhogavàda, tetapi pada akhirnya hidup menuju ke tyàgavàda, yaitu melepaskan segala ikatan duniawi dan minta perlindungan Tuhan.
Konsep Veda tentang kehidupan di dunia ini sangat jelas, yaitu bahwa tanpa menikmati/melihat kehidupan dunia manusia tidak bisa menuju arah kebenaran, itulah salah satu cara bagi seseorang untuk menjalani kehidupan duniawi yang kemudian menyiapkan diri pada masa akhir dengan menerima àúrama ketiga, yaitu vànaprastha. Tugas vànaprastha adalah kembali lagi mulai bertapa, dan secara bertahap melepaskan segala ikatan duniawi. 
Vànaprastha berarti kembali menyucikan diri dan bersiap-siap untuk memasuki àúrama keempat, yaitu saònyàsa. Vànaprastha sangat penting dalam kehidupan karena melalui àúrama ini manusia bisa membedakan kebahagiaan duniawi dan kebahagiaan sempurna. 
Seperti contoh, Åûi Yàjñavalkya mempunyai dua istri yaitu Gargì dan Maitreyì. Setelah lama mereka menjalani kehidupan gåhastha, suatu saat sang åûi berpikir, bahwa sekarang saatnya pergi ke hutan dan bertapa sebagai vànaprastha. Namun, sebelum ke hutan dia ingin membagi-bagikan harta benda. 

Mendengar hal itu dari sang åûi, Gargì yang cerdas menanyakan kepada suaminya,  
"Anda mau ke mana?" 
Sang åûi menjawab : 
bahwa beliau mau ke hutan.  
Gargì bertanya lagi,  
"Untuk apa?" 
Åûi menjawab,  
"Untuk mencari kebahagiaan sempurna"
Lalu ditanya lagi,  
"Apakah dengan membagi-bagikan harta benda kita berdua akan bahagia?"
Sang åûi menjawab bahwa hanya kebahagiaan seperti itu yang manusia bisa dapatkan di dunia ini. 

Lalu kedua istrinya bertanya,  
"Jika melalui harta benda kita tidak mendapatkan kebahagiaan sempurna di dunia, lalu untuk apa Anda membagi-bagikan harta benda?" 
Akhirnya mereka pun juga ingin ikut ke hutan untuk mencari kebahagiaan sempurna. 
Dialog antara åûi dan kedua istrinya tersebut kemudian menjadi sebuah upaniûad, yaitu Maitreya Upaniûad. Dengan demikian mantra tersebut menjelaskan betapa perlunya menjadi vànaprastha untuk mencapai mokûa. Tanpa àúrama tersebut, orang sulit sekali melepaskan ikatan duniawi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar