Selasa, 03 Juli 2012

Wanaprastha Asrama

VÀNAPRASTHA ÀÚRAMA

.d–imC^Nt ¨zy" SvivRdStpo d¢=amupinzedurg[e - 
tto raìã' blmojx jat' tdSmW deva £psm{mNtu --

Bhadram icchanta åûayaá svarvidastapo dìkûàm upaniûedur agre,
Tato ràûþraý balam ojaúa jàtaý tadasmai devà upasam namantu.
(Atharvaveda: 19.41.1)
Wahai manusia seperti untuk mendapatkan kebahagiaan (svarvida) para åûi (åûayaá) pertama (agre) menjalani catur varóa (dìkûàm), dan kemudian melakukan tapa brata (tapaá), dan selalu melaksanakannya dengan baik (upaniûeduá), demikian juga wahai manusia ingatlah (icchantaá) untuk menjadi vànaprastha (bhadram)! Seperti seorang putra mahkota setelah menjalani brahmacarya àúrama, kemudian (tataá) mendapatkan cahaya (ojah) dan kekuatan fisik (balam) dan menjadi terkenal (jàtam), serta melindungi kerajaan (ràûþram), dan para pemuka agama dan para sarjana pun (devàá) selalu hormat kepada Raja (asmai), demikian (tataá) semua manusia, menjalani vànaprastha àúrama, untuk itu wahai para vànaprastha bersujudlah kepada-Ku (upasam namantu).
’Wahai manusia untuk mendapatkan kebahagiaan, pertama-tama Maharsi menjalankan catur varóa dan melaksanakan tapa brata dengan baik. Wahai manusia jadilah vànaprastha, seperti seorang putra mahkota raja yang telah menjalani brahmacàri àúrama dan mendapatkan cahaya, kekuatan rohani dan jasmani, terkenal dan pelindung kenegaraan. Para pemuka agama pun menghormati raja tersebut demikian pula semua menjalani vànaprastha dan bersujudlah kepada-Ku’.
Di zaman sekarang konsep catur àúrama tidak dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu, banyak hal muncul yang membuat umat manusia bingung. Karenanya melalui catur àúrama, seseorang bisa mendapatkan kebahagiaan di dunia ini dan mencapai mokûa. Untuk itu, disarankan dalam mantra tersebut bahwa "Wahai manusia laksanakanlah vànaprastha àúrama dan lakukanlah tapa brata serta abdikan diri ke hadapan Tuhan"

Empat àúrama tersebut dibagi masing-masing 25 tahun. Pada masa brahmacàri manusia belajar sampai 25 tahun, setelah itu boleh menikah, dan baru kemudian menjadi seorang vànaprastha pada usia 50 tahun ke atas, yang berarti perlu menyerahkan tugas rumah tangga kepada anak-anak, dan selanjutnya melaksanakan samàdhi, tapa, dan menyiapkan diri untuk menyatukan diri dengan Tuhan.
Dalam mantra yang kedua tentang raja, disebutkan seorang putra raja menjalani àúrama brahmacàri dan belajar tentang ràjanìti, untuk mendapatkan kekuatan rohani dan jasmani. Setelah mendapatkan hasil dari brahmacàri, putra raja tersebut dipilih menjadi raja dan mampu melindungi kerajaan dengan kekuatan brahmacàri. Kemudian raja tersebut memberikan keadilan kepada seluruh masyarakat. 

Bahkan para pemuka agama pun akan menghormati raja yang telah melaksanakan brahmacàri àúrama dengan baik. Untuk itu disarankan kepada semua manusia supaya melaksanakan tapa dalam masa brahmacàri supaya nanti bisa melihat dengan sungguh-sungguh apa yang benar dan apa yang salah. Setelah beberapa tahun menikmati gåhastha, manusia menyiapkan diri untuk menjadi vànaprastha. Seperti para pemuka yang hormat kepada raja yang sudah melaksanakan brahmacàri àúrama, demikian juga para vànaprasthi akan bertapa dan akan bersujud ke hadapan Tuhan.
Dalam mantra tersebut disarankan supaya para gåhastha menja-lankan vànaprastha àúrama, kemudian melaksanakan tapa brata supaya bisa menyiapkan diri menghadapi dewa kematian, yang sewaktu-waktu akan mengetuk pintu ajal tanpa diundang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar