PENGENDALIAN PIKIRAN
yiSmn*c" sam yjUiHz yiSmNp[itiîta rqna.aivvara" -
yiSmiéÑa' svRmotMp[janaNtNme mn" ixv s'kLpmStu --
Yasminåcaá
sàma yajùñûi yasmin pratiûþhità rathanàbhàvivàràá,
Yasmiúcittaý sarvamotam prajànàn tanme manaá úiva
saýkalpamastu.
(Yajurveda: 34.5)
Seperti
dalam kereta kuda (rathanà) terdapat jari-jari pada rodanya, demikian
juga dalam pikiran (yasmin) Åg, Yajur dan Sàmaveda
(åcasàmayajùñûi) terdapat di sana (pratiûþhità). Demikian pula
dalam pikiran (yasmiúcittam) pengetahuan, kelakuan semua umat manusia
berada (sarvamotan prajànàm) yang menyebabkan pikiran tersebut menjadi
baik dan tenang (úiva saýkalpamastu).
’Seperti
dalam kereta kuda terdapat jari-jari pada rodanya. Dalam pikiran terdapat Ågveda,
Yajurveda, Sàmaveda, dan Atharvaveda. Demikian juga
terdapat pengetahuan tentang tingkah laku manusia, semoga pikiran menjadi baik
dan tenang’.
Banyak contoh di depan mata kita, dengan dalih agama, manusia
berbenturan dengan sesama, padahal agama sendiri mengajarkan kepada kita untuk
tidak bertentangan.
Ada tiga anak Taman Kanak Kanak (TK) yang baru berusia empat
tahun saya temui dan saat itu saya bertanya kepada mereka apa agama mereka. Dua
di antaranya menjawab agamanya masing-masing, tetapi satu anak secara spontan
mengatakan agamanya adalah Tuhan. Ini bukan kalimat yang biasa, ini adalah
kebenaran. Hal inilah yang dimaksud Tagore dalam bukunya Religion of Man yang mengakui agamanya adalah Tuhan.
Dari dasar pikiran seperti ini diharapkan supaya kita selalu
berpikir tenang dan hidup sederhana. Untuk itu, kita perlu memahami mantra di
atas yang menekankan pikiran untuk dapat mengendalikan karma-karma.
Dalam pikiran kita sebenarnya telah ada empat Veda yang membuat pikiran
manusia mampu memahami pengetahuan-pengetahuan Veda tersebut yang suatu
saat akan membawa manusia ke jalan yang benar. Hal tersebut merupakan pusat
untuk mendapatkan pengetahuan yang suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar