Selasa, 03 Juli 2012

Parameswara

PARAMEÚVARA


tdejit tn{Wjit tÖUre tÜiNtkw - 

tdNtrSy svRSy tdu svRSyaSy baöt" --



tad ejati tan naijati tad dùre tad vantike,
tad antarasya sarvasya tad u sarvasyàsya bàhyataá.
(Yajurveda: 40.5)
Wahai manusia Tuhan (tat) bagi orang bodoh bergerak (ejati), tetapi sebenarnya ia tidak bergerak (tannaijati). Demikian bagi orang bodoh Ia jauh sekali (taddùre), tetapi bagi para yogi Ia dekat sekali (tadvantike). Tuhan (tat) berada di dalam seluruh (sarvasya) mahluk hidup (tadantarasya), demikian juga Ia berada di luar seluruh mahluk hidup (sarvàsyabàhyata).

’Orang-orang bodoh menganggap Tuhan bergerak tetapi, sebenarnya Dia tidak bergerak, bagi orang bodoh Tuhan itu sangat jauh sekali sebaliknya bagi para yogi Tuhan itu sangat dekat sekali. Untuk itulah wahai manusia Aku berada dalam semua mahluk hidup, demikian pula di luar mahluk hidup’.

Mantra tersebut berasal dari Yajurveda yang menjelaskan tentang Tuhan. Di sana dijelaskan tentang dua jenis orang, yaitu orang bodoh dan bijaksana. Orang bodoh menganggap bahwa Tuhan selalu bergerak, dalam arti ia mempunyai kaki, tangan dan sebagainya, seperti manusia. Akan tetapi, orang bijaksana menganggap bahwa Tuhan tidak berjalan dan tidak bergerak. 

Ia selalu stabil dan hidup dalam kekuatan-Nya sendiri. Demikian juga orang bodoh berpikir bahwa Tuhan berada jauh sekali atau hanya berada di tempat suci, tempat ibadah, dan lain-lainnya. Namun, para yogi merasakan dan mengetahui bahwa Tuhan begitu dekat dengan setiap orang. Orang yang melakukan meditasi dan bersembahyang merasakan keberadaan-Nya. Seorang fakir bernama Kabir mengatakan, jika dengan menyembah patung Tuhan bisa ditemui, lebih baik dia memuja gunung yang besar agar lebih cepat dekat dengan Tuhan.

Mantra tersebut menyebutkanTuhan ada pada setiap orang dan perlu dicari pada diri setiap orang. Siapa pun percaya bahwa Tuhan ada pada diri sendiri. Ia akan selalu takut melakukan kejahatan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar