PARAMEÚVARA
tdejit tn{Wjit tÖUre tÜiNtkw -
tdNtrSy svRSy tdu
svRSyaSy baöt" --
tad
ejati tan naijati tad dùre tad vantike,
tad antarasya sarvasya tad u sarvasyàsya bàhyataá.
(Yajurveda: 40.5)
Wahai
manusia Tuhan (tat) bagi orang bodoh bergerak (ejati), tetapi
sebenarnya ia tidak bergerak (tannaijati). Demikian bagi orang bodoh Ia
jauh sekali (taddùre), tetapi bagi para yogi Ia dekat sekali (tadvantike).
Tuhan (tat) berada di dalam seluruh (sarvasya) mahluk hidup
(tadantarasya), demikian juga Ia berada di luar seluruh mahluk hidup
(sarvàsyabàhyata).
’Orang-orang
bodoh menganggap Tuhan bergerak tetapi, sebenarnya Dia tidak bergerak, bagi
orang bodoh Tuhan itu sangat jauh sekali sebaliknya bagi para yogi Tuhan itu
sangat dekat sekali. Untuk itulah wahai manusia Aku berada dalam semua mahluk
hidup, demikian pula di luar mahluk hidup’.
Mantra tersebut berasal dari Yajurveda yang
menjelaskan tentang Tuhan. Di sana dijelaskan tentang dua jenis orang, yaitu
orang bodoh dan bijaksana. Orang bodoh menganggap bahwa Tuhan selalu bergerak,
dalam arti ia mempunyai kaki, tangan dan sebagainya, seperti manusia. Akan
tetapi, orang bijaksana menganggap bahwa Tuhan tidak berjalan dan tidak bergerak.
Ia selalu stabil dan hidup dalam kekuatan-Nya sendiri. Demikian juga orang
bodoh berpikir bahwa Tuhan berada jauh sekali atau hanya berada di tempat suci,
tempat ibadah, dan lain-lainnya. Namun, para yogi merasakan dan mengetahui
bahwa Tuhan begitu dekat dengan setiap orang. Orang yang melakukan meditasi dan
bersembahyang merasakan keberadaan-Nya. Seorang fakir bernama Kabir mengatakan,
jika dengan menyembah patung Tuhan bisa ditemui, lebih baik dia memuja gunung
yang besar agar lebih cepat dekat dengan Tuhan.
Mantra tersebut menyebutkanTuhan ada pada setiap orang dan
perlu dicari pada diri setiap orang. Siapa pun percaya bahwa Tuhan ada pada
diri sendiri. Ia akan selalu takut melakukan kejahatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar