NIÛKRAMAÓA SAÝSKÀRA
tÂ=udeRviht' purStaC^u¹muÂrt( -
pXyem xrd" xt'
j¢vem xrd" xt'
x*,uyam xrd" xt' p[b–vam xrd" xt' xtmNd¢na"
Syam xrd" xt' .Uyé xrd" xtat( --
Taccakûur
devahitaý purastàcchukramuccarat, paúyema úaradaá úataý jìvema úaradaá úataý
úåóuyàma úaradaá úataý prabravàma úaradaá úataý úatamandìnàá syàma úaradaá
úataý bhùyaúca úaradaá úatàt.
(Yajurveda: 36.24)
Dia
(Tuhan/tat) melalui mata-Nya (cakûu) menjadi petunjuk bagi
semua mahluk dan maha penolong bagi para sarjana (devahitam), Dialah
yang pertama (purastàt) dan tertinggi (uccarat) dalam hal
kekuatan (sukram). Semoga kami bisa melihat (paúyema) selama
seratus tahun (úaradaá úatam), semoga kami bisa mendengar (úåóuyàm)
selama seratus tahun (úaradaá úatam), dan bebas dari perbudakan (adìnaá)
selama seratus tahun (úaradaá úatam).
’Tuhan
melalui sinar matanya, menjadi penunjuk jalan bagi semua mahluk dan
Mahapenolong para sarjana, dia pertama dan tertinggi dalam kekuatan. Semoga
kami dapat melihat selama seratus tahun, dan semoga kami dapat mendengar selama
seratus tahun, bebas dari perbudakan selama seratus tahun, dan hidup bahagia
lebih dari seratus tahun’.
Saýskàra keenam adalah Niûkramaóa
Saýskàra. Niûkramaóa, berarti bebas ke luar. Maksudnya, bayi yang selalu
berada di dalam rumah bersamaan sang ibu bisa dibawa ke luar rumah setelah
dilaksanakan upacara Niûkramaóa Saýskàra. Dengan dilaksanakannya
upacara tersebut, anak akan memperoleh udara segar dan cahaya Deva Sùrya.
Deva Sùrya memberikan kehidapan baru bagi setiap orang di dunia ini.
Melalui Saýskàra tersebut, anak akan melihat sùrya (matahari).
Saat upacara orang tua sang anak harus mengucapkan mantra seperti di atas agar
Tuhan berkenan memberi anak kehidupan selama seratus tahun. Pada malam hari
setelah upacara selesai, sang ibu menyerahkan anaknya kepada sang ayah.
Kemudian sambil membawa air di tangan, sang ayah berdiri menghadap bulan dan
mengucapkan mantra:
Oý yadadaúcandramasi kåûóam påthivyà hådayaý úritam tadaham vidvànstatpaúyan màham pautramagham rudam (Mantra Brahman: 1.5.13).
Menurut Gobhil Gåhasùtra: Niûkramaóa, sebaiknya
dilaksanakan pada bulan ketiga setelah kelahiran. (jannàt yaátratìyaá
jautsnaá tasya tratìyàyàm). Namun, Pàraskara
Gåhasùtra mengijin-kan bila saýskàra tersebut dilaksanakan pada
bulan keempat. Jadi tujuan dari dilaksanakannya Niûkramaóa saýskàra
adalah agar anak yang baru berumur beberapa bulan bisa diajak ke luar rumah
agar mengenal lingkungan hidupnya dan mampu hidup lebih dari seratus tahun.
Supaya anak tidak meninggal dunia atau tidak mendapat kesulitan dalam
kehidupannya, orang tua perlu mengucapkan mantra demi keselamatannya sebagai
berikut: mà ahaý pautram aghaý nigàm, mà ahaý pautram agham riûam, yang berarti semoga putraku berumur panjang dan tidak
meninggal sebelum kami.
Setelah Saýskàra tersebut selesai, keluarga dan
teman-teman mengucapkan mantra berikut: he bàlak tvaý jìva úaradaá úatam
vardhamànàá, yang berarti, wahai
anak semoga kamu panjang umur dan hidup seratus tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar