NGABEN
vayurinlmm*tmqed' .SmaNt' xr¢rm( -
AO' ¹to Smr - iKlbe
Smr - ²t' Smr --
Vàyur
anilam amåtam athedaý
bhasmàntaý úarìram,
Auý krato smara klibe smara kåtaý smara.
(Yajurveda: 40.15)
Wahai
manusia badanmu dibuat oleh bàyu (vàyu) dan api (anilam) supaya
mendapatkan mokûa (amåtam) dan mayat ini (athedaý úarìraý)
akan menjadi abu (bhasmàntaý) untuk itu ingatlah (kåtosmara)
nama Tuhan (AUÝ), untuk itu wahai manusia ingatlah perbuatanmu (kåtaý
smara).
’Wahai
manusia, badanmu yang dibuat oleh pañca mahà-bhùta akhirnya menjadi abu
dan àtma-nya akan mendapatkan mokûa. Oleh karena itu, ingatlah
nama Tuhan, yaitu AUÝ, ingatlah nama Tuhan yaitu AUÝ, dan ingatlah
perbuatanmu’.
Mantra dari Yajurveda tersebut adalah mantra yang selalu
diucapkan pada waktu upacara ngaben (cremation). Dalam mantra tersebut
dijelaskan perintah langsung kepada manusia bahwa badannya dibuat dari påthivì,
api, angin, air, angkasa, dan setelah meninggal, semuanya akan kembali
kepada pañca tattva. Dijelaskan àtma sudah tidak ada dalam badan
yang meninggal, dan sudah mendapatkan amåtam (mokûa) atau sudah
menyatukan diri dengan Tuhan.
Untuk itu, badan orang yang sudah meninggal
tersebut perlu di-aben supaya bisa bersatu dengan pañca tattva. Bhasmàntam
úarìram berarti bahwa suatu hari kita semua akan menjadi abu dan tidak
ada satu pun juga yang bisa mencegahnya.
Kita disarankan, "Wahai manusia ucapkanlah nama
Tuhan". Untuk yang mana yang mesti diucapkan dan mana yang paling
benar, maka diingatkan nama Tuhan adalah "AUÝ". Kita juga
disarankan supaya mendapatkan mokûa. Dalam mantra tersebut juga
diingatkan kepada manusia supaya selalu menjadi orang baik dan selalu ingat
bahwa tidak sombong terhadap badan luar ini, karena suatu hari semuanya akan
menjadi abu.
Untuk itu kenalilah àtma dan berusahalah supaya bisa
mendapatkan mokûa. Dengan demikian diharapkan agar manusia yang baru
meninggal bisa mencapai mokûa dan segera melaksanakan kremasi supaya
badan ini bisa dikembalikan kepada pañca tattva.
Pada akhir mantra tersebut dijelaskan bahwa pada waktu
kremasi semua orang perlu mengucapkan bahwa hanya Tuhanlah yang satya dan
yang lain semua asatya.
Badan ini tidak kekal. Hanya àtma-lah
yang kekal karena telah menyatukan diri dengan Tuhan dan diharapkan supaya
tidak lagi kembali ke dunia fana ini. Karena sudah mendapatkan mokûa, àtma
tersebut telah terlepas dari segala ikatan dunia baik maupun buruk, dan
selalu akan sama dengan Tuhan dalam ànanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar