Selasa, 03 Juli 2012

Manas yadnya

MÀNAS YAJÑA


yDen yDmyjNt devaStain /maRi, p[qmaNyasn( - 

te h nakMmihman"scNt y] pUveR sa?ya" siNt deva" --



Yajñena yajñamayajanta devàstàni dharmàói prathamànyàsan,
Te ha nàkam mahimànaá sacanta yatra pùrve sàdhyàá santi devàá.
(Yajurveda: 31.16)
Para sarjana (devaá) yang melalui jalan jñàna yajña (yajñena) memuja (aya-jànta) Tuhan (yajñam), mereka (tàni) mendapatkan (àsan) tempat yang utama (prathamànya) dalam dharma dan karma-karma yang lain (dharmàni). Merekalah (te) yang pasti (ha) dengan keagungan (mahimànah) dalam menuju mokûa (yatra). Melalui yoga sadhana (pùrve sàdhyàá) para sarjana tersebut (devàá) menikmati kebahagiaan sejati (santi) dalam mokûa (yatra) yang bebas dari duka (nàkam). Demikian pula engkau agar berusaha seperti itu.

’Para sarjana melalui jalan jñàna yajña, memuja Tuhan, mereka mendapatkan tempat yang utama dengan dharma dan karma-karma-nya. Mereka dengan pasti dan penuh keagungan menuju mokûa. Melalui yoga sàdhanà para sarjana tersebut menikmati kebahagiaan sejati di alam mokûa, yang bebas dari duka. Demikian, agar engkau berusaha seperti itu’.

"Yajña" artinya, deva pùjà, saògatikaraóa, dan dàna, yang masing-masing berarti pertama, memuja dewa-dewa (Tuhan), kedua, kelakuan yang baik dibarengi dengan sarana sesajen yang menciptakan keadaan harmonis, dan terakhir, berdana punia. 

Segala jenis ritual termasuk dalam karma yajña. Segala jenis mantra dan arti-artinya disertai pengucapannya dan juga memasrahkan diri secara ikhlas adalah termasuk dalam bhakti yajña. Jñàna yajña dilaku-kan melalui manas (pikiran). Kata lain dari manas adalah ber-japa dengan pikiran. Jñàna yajña dibahas dalam mantra tersebut. Seseorang yang melakukan manas yajña akan selalu mendapatkan tempat yang pertama dalam keagamaan dan mendapatkan segala jenis karma yang baik.

Selain itu, dengan ber-japa dan bermeditasi, seseorang akan mendapatkan mokûa, sehingga dirinya akan bebas dari segala jenis duka dan akan mendapatkan kebahagiaan sempurna. Dalam mantra tersebut disarankan agar kita semua melakukan yoga, meditasi dan bhakti agar selalu berhasil dalam kehidupan. Pada waktu Dewa Yama nanti memanggil, sang àtma dengan diliputi kebahagiaan masuk ke alam mokûa.

Dalam Kaþhopaniûad diceritakan bahwa pada waktu ayah Naciketa mempersembahkan dàna punia dalam suatu yajña, anaknya bertanya padanya, persembahan itu diperuntukan pada siapa dan apakah untuk Dewa Kematian. Lalu Naciketa pergi menghadap Dewa Yama. Di sana Yama menjanjikan tiga hal yang akan dipenuhi terhadap permintaan Naciketa

Selanjutnya Naciketa mengajukan permintaan yang ketiga yang agaknya sukar dipenuhi oleh Yama. Dia meminta supaya Yama menjelaskan keberadaan àtma dalam hidup ini. Mulanya, Yama menolak permintaan Naciketa itu dan menawarkan pilihan lain seperti kekayaan berlimpah, emas permata, dan segala jenis kebahagiaan duniawi. Tetapi, Naciketa tetap pada prinsipnya, ingin mengetahui tentang àtma. Akhirnya, Yama bersedia menjelaskan tentang àtma tersebut.

Intisari mantra tersebut adalah, bila seseorang melakukan manas yajña dan yoga, dia akan dengan cepat mampu membedakan satya dan asatya. Selanjutnya, dia mengikuti jalan satya untuk mendapatkan mokûa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar