KONSEP VEDA
ivZ,o"
kmaRi, pXyt yto v–tain pSpxe -
—Nd–Sy yuJy" s%a --
—Nd–Sy yuJy" s%a --
Viûóoá
karmàói paúyata yato vratàni paspaúe, indrasya yujyaá sakhà.
Wahai
manusia, lihatlah (paúyata) penciptaan dunia (karmàói) oleh Tuhan
(viûóoá). Dengan pertolongan karunia-Nya (yatah) dalam melaksanakan brata
(vratàni) manusia menerima badan (paspaúe). Dialah sahabat
baik (yujyaá sakhà) sang àtma (Indrasya).
’Wahai
manusia, lihatlah penciptaan dunia oleh Tuhan. Dengan pertolongan dan
karunia-Nya dengan melaksanakan brata manusia menerima badan. Tuhanlah sahabat
sejati sang àtma’.
Mantra tersebut berasal dari Ågveda yang menjelaskan
tentang hubungan antara Tuhan dan àtma. Seperti diketahui terdapat tiga
konsep dalam Veda di mana salah satunya yaitu konsep Advaita Vada,
menyatakan bahwa Tuhan lah yang satu dan tidak ada yang kekal selain itu.
Konsep tersebut lalu berkembang dalam Vedànta. Seringkali orang-orang mengucapkan Veda disambung dengan Vedànta, sehingga menjadi "Veda Vedànta". Padahal itu tidak benar karena Veda bukanlah Vedànta. Vedànta hanyalah intisari Veda, yang berisikan pembahasan mendetail tentang satu konsep, yaitu Brahma.
Konsep tersebut lalu berkembang dalam Vedànta. Seringkali orang-orang mengucapkan Veda disambung dengan Vedànta, sehingga menjadi "Veda Vedànta". Padahal itu tidak benar karena Veda bukanlah Vedànta. Vedànta hanyalah intisari Veda, yang berisikan pembahasan mendetail tentang satu konsep, yaitu Brahma.
Dengan demikian kita harus bisa membedakan posisi Veda sebagai
ajaran yang kekal tentang Tuhan, dan posisi Vedànta sebagai
pembahasan konsep Veda, yaitu konsep Brahma (Tuhan) yang diperkenalkan
oleh Åûi Bàdaràyaóa. Jadi, Veda dan Vedànta berbeda,
sehingga tidak baik bila istilah "Veda Vedànta" terus
dipakai.
Seharusnya yang perlu dan harus diucapkan adalah kata-kata seperti "Dalam Veda" atau "Dalam Vedànta". Seperti halnya konsep Advaita, demikian pula ada konsep yang lain lagi yaitu Dvaita Vàda, yaitu Tuhan dan Dunia (Puruûa, Prakåti), dan konsep yang terakhir yaitu Tuhan, Àtman dan Prakåti.
Seharusnya yang perlu dan harus diucapkan adalah kata-kata seperti "Dalam Veda" atau "Dalam Vedànta". Seperti halnya konsep Advaita, demikian pula ada konsep yang lain lagi yaitu Dvaita Vàda, yaitu Tuhan dan Dunia (Puruûa, Prakåti), dan konsep yang terakhir yaitu Tuhan, Àtman dan Prakåti.
Dijelaskan juga dalam pengetahuan tentang Tuhan, hubungan
Tuhan dengan àtma, dan tentang penciptaan dunia. Ini berarti dalam
mantra tersebut ada konsep Traitavàda. Intisari mantra tersebut adalah
Tuhan merupakan sahabat yang paling dekat atau sahabat sejati umat manusia (àtma).
Istri, anak-anak, pelayan, teman-teman, dan lain-lainnya hanyalah sahabat manusia
untuk sementara.
Dengan demikian mantra tersebut bertujuan agar semua manusia memahami hal itu dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan. Tuhanlah sahabat yang sejati. Dia tidak pernah berhenti memberikan angin, cahaya matahari, air, dan sebagainya, baik saat manusia tidak meminta maupun saat memintanya.
Dengan demikian mantra tersebut bertujuan agar semua manusia memahami hal itu dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan. Tuhanlah sahabat yang sejati. Dia tidak pernah berhenti memberikan angin, cahaya matahari, air, dan sebagainya, baik saat manusia tidak meminta maupun saat memintanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar