Selasa, 03 Juli 2012

Konsep Weda

KONSEP VEDA

ivZ,o" kmaRi, pXyt yto v–tain pSpxe - 

—Nd–Sy yuJy" s%a --
Viûóoá karmàói paúyata yato vratàni paspaúe, indrasya yujyaá sakhà.
(Ågveda : I.22.19)
Wahai manusia, lihatlah (paúyata) penciptaan dunia (karmàói) oleh Tuhan (viûóoá). Dengan pertolongan karunia-Nya (yatah) dalam melaksanakan brata (vratàni) manusia menerima badan (paspaúe). Dialah sahabat baik (yujyaá sakhà) sang àtma (Indrasya).
’Wahai manusia, lihatlah penciptaan dunia oleh Tuhan. Dengan pertolongan dan karunia-Nya dengan melaksanakan brata manusia menerima badan. Tuhanlah sahabat sejati sang àtma’.
Mantra tersebut berasal dari Ågveda yang menjelaskan tentang hubungan antara Tuhan dan àtma. Seperti diketahui terdapat tiga konsep dalam Veda di mana salah satunya yaitu konsep Advaita Vada, menyatakan bahwa Tuhan lah yang satu dan tidak ada yang kekal selain itu. 

Konsep tersebut lalu berkembang dalam Vedànta. Seringkali orang-orang mengucapkan Veda disambung dengan Vedànta, sehingga menjadi "Veda Vedànta". Padahal itu tidak benar karena Veda bukanlah Vedànta. Vedànta hanyalah intisari Veda, yang berisikan pembahasan mendetail tentang satu konsep, yaitu Brahma.
Dengan demikian kita harus bisa membedakan posisi Veda sebagai ajaran yang kekal tentang Tuhan, dan posisi Vedànta sebagai pembahasan konsep Veda, yaitu konsep Brahma (Tuhan) yang diperkenalkan oleh Åûi Bàdaràyaóa. Jadi, Veda dan Vedànta berbeda, sehingga tidak baik bila istilah "Veda Vedànta" terus dipakai. 

Seharusnya yang perlu dan harus diucapkan adalah kata-kata seperti "Dalam Veda" atau "Dalam Vedànta". Seperti halnya konsep Advaita, demikian pula ada konsep yang lain lagi yaitu Dvaita Vàda, yaitu Tuhan dan Dunia (Puruûa, Prakåti), dan konsep yang terakhir yaitu Tuhan, Àtman dan Prakåti.
Dijelaskan juga dalam pengetahuan tentang Tuhan, hubungan Tuhan dengan àtma, dan tentang penciptaan dunia. Ini berarti dalam mantra tersebut ada konsep Traitavàda. Intisari mantra tersebut adalah Tuhan merupakan sahabat yang paling dekat atau sahabat sejati umat manusia (àtma). Istri, anak-anak, pelayan, teman-teman, dan lain-lainnya hanyalah sahabat manusia untuk sementara. 

Dengan demikian mantra tersebut bertujuan agar semua manusia memahami hal itu dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan. Tuhanlah sahabat yang sejati. Dia tidak pernah berhenti memberikan angin, cahaya matahari, air, dan sebagainya, baik saat manusia tidak meminta maupun saat memintanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar