KEBIJAKSANAAN
ya' me/aNdevg,a" iptréopaste -
tya mamÛ me/yag{e
me/aivn»uä Svaha --
Yàý
medhàndevagaóàá pitaraúcopàsate,
Tayà màmadya medhayàgne medhàvinaòkuru svàhà.
(Yajurveda: 32.14)
Oh
Tuhan! Para dewa pun memuja-Mu (devaganàh upàsate) untuk mendapatkan
budi yang baik (yàm medhàm). Oh sumber budi (medhyàgne) berikanlah
saya budi tersebut pada hari ini (màmadya medhàvinam kuru).
’Oh
Tuhan para dewa pun memuja-Mu untuk mendapatkan budi yang baik. Oh Tuhan sumber
dari segala budi, berikanlah kepada saya budi’.
Pada zaman sekarang manusia menghadapi banyak masalah seperti
stres, kelaparan, peperangan, dan lain-lainnya. Semua masalah yang menimpa
manusia tersebut tidak datang dari Tuhan, tetapi akibat dari perbuatan mereka
sendiri.
Melihat hidup penuh dengan pende-ritaan, manusia menganggap itu memang
nasibnya dan datang dari Tuhan. Padahal, jika kita introspeksi diri, kita akan
mengetahui bahwa semua adalah kesalahan kita sendiri. Supaya kita tidak
menyesal atas perbuatan kita, kita perlu mengucapkan mantra-mantra yang akan
menyucikan segala pikiran yang jahat.
Perlu diketahui bahwa musuh manusia yang utama sebenarnya
ada dalam diri sendiri yang disebut ûað ripu yang terdiri dari kàma,
krodha, lobha, matsarya, ahaýkàra dan moha dan selalu menimbul-kan
masalah bagi manusia. Ûað ripu tersebut begitu kuat sehingga
banyak manusia tenggelam dalam belenggunya.
Supaya ûað ripu tidak
mempengaruhi dan menguasai pikiran dan badan kita, kita perlu menjernihkan
pikiran kita dengan cara bersembahyang. Untuk menghadapi ûað ripu,
hanya ada satu cara yaitu harus selalu mendekatkan diri kepada Tuhan melalui yajña,
meditasi, dan membaca buku-buku suci agar kita tidak lagi terjun ke jalan yang
tidak benar. Hal itu diulas di dalam mantra tersebut.
Masalah tersebut sedemikian perlunya untuk diulas di sini
karena perlu dipahami bahwa dalam filsafat, pikiran (manas) dan budhi (wisdom/kebijakan) sebenarnya berbeda dalam diri manusia. Manusia
tidak tahu membedakan keberadaan budi dan pikiran, sehingga seringkali hanya
mengikuti pikiran dan hal itulah yang menjadi penyebab penderitaan di dunia
ini. Selama masih tergantung pada pikiran dan tidak menyertakan budi, manusia
tidak akan pernah bisa merasakan kedamaian.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam mantra di atas kita
memo-hon kepada Tuhan supaya kita diberi budi yang baik. Kita dapat mencontoh
bagaimana para orang suci kita, yaitu para åûi dan yogi, untuk
mendapatkan budi, melakukan tapa yang hening, sehingga kedamaian terwujud di
dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar