Selasa, 03 Juli 2012

Bhadra

BHADRAM


Apam¢vamp ivëamnahuitmparait' duivRd]am`ayt" - 

Aare deva Üezo ASmÛuyotnoä ," xmR yC^ta SvStye --



Apàmìvàmapa viúvàm anàhutim apàràtiý durvidatràmaghàyataá,
Àre devà dveûo asmad yuyotanoru óaá úarma yacchatà svastaye.
(Ågveda: 10.63.12)
Oh Tuhan bebaskanlah kami dari segala penyakit (viúvàm amnàmapa), dan jauhkanlah dari keinginan untuk tidak melaksanakan yajña (anàhutim apa), jauhkanlah kami dari keinginan untuk tidak memberi dana punia (aràtim apa), jauhkanlah kami dari keinginan untuk melakukan kejahatan (aghàyataá) dan budi yang tidak baik. Wahai para dewa (devàá), perangi dan hancurkanlah budi/pikiran kami (asmat) yang tidak baik (dveûaá) dalam diri kami (àre yuyotana), serta berikanlah kami (naá) kebahagiaan (uruúarma) untuk kesejahteraan (svastaye yacchat) di dunia ini.

’Oh Tuhan bebaskanlah kami dari semua derita penyakit dan jauhkanlah kami dari keinginan tidak melaksanakan yajña. Jauhkanlah kami dari keinginan melakukan kejahatan, dan berikanlah kami budi yang baik. Wahai para dewa, perangilah dan hancurkan pikiran kami yang tidak baik serta berikan kebahagiaan untuk kesejahteraan di dunia ini’.

Dalam mantra tersebut dimohon kepada Tuhan Yang Maha Pelindung, supaya kita mendapatkan kebahagiaan di dunia ini dan hidup tenang. Bagaimana hal tersebut bisa terwujud, maka pertama-tama kita mohon supaya kita selalu sehat. Seorang yang sehat bisa melakukan keinginan apa pun di dunia ini, dan sebaliknya orang yang berpenyakit tidak akan bisa memenuhi keinginan-keingannya. 

Supaya di dunia ini tidak muncul penyakit yang menimpa umat manusia, maka dimohon kepada Tuhan supaya membebaskan kita dari segala penyakit. Juga dimohon, penyakit apa pun yang ada dalam diri kita supaya disembuhkan. Àyurveda juga mengatakan pikiran yang sehat perlu badan yang sehat pula. Supaya badan kita selalu sehat, dimohon supaya kita dibebaskan dari segala penyakit.

Hal yang kedua dalam mantra tersebut dimohon,  
"Oh Tuhan, jauhkanlah kami dari keinginan untuk tidak melakukan yajña dalam hidup ini".  
Veda mengajarkan betapa pentingnya melaksanakan yajña dalam hidup ini, karena Tuhan sendiri dalam banyak mantra berkata 
"Aku bahagia pada waktu seseorang melakukan yajña". 

Untuk lebih memahami arti yajña dan jika seseorang menanyakan isi semua Veda, maka jawabannya adalah intisari dari Veda yaitu yajña itu sendiri, karena melalui yajña semua keinginan manusia bisa dipenuhi, seperti seorang yang ingin mendapatkan surga, ia harus melaksanakan yajña "svarga kàmo yajeta".
 
Kadang-kadang muncul dalam pikiran kita untuk tidak melakukan yajña. Hal ini jelas tidak baik. Untuk itu dimohon kepada Tuhan supaya kita dihindarkan dari keinginan seperti itu. Kita mohon supaya diberi kekuatan supaya selalu rajin melaksanakan yajña

Demikian juga mengenai sumbangan yang sangat diperlukan untuk menjaga keseim-bangan di dunia ini, diharapkan setiap orang memberikan dana punia sehingga keseimbangan bisa terwujud dan kemudian setiap orang bisa menikmati kebahagiaan di dunia ini. Banyak orang tidak paham arti dana punia. 

Mereka menganggap melalui dana punia kekayaan akan berkurang atau habis. Tetapi mereka tidak tahu melalui dana punia, kekayaan akan menjadi bertambah dan bukan berkurang.

Pada zaman dulu, para raja dan orang kaya selalu memberikan dana punia, seperti raja Hariúcandra yang selalu menyumbangkan harta kekayaannya kepada kaum miskin dan beliau tidak pernah menolak permintaan dari siapa pun. 

Suatu hari datanglah seorang åûi yang sebenarnya adalah dewa yang ingin menguji beliau. Sang åûi kemudian minta seluruh harta dan kerajaan itu sendiri. Istri serta anak-anak beliau juga diminta oleh sang åûi

Lalu raja yang baik tersebut bersedia memberikan permintaan sang åûi dan kemudian beliau meninggalkan kerajaan dalam keadaan tanpa memiliki apa-apa. Akhirnya sang raja menjadi seorang pengemis beberapa tahun. Setelah peristiwa tersebut sang raja akhirnya lulus dalam ujian dan mendapatkan kembali semuanya, dan memastikan beliau mendapatkan mokûa.

Banyak mantra mengatakan bahwa justru melalui dana punia kekayaan akan bertambah. Supaya kita selalu berdana punia dan percaya bahwa melalui dana punia di pura dan kepada yang membutuhkannya, manusia akan merasa telah melakukan karma yang baik. 

Dalam akhir mantra ini dimohon supaya kita dihindarkan dari kepa-paan dan kejahatan dalam hidup dan dimohon supaya budi kita menjadi baik. Karena jika budi tidak baik, manusia akan gampang terpengaruh melakukan dosa atau kejahatan. 

Bagaimana budi yang baik itu bisa terjadi dalam diri kita, maka kita mengundang para dewa untuk menganugerahkan budi yang baik kepada kita, serta selalu dalam keadaan bahagia dan tidak lagi ingin melakukan kejahatan dalam kehidupan ini. Jadi mantra tersebut perlu diucapkan supaya kita dijauhkan dari penyakit dan segala kejahatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar