Senin, 02 Juli 2012

Karma Utama

KARMA YANG UTAMA


Aa no .d–a ¹tvo yNtu ivëto AdB/aso Apr¢tas £iÙd" - 

deva no yqa sdimÜ*/e Asn{p[ayuvo ri=taro idveidve --

À no bhadrà kratavo yantu viúvato adabdhàso aparìtàsa udbhidaá,
Devà no yathà sadamidvådhe asannapràyuvo rakûitàro divedive.
(Yajurveda: 25.14)
Karma yang utama/baik (bhadrà) di mana pun juga tidak akan pernah menerima hujatan (adabdhàsaá) dan kami mohon hasil dari karma tersebut tidak menjadi terbalik (aparitàsa), kami mohon karma yang muncul dari budi (udbhidaá). Karma/budi (kratavaá) yang demikian kita mohon mendapatkannya (nahayantu) dan kami mohon para sarjana (devàá) selalu (sada) membantu untuk kemajuan (vådhe) pada kami, demikian juga agar mereka selalu melindungi (rakûitàraá) setiap hari (dive-dive) tanpa rasa malas (asannapràyuvaá).

’Oh Tuhan. Semoga datang karma yang baik, bebas dari hujatan-hujatan dan hasil karma yang muncul dari budi tidak sebaliknya. Karma yang timbul dari budi kita selalu akan mendapatkannya. Semoga para sarjana membantu untuk kemajuan kami, dan setiap hari melindungi kami tanpa rasa malas’.

Mantra tersebut berasal dari Yajurveda yang begitu penting untuk diterapkan di zaman sekarang. Sekarang manusia sepertinya kehilangan viveka (pengetahuan), mereka sulit membedakan mana karma yang baik yang perlu dilakukan dan mana karma yang tidak baik yang tidak perlu dilakukan. 

Untuk itu dalam mantra tersebut dijelaskan dengan kata "adabdhàsa" yang berarti kita harus melakukan karma yang bebas dari hujatan, karena setiap tindakan dalam hidup ini akan menjadi perhatian orang lain, dan usahakan juga kita tidak menjadi sasaran negatif orang lain. 

Kata yang kedua "aparìtàsa" menekankan bahwa tindakan yang dilakukan supaya tidak mengha-silkan yang terbalik (maksudnya karma kita yang baik tidak akan menghasilkan karma yang baik). Hal ini berarti semua tindakan kita tidak boleh merugikan orang lain. Kata yang ketiga yaitu "udbhida". Maksudnya, karma (tindakan) yang baik tersebut supaya tercetus atau timbul dari budi luhur kita. Apa pun tindakan kita harus sesuai dengan dharma

Di sini Veda jelas mengajarkan kepada manusia, jika ingin bahagia dan damai, perlu memahami mantra tersebut supaya tindakan dan kelakuan kita tidak menjadi sasaran negatif orang lain dan tidak ada karma baik kita yang mendapatkan hasil yang terbalik, serta semua tindakan tersebut langsung datang dari hati (budi) kita.

Pada zaman ini banyak orang yang tidak memahami konsep karma, karena kurang memahami bagaimana seseorang hidup di dunia ini dengan mengikuti ajaran Veda. Jika seseorang melakukan karma (tindakan) yang tidak baik, dia akan dihujat atau diserang oleh orang lain serta hidupnya tidak akan aman. 

Seperti pada zaman sekarang banyak orang melakukan karma (tindakan) tanpa memperdulikan hati nurani atau budinya, sehingga apa yang terjadi memunculkan masalah bagi diirinya dan bagi orang lain. Perlu diusahakan supaya vàcika, kàyika dan mànasika betul-betul muncul dari budi kita sehingga bisa memberikan ketenangan bagi kita sendiri dan bagi orang lain, dan tujuan kedamaian yang kita cita-citakan akan terwujud dalam masyarakat. 

Untuk itu dimohon kepada Tuhan supaya kita dikaruniai dengan terlahirnya tokoh-tokoh yang betul-betul bisa menjadi contoh bagi seluruh dunia yang selalu melakukan karma sesuai dengan budi dan dihormati di mana-mana. Untuk itu juga dimohon supaya para sarjana yang pintar atau orang-orang besar agar selalu melindungi dan mengawasi kita, supaya kita bisa menjadi seperti mereka.

Dalam mantra tersebut dimohon kepada Tuhan Yang Mahabijak-sana agar memberikan kita lingkungan yang dipenuhi oleh orang-orang yang tahan uji dan orang-orang yang menjadi contoh bagi seluruh dunia dengan tindakan mereka yang sangat berguna dan bijaksana dalam masyarakat karena apa pun yang mereka lakukan selalu datang dari budi yang luhur. 

Hal yang demikian juga kita ingin-kan supaya ke mana pun kita pergi selalu akan mendapatkan kehormatan, Dengan perilaku dan tindakan, kita mengundang semua orang menjadi sahabat kita. Sarjana diharapkan selalu memberikan nasihat, agar seandainya kita melupakan jalan yang baik supaya kembali menuju jalan yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar