Senin, 02 Juli 2012

Judi

JUDI


jaya tPyte iktvSy h¢na mata pu]Sy crt" Kv iSvt( - 

¨,ava ib>y×nimC^mano_NyezamStmup nµmeit --

Jàyà tapyate kitavasya hìnà màtà putrasya carataá kva svit,
Åóàvà bibhyaddhanam icchamàno 'nyeûàmastam upa naktam eti.
(Ågveda: 10.34.10)
Istri (jàyà) sang penjudi (kitavasya) mendapatkan kesengsaraan (tapyate), sang penjudi yang pergi ke sana-sini (kva svit carataá) maka ibunya (màtà) juga sedih. Untuk mencari uang (dhanam icchamanah) sang penjudi yang berhutang (åóàvà) memasuki (upa eti) rumah (astam) orang lain (anyeûàm) dengan mencekam dalam ketakutan (bibhyad) di malam hari (naktam).

"Wahai penjudi, ketika kamu pergi kesana kemari untuk berjudi, istri dan ibumu mendapakan kesengsaraan dan kesedihan. Untuk mencari uang kamu selalu berhutang, mencuri dan memasuki rumah orang lain, sehingga membuat orang tercekam dalam ketakutan, terutama di malam hari.

Mantra tersebut berasal dari Ågveda yang menyangkut masalah judi. Dalam mantra tersebut dibahas bagaimana kondisi seorang penjudi yang lewat judi kehilangan kekayaannya. Karena selalu keluar dari rumah, sang istri juga sealu menunggu dan mendapatkan kesusahan, dan ibunya selalu mengkhawatirkannya. Hal demikian disebabkan karena sang penjudi mempunyai utang sehingga dia takut kalau misalnya polisi akan menangkapnya.

Penjudi sering tinggal di luar, dan pada malam harinya karena tidak lagi mempunyai uang, dia bisa memasuki rumah orang lain dan melakukan pencurian. Itulah seorang yang suka judi yang pada awalnya mungkin mendapatkan sedikit untung tetapi pelan-pelan kehilangan segala-galanya. 

Melalui judi kasino, mungkin pada awalnya masyarakat bisa dapat sedikit keuntungan tetapi akhirnya akan menuju kehancuran. Seperti dalam mantra tersebut, akibat judi, rumah tangga menjadi hancur, dan akan muncul kejahatan seperti pencurian, perampokan, dan lain-lainnya. 

Dengan demikian, judi adalah sebuah penyakit, yang akan menghancurkan tatanan masyarakat yang rajin dan suka kerja keras. Lewat judi banyak orang bermimpi menjadi kaya, padahal mimpi tersebut kosong. Sekolah-sekolah dan universitas-universitas akan kosong karena semua beranggapan tidak perlu lagi mencari ilmu karena lebih baik main judi dibandingkan belajar.

Akibatnya jelas, masyarakat akan menjadi bodoh dan miskin. Untuk itulah mantra di atas menyadarkan orang-orang yang tertarik pada judi (termasuk kasino) agar meninggalkannya, karena memang dampak buruknya banyak. Perlu diketahui kasino yang merupakan jenis permainan judi zaman ini akan sangat ’mahal’ bagi umat manusia. 

Pesan terakhir Veda kepada mereka yang suka judi atau memperkenalkan judi adalah; 
'Wahai manusia, janganlah kalian bermain judi. Lebih baik menjadi petani, karena di sanalah letak kebahagiaan dan di sanalah istri serta keluargamu akan sejahtera'. (Ågveda: 34-10-13).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar