DANA PUNIA
²tSy kayRSy ceh Sfait' smavh --
Kåtasya kàryasya ceha sphàtiý samàvaha.
(Atharvaveda: 3.24.5)
Wahai
manusia kumpulkanlah kekayaan (samàhara) dengan seratus tangan (úatahasta),
kemudian melalui seribu tangan (sahasrahasta) kamu sumbangkan kepada
orang yang membutuhkannya (saýkira). Dapatkanlah hasil yang penuh dari
pekerjaanmu (kåtasya kàryasya) dan keahlianmu (sphàtim samàvaha)
di dunia ini (ceha).
’Wahai
manusia, kumpulkanlah kekayaan dengan seratus tangan dan sumbangkanlah kekayaan
tersebut dengan seribu tangan, dapatkanlah hasil yang penuh dari pekerjaan dan
keahlianmu di dunia’.
Dalam mantra tersebut dijelaskan bahwa setiap orang wajib
melak-sanakan tugas masing-masing dan selalu berusaha mengumpulkan kekayaan
semaksimal mungkin, asal kekayaan tersebut didapat dari hasil kerja keras dan
halal. Untuk itu dikatakan bahwa carilah kekayaan dengan "seratus
tangan" yang berarti dengan kerja keras. Melalui tangan, perlu mencari
kekayaan atas dasar dharma.
Karena hanya dengan kerja keras, hasilnya akan memberikan ketenangan yang istimewa. Setelah menjadi kaya, perlu menolong dengan "seribu tangan". Artinya, kekayaan yang telah didapat selain untuk mencukupi kebutuhan untuk diri sendiri dan keluarga, juga harus diberikan kepada orang yang miskin, cacat, atau kepada panti asuhan. Kekayaan itu baru akan berguna, jika seseorang selalu berdana punia demi kemanusiaan, juga dipersembahkan untuk agama seperti untuk membuat pura.
Karena hanya dengan kerja keras, hasilnya akan memberikan ketenangan yang istimewa. Setelah menjadi kaya, perlu menolong dengan "seribu tangan". Artinya, kekayaan yang telah didapat selain untuk mencukupi kebutuhan untuk diri sendiri dan keluarga, juga harus diberikan kepada orang yang miskin, cacat, atau kepada panti asuhan. Kekayaan itu baru akan berguna, jika seseorang selalu berdana punia demi kemanusiaan, juga dipersembahkan untuk agama seperti untuk membuat pura.
Dalam banyak mantra dalam Veda dijelaskan bahwa
kemiskinan tidak baik bagi manusia. Dalam mantra-mantra tersebut dimohon supaya
kemiskinan tidak datang ke rumah kita. Kemiskinan tidak akan terjadi jika kita
selalu bekerja keras. Seseorang yang selalu bekerja keras tidak akan pernah
kelaparan di bumi ini, karena pertiwi adalah ibu kita sendiri dan
seorang ibu tidak akan pernah membiarkan anaknya kelaparan.
Untuk itu dalam Veda disebutkan "kåtam me dakûióe haste jayo me savya àhitaá,..." (Atharvaveda - 7-52-8), yang berarti bahwa "Saya akan melakukan pekerjaan dengan tangan kanan kemudian hasilnya akan diterima dengan tangan yang kiri". Dalam mantra Atharvaveda tersebut dikatakan bahwa setiap orang seharusnya mencari kekayaan dan menolong orang lain.
Jika ingin hidup bahagia, kita harus selalu menggunakan kekayan kita sesuai dengan keperluan (secukupnya), bukan sesuai dengan keinginan (kemewahan), karena sebaiknya kelebihan yang kita miliki disum-bangkan untuk orang yang sangat membutuhkan. Jika seseorang hanya mencari kekayaan dan hanya menikmatinya sendiri (rakus), maka dia sudah menikmati dosanya "kevalàgho bhavati kevalàdi" berarti 'seseorang yang makan sendiri tanpa melihat tetangganya, maka dia makan dosa'.
Untuk itu dalam Veda disebutkan "kåtam me dakûióe haste jayo me savya àhitaá,..." (Atharvaveda - 7-52-8), yang berarti bahwa "Saya akan melakukan pekerjaan dengan tangan kanan kemudian hasilnya akan diterima dengan tangan yang kiri". Dalam mantra Atharvaveda tersebut dikatakan bahwa setiap orang seharusnya mencari kekayaan dan menolong orang lain.
Jika ingin hidup bahagia, kita harus selalu menggunakan kekayan kita sesuai dengan keperluan (secukupnya), bukan sesuai dengan keinginan (kemewahan), karena sebaiknya kelebihan yang kita miliki disum-bangkan untuk orang yang sangat membutuhkan. Jika seseorang hanya mencari kekayaan dan hanya menikmatinya sendiri (rakus), maka dia sudah menikmati dosanya "kevalàgho bhavati kevalàdi" berarti 'seseorang yang makan sendiri tanpa melihat tetangganya, maka dia makan dosa'.
Tujuan kekayaan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu dàna,
bhoga, dan nàúa. Kekayaan yang perlu
dinikmati sesuai dengan kebutuhan adalah bhoga. Kekayaan yang lebih dari
keperluan dan kelebihannya itu disumbangkan dinamakan dàna. Jika
seseorang tidak menikmati sendiri dan tidak menyumbangkannya (berderma) kepada
orang yang membutuhkan, maka kekayaan tersebut akan menjadi nàúa atau
binasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar