Selasa, 03 Juli 2012

Atma

À T M À


y AaTmda blda ySy ivë £paste p[ixz' ySydeva" - 

ySy ^ayam*t' ySy m*Tyu" kSmW devay hivza iv/em --



ya àtmadà baladà yasya viúva upàsate praúiûaý yasyadevàá,
yasya chàyàmåtaý yasya måtyuá kasmai devàya haviûà vidhema.
(Yajurveda: 25.13)
(Ya) yang (àtmadà) memberikan pengetahuan tentang àtma, (baladà) memberikan kekuatan tentang badan, àtma kepada masyarakat (yasya) kepada Tuhan (viúve) semua (devàh) para sarjana, para pemuka, (upàsate) melakukan sembahyang bakti, dan (yasya) kepada Tuhan (chàya) menerima adalah (amåtam) mendapatkan mokûa (yasya) dan menginginkan dan tidak mengikuti perintah melaksanakan sembahyang adalah (måtyu) mengundang kematian dan juga menyebabkan duka. Oleh karena itu, kita semua (kasmai) kepada Tuhan yang penuh dengan suka (devàya) memberikan semua pengetahuan. Puja stuti (haviûà) dengan jernih pikiran dan kebahagian melaksanakan bakti dan selalu mengikuti perintah Beliau (vidhema).

’Tuhan memberikan pengetahuan tentang àtma, dan membe-rikan kekuatan jasmani dan semua manusia memuja-Nya. Dengan menerima perlindungan Tuhan adalah mendapatkan mokûa. Yang tidak mengikuti perintah Tuhan berarti mengun-dang kematian. Dengan demikian Tuhan penuh dengan kebahagiaan sempurna. Dengan pikiran murni, kita melaksanakan bakti dan selalu mengikuti perintah Beliau’.

Dalam mantra tersebut dijelaskan, betapa pentingnya melakukan sembahyang dan yajña kepada Tuhan karena Beliau yang memberi-kan pengetahuan tentang àtma dan kekuatan jasmani. Tanpa karunia Tuhan, tidak akan ada yang bisa hidup sehat. Demikian juga manusia tanpa menerima Tuhan sebagai Maharaja akan mendapat kesulitan. Untuk itu, semua orang, di antaranya para sarjana selalu mengikuti perintah Tuhan dibandingkan dengan orang yang bodoh. Para sarjana cepat sadar dan memahami keberadaan Tuhan. 

Oleh karena itu, mereka semua selalu mengingat Tuhan dan berusaha untuk mencapai mokûa. Orang yang tidak mengikuti hal tersebut akan mendapatkan (måtyu) kematian. Orang-orang yang tidak melaksanakan puja dan sembahyang akan mendapat kesulitan dan hidup sengsara. Dalam mantra tersebut diharapkan kepada semua orang supaya selalu ingat Tuhan, melaksanakan brata, tapa, dan upavasa. 

Untuk mendapatkan karunia, dalam penebusan dosa seperti yang dikatakan Kåûóa,  
”Wahai Arjuna serahkan segala kegiatanmu kepadaku dan terima Aku sebagai pelindung. Kalau kamu bisa, maka Aku akan menebus dosa-mu dan jangan khawatir”. 
Demikian juga dalam mantra tersebut dikatakan bahwa orang yang menerima Tuhan dan selalu memuja, akan mendapat (amåta) mokûa

Pada akhirnya dijelaskan bahwa supaya kita mendapatkan mokûa, perlu melaksanakan sembahyang, yajña dengan pikiran jernih, bukan sebagai formalitas supaya doa bisa diterima oleh Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar