Úakti atau Daya Ilahi sebagai Dewì
Alam semesta yang kita saksikan dan
alami merupakan suatu berkas energi, baik yang terbungkus maupun tidak. Ini
merupakan penemuan dari ilmu pengetahuan modern, yang secara insidental telah
meruntuhkan perbedaan antara materi dan energi.
Menurutnya, ada satu energi
dasar dibalik segala wujud materi dan energi. Namun, tampaknya tetap masih jauh
dari penemuan hubungan antara materi pada satu sisi dan pikiran dan kehidupan
pada sisi lainnya. Walaupun tampaknya berbeda kutub, apakah mereka juga
merupakan manifestasi dari energi dasar yang sama?
Dapatkan terjadi bahwa
energi atau materi yang sama, pada satu tingkat vibrasi disebut 'materi', pada yang lain, 'pikiran' namun yang lainnya 'kehidupan?' Ilmu pengetahuan
modern atau para ilmuwan modern, kebanyakan membhaktikan perhatiannya pada alam
semesta material yang berwujud ini bahkan mungkin tidak siap untuk mengakui
tanggung jawab ini.
Filsafat Hindu yang didasarkan pada Vedànta dan sekelompok karya yang didasarkan
pada Vedànta dan lebih umum dikenal sebagai Tantra benar-benar merumuskan hal ini. (Tantra merupakan batang tubuh yang luas dari
literatur keagamaan Hindu yang dibaktikan untuk mengemukakan kepercayaan Ibu
Ilahi). Sumber dan pemelihara segala ciptaan, apakah pada tingkat materi atau
kehidupan ataupun pikiran, adalah satu dan hanya satu adanya.
Úakti (= energi) Brahman (Yang Mutlak) dari Vedànta dan Úakti atau Dewì dari Tantra
adalah
sama. Bila 'energi' itu
ada dalam keadaan statis, tanpa evolusi maupun involusi, bila alam semesta yang
diciptakan bahkan tidak dalam bentuk benih sekalipun, ia disebut Brahman.
Bila ia mulai mengembang menjadi ciptaan ini, memeliharanya dan menyerapnya
kembali kedalam dirinya sendiri, itu disebut Úakti.
Bila Brahman merupakan ular yang melingkar tidur, Úakti adalah ular yang sama dalam gerakan.
Bila Brahman ibaratnya kata-kata, Úakti adalah maknanya. Bila Brahman seperti api, Úakti merupakan daya pembakarnya. Keduanya
tak terpisahkan: satu dalam dua dan dua dalam yang satu.
Dalam literatur mithologi Hindu
seperti juga dalam kitab-kitab Tantra, energi ini selalu
digambarkan sebagai dewatà
perempuan,
Dewì,
sebagai pendamping dari dewatà
pasangannya.
Setiap anggota Trimùrti
memiliki
Úakti atau Dewì sebagai pendampingnya: Sarasvatì dari Brahmà, Lakûmì dari Wiûóu dan Pàrvatì dari Úiwa. Namun,
kepercayaan-Ibu yang telah berkembang beberapa abadn belakangan yang lebih
menonjol berpusatkan disekitar Pàrvatì, pendamping Úiwa.
Pemujaan-Ibu dan keyakinan-Ibu
bukanlah asing bagi agama Weda
seperti
diperkirakan beberapa orang. Konsep Aditi
sebagai
ibu para dewa, personifikasi alam dan Ambhåóìsùkta seperti juga Ràtrìsùkta dari ÅgWeda secara jelas mengandung asal mula
pemujaan-Ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar