Rabu, 20 Juni 2012

Nawa Graha - 9 Planet

Navagraha

Selama ribuan tahun orang-orang di seluruh dunia telah mempercayai akan pengaruh planet-planet pada kehidupan dan sejarah umat manusia. Secara logika, penciptaan planet-planet mengawali adanya mahluk hidup. 

Karena itu, beberapa jenis penyebab dan akibat yang terkait harus ada di antara keduanya ini. Inilah yang tampaknya merupakan dasar terhadap kepercayaan ini.

Navagraha atau sembilan planet adalah sebagai berikit: 
  1. Ravi atau Sùrya (matahari),  
  2. Soma atau Candra (bulan),  
  3. Maògala, Kuja atau Aògàraka (Mars), 
  4. Budha (Mercuri),  
  5. Båhaspati atau Guru (Jupiter),  
  6. Úukra (Venus),  
  7. Úani (Saturnus),  
  8. Ràhu dan  
  9. Ketu
Tujuh hari dalam seminggu, nama-namanya diambil dari tujuh nama mereka yang awal. Ràhu dan Ketu bukanlah planet tetapi tingkat penaikan (pembesaran) dan penurunan (penyusutan) dari bulan. Kadang-kadang Ketu dilukiskan sebagai personifikasi dari komet dan meteor.

Úani, Ràhu dan Ketu dianggap tidak baik bahkan secara positif jahat dan bertanggung jawab terhadap penyakit anak-anak; sehingga mereka perlu ditenangkan.

Sembilan planet secara bervariasi dijumpai pada setiap kuil Úaiva di India Selatan. Pada kebanyakan kuil di India Utara mereka digambarkan pada ambang pintu, untuk melindungi kuil dan semua mereka yang memasukinya. 

Mereka juga dapat ditempatkan pada Maóðapa (bangunan kecil) terpisah atau setidak-tidaknya suatu anjungan dimana patung kesembilan Graha ini ditempatkan sedemikian rupa sehingga tak ada dua patung saling berhadapan muka. Kadang-kadang dinyatakan bahwa patung planet-planet itu disusun dalam kuil dalam aturan dimana mereka berada dalam lingkaran zodiak pada saat pembangunan kuil.

Patung Sùrya harus selalu ditempatkan pada pusat planet-planet menghadap ke timur, dengan Graha lain mengelilinginya, masing-masing pada arah tertentu. Dia memiliki dua lengan yang masing-masing memegang kembang padma. Keretanya memiliki satu roda. ditarik oleh tujuh ekor kuda dan Aruóa (dewatà fajar) sebagai saisnya.

Soma atau Candra hanya memiliki satu wajah dan dua lengan tetapi tanpa badan. Dia tampak memegang teratai putih pada kedua tangannya. Dia mengendarai kereta yang memiliki dua atau tiga roda, yang ditarik oleh sepuluh ekor kuda.

Maògala atau Kuja memiliki empat lengan, yang membawa senjata gada dan lembing pada dua tangannya, serta memper-lihatkan Varada dan Abhaya Mudrà pada dua tangan lainnya. Dia mengendarai seekor kambing.

Budha juga memiliki empat lengan. tiga diantaranya membawa senjata pedang, tameng dan gada; sedang tangan satunya dalam sikap Varada Mudrà. Dia mengendarai seekor singa atau kereta yang ditarik oleh empat ekor kuda.

Båhaspati, sebagai Guru ditampilkan memegang sebuah buku dan tasbih pada kedua tangannya. Keretanya keemasan dan ditarik oleh delapan ekor kuda.

Úukra juga duduk pada kereta keemasan yang ditarik oleh delapan ekor kuda atau pada kereta keperak-perakan yang ditarik oleh sepuluh ekor kuda. Dia memiliki dua lengan yang memegang sebuah Nidhi (harta benda) dan sebuah buku. Kadang-kadang ia tampak dengan empat buah lengan dengan memegang tongkat, tasbih dan mangkuk air, sedang tangan keempat memperagakan Varada Mudrà.

Úani mengendarai kereta besi yang ditarik delapan ekor kuda. Dia lebih sering tampak mengendarai seekor burung nazar (hering). Seekor kerbau juga merupakan tunggangannya. Dia memegang anak-anak panah, busur dan lembing pada ketiga tangannya, sedang tangan satunya dalam sikap Varada Mudrà.

Ràhu biasanya digambarkan hanya memiliki satu wajah dan Ketu dilukiskan seperti ekor ular. Namun, karya ikonografis melukiskannya secara berbeda-beda.

Ràhu mungkin tampak mengendarai seekor singa hitam atau duduk pada Siýhàsana (tahta) atau pada sebuah kereta perak yang ditarik oleh delapan ekor kuda. Dia dapat memiliki dua buah lengan, yang kanan membawa selimut wool dan sebuah buku, yang kiri terlihat kosong. Bila empat lengan yang terlihat, mereka dapat membawa pedang, tameng dan tom,bak, sedang yang keempat melakukan Varada Mudrà.

Ketu memiliki wajah buruk dan menunggangi sekor burung hering. Pada kedua tangannya ia memperlihatkan sebatang gada dan Varadamudrà atau Abhayamudrà.

Semua Graha memiliki mahkota dan anting-anting. Delapan graha yang mengelilingi matahari selalu menghadapnya.

Planet-planet kadang-kadang dilukiskan sebagai memiliki kaitan dengan penjelmaan Wiûóu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar