Rabu, 27 Juni 2012

Mpu Sindok

Sindok, 929-947

Sejak berkuasanya raja Sindok, maka Jawa Timur menggantikan Jawa Tengah diatas panggung sejarah. Raja Sindok meninggalkan banyak prasasti, tetapi kebanyakan berisi soal pembebasan tanah dari pajak untuk keperluan bangunan-bangunan suci.
Dalam masa pemerintahan Sindok, disusun sebuah kitab suci agama Buddha yaitu Sanghyang Kamahàyànikan yang menguraikan soal-soal ajaran dan upacara agama Buddha Mantrayàna, tetapi agama raja Sindok sendiri adalah agama Hindu sebagaimana dapat diketahui dari prasasti-prasastinya.
Sindok memerintah bersama-sama permaisurinya, Úrì Parameúwari Úrì Wardhani pu Kbi. Sindok sendiri bergelar Úrìmahàràja Ìúàna Wikramadharmottunggadewa.
Raja Sindok memerintah sampai tahun 947, kemudian digantikan oleh anak perempuannya Úrì Ìúànatunggawijaya, yang bersuamikan raja Lokapala. Dari perkawinan ini lahirlah anak laki-laki Makutawangúawardhana. Makutawangúawardhana mempunyai anak perempuan yaitu Mahendradattà atau Guóapriya-dharmapatni yang kemudian kawin dengan raja Udayana dari wangsa Warmadewa yang memerintah Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar