Rabu, 27 Juni 2012

Kerajaan Sriwijaya

Úrìwijaya

Dari berita-berita Cina dapat diketahui bahwa pada abad VII di Sumatera terdapat kerajaan Úrìwijaya yang menjadi pusat kegiatan ilmiah agama Buddha. Seorang guru agama Buddha yang terkenal sampai ke India dan Cina ialah Úakyakirti. Úrìwijaya merupakan tempat persinggahan pendeta-pendeta Buddha dari Cina yang akan menuju ke India dan juga yang akan pulang ke Cina dari India.
File:Candi Gumpung Muarojambi.jpg
Candi Gumpung - Buddha


Salah satu dari 5 prasasti yaitu prasasti Talangtuo (dekat Palembang) berangka tahun 684 isinya tentang pembuatan taman Úrìkûetra atas perintah Dapunta Hiyang Úrì Jayanàúa untuk kemakmuran semua mahluk. Semua harapan dan doa yang tercantum dalam prasasti itu jelas sekali bersifat agama Buddha Mahàyàna.

Agama Buddha berkembang pertamakali di India, yang diajarkan oleh Siddhàrta (563-483 SM) wangsa Sakya dari Kapilawastu, yang kemudian terkenal dengan Buddha Gautama. Setelah Buddha Gautama wafat, agama Buddha pecah menjadi Buddha Hinayàna dan Buddha Mahàyàna.

Seorang raja di India yang terkenal sebagai pelindung agama Buddha adalah raja Kaniska dari wangsa Kusàna suku bangsa Úàka yang memerintah Panjàb.

Raja Kaniska inilah yang memulai perhitungan tahun satu Úàka pada tahun 79 M. Tahun Úàka inilah kemudian lazim dipakai dalam kalangan agama Hindu.

Dalam sejarah perkembangan agama Buddha di Indonesia, yang paling menonjol adalah sekte Buddha Mahàyàna yang lebih dikenal dengan nama Wajrayàna atau Mantrayàna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar