Para Dewa atau Malaikat
Mengenai hal ini hanya sedikit saja keterangan yang dapat
diberikan karena keterbatasan kosa bahasa manusia. Sistem evolusi tertinggi
yang berhubungan dengan bumi, sepanjang yang kita ketahui, yaitu yang dalam
literatur Hindù disebut para dewa, yang di tempat lain disebut malaikat. Mereka
itu dalam kenyataannya merupakan suatu dunia tersendiri.
Dalam kepustakaan Timur, kata dewa sering digunakan dengan
pengertian yang kurang jelas, ada kalanya berarti hampir setiap jenis makhluk
bukan manusia, sehingga sering mencakup juga kekuasaan jìwaniah tertinggi di
satu pihak dan di lain pihak juga jìwa alam. Ada berbagai jenis dewa yang masih
dalam tahap evolusi yang lebih rendah, yang tidak berhubungan dengan proses
evolusi manusia. Tetapi ada juga para dewa agung yang merupakan kelanjutan
evolusi dari manusia sempurna. Di sini pengertian dewa kita batasi pada evolusi
makhluk luhur, yang akan kita bicarakan sekarang ini.
Sekalipun para dewa itu terhubung dengan bumi ini, tetapi
mereka tidak terikat padanya. Pada proses evolusi dewa-dewa yang sekarang ini,
terutama mereka itu diambil dari hasil evolusi planet lain. Di antaranya ada
yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah kemajuannya dari tingkatan manusia
kita. Yang pasti, banyak di antara jenis-jenis mereka yang banyak itu tidak
melalui manusia dalam proses perkembangannya.
Ilmu pengetahuan jìwani membagi para dewa itu menjadi
beberapa jenis yang bertingkat. Di antaranya kàmadeva, rùpadeva
dan arùpadeva. Dijelaskan melalui nama-nama itu
menjadi dunia astral, dari surga bagian rendah dan surga bagian yang lebih
tinggi.
Para kàmadeva itu juga dapat masuk ke alam-alam
yang lebih luhur, jika ia telah berkembang lebih maju. Demikian juga para rùpadeva,
yang mempunyai badan terendahnya dalam alam mental rendah, sedang para arùpadeva
memiliki badan karaóa sebagai badan terendahnya.
Yang lebih tinggi dari arùpadeva terdapat empat
golongan, yang masing-masing golongan menjadi penghuni empat tingkat alam lebih
tinggi dari tata surya kita. Di atas para dewa itu terdapat banyak sekali
makhluk yang disebut sebagai jìwa atau dewa planet-planet.
Salah seorang penyelidik masalah gaib telah memberikan
keterangan mengenai para dewa itu sebagai berikut:
Saya mempunyai kesan, bahwa mereka itu mempunyai kesadaran yang sangat tinggi dan kuat, suatu kesadaran yang kemuliaannya sulit untuk diceritakan, akan tetapi sangat ajaib dan sangat berbeda dengan apa pun juga, yang pernah saya rasakan, sebab sama sekali berbeda dengan segala pengalaman manusia, sehingga tidak ada harapan sama sekali untuk mencoba menceritakan kesan itu dengan kata-kata.
Di antara para dewa itu banyak yang amat perkasa dan
berkuasa, dan di antara mereka dengan bentuk tubuh yang berubah-ubah mengikuti
setiap perubahan pikiran bathinnya.
Para dewa itu mempunyai hubungan dengan jìwa alam. Hal itu
dapat dibandingkan dengan hubungan manusia dengan binatang, tetapi di tingkatan
yang lebih tinggi. Bagi binatang tingkat individualisasi dapat dicapai melalui
hubungan dengan manusia. Demikianlah tampaknya individualisasi yang
berinkarnasi dengan tetap biasanya dapat dicapai oleh jìwa alam hanya dengan
ikatan kasih, yang mirip sifatnya dengan anggota dari beberapa orde dewa.
Gambaran ringkas mengenai berbagai dewa di atas kami rasa
dapat menolong memberi sedikit gambaran tentang evolusi di barisan para
malaikat penolong yang dapat dijumpai oleh manusia yang telah maju. Dengan
demikian akan dapat dilihat bahwa setiap tujuan luhur yang menyertai
bertambahnya kecakapan akan memungkinkan mereka berhubungan dengan para dewa.
Juga gambaran yang kurang jelas di atas menunjukkan bagaimana setiap orang yang
kecakapannya bertambah jika naik lebih tinggi, kemungkinan untuk merasa lebih
puas oleh aturan alam yang menolongnya dan menguntungkan baginya.
Posting terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar