Rabu, 20 Juni 2012

Evolusi Jìwa (Para Dewa atau Malaikat)

Para Dewa atau Malaikat


Mengenai hal ini hanya sedikit saja keterangan yang dapat diberikan karena keterbatasan kosa bahasa manusia. Sistem evolusi tertinggi yang berhubungan dengan bumi, sepanjang yang kita ketahui, yaitu yang dalam literatur Hindù disebut para dewa, yang di tempat lain disebut malaikat. Mereka itu dalam kenyataannya merupakan suatu dunia tersendiri.

Dalam kepustakaan Timur, kata dewa sering digunakan dengan pengertian yang kurang jelas, ada kalanya berarti hampir setiap jenis makhluk bukan manusia, sehingga sering mencakup juga kekuasaan jìwaniah tertinggi di satu pihak dan di lain pihak juga jìwa alam. Ada berbagai jenis dewa yang masih dalam tahap evolusi yang lebih rendah, yang tidak berhubungan dengan proses evolusi manusia. Tetapi ada juga para dewa agung yang merupakan kelanjutan evolusi dari manusia sempurna. Di sini pengertian dewa kita batasi pada evolusi makhluk luhur, yang akan kita bicarakan sekarang ini.

Sekalipun para dewa itu terhubung dengan bumi ini, tetapi mereka tidak terikat padanya. Pada proses evolusi dewa-dewa yang sekarang ini, terutama mereka itu diambil dari hasil evolusi planet lain. Di antaranya ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah kemajuannya dari tingkatan manusia kita. Yang pasti, banyak di antara jenis-jenis mereka yang banyak itu tidak melalui manusia dalam proses perkembangannya.

Ilmu pengetahuan jìwani membagi para dewa itu menjadi beberapa jenis yang bertingkat. Di antaranya kàmadeva, rùpadeva dan arùpadeva. Dijelaskan melalui nama-nama itu menjadi dunia astral, dari surga bagian rendah dan surga bagian yang lebih tinggi.

Para kàmadeva itu juga dapat masuk ke alam-alam yang lebih luhur, jika ia telah berkembang lebih maju. Demikian juga para rùpadeva, yang mempunyai badan terendahnya dalam alam mental rendah, sedang para arùpadeva memiliki badan karaóa sebagai badan terendahnya.

Yang lebih tinggi dari arùpadeva terdapat empat golongan, yang masing-masing golongan menjadi penghuni empat tingkat alam lebih tinggi dari tata surya kita. Di atas para dewa itu terdapat banyak sekali makhluk yang disebut sebagai jìwa atau dewa planet-planet.

Salah seorang penyelidik masalah gaib telah memberikan keterangan mengenai para dewa itu sebagai berikut:  
Saya mempunyai kesan, bahwa mereka itu mempunyai kesadaran yang sangat tinggi dan kuat, suatu kesadaran yang kemuliaannya sulit untuk diceritakan, akan tetapi sangat ajaib dan sangat berbeda dengan apa pun juga, yang pernah saya rasakan, sebab sama sekali berbeda dengan segala pengalaman manusia, sehingga tidak ada harapan sama sekali untuk mencoba menceritakan kesan itu dengan kata-kata.
Di antara para dewa itu banyak yang amat perkasa dan berkuasa, dan di antara mereka dengan bentuk tubuh yang berubah-ubah mengikuti setiap perubahan pikiran bathinnya.

Para dewa itu mempunyai hubungan dengan jìwa alam. Hal itu dapat dibandingkan dengan hubungan manusia dengan binatang, tetapi di tingkatan yang lebih tinggi. Bagi binatang tingkat individualisasi dapat dicapai melalui hubungan dengan manusia. Demikianlah tampaknya individualisasi yang berinkarnasi dengan tetap biasanya dapat dicapai oleh jìwa alam hanya dengan ikatan kasih, yang mirip sifatnya dengan anggota dari beberapa orde dewa.

Gambaran ringkas mengenai berbagai dewa di atas kami rasa dapat menolong memberi sedikit gambaran tentang evolusi di barisan para malaikat penolong yang dapat dijumpai oleh manusia yang telah maju. Dengan demikian akan dapat dilihat bahwa setiap tujuan luhur yang menyertai bertambahnya kecakapan akan memungkinkan mereka berhubungan dengan para dewa. 

Juga gambaran yang kurang jelas di atas menunjukkan bagaimana setiap orang yang kecakapannya bertambah jika naik lebih tinggi, kemungkinan untuk merasa lebih puas oleh aturan alam yang menolongnya dan menguntungkan baginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar