Makhluk supra manusia
Keterangan dari setiap agama besar telah menunjukkan adanya
manusia agung atau supra manusia. Hidupnya penuh keagungan Tuhan, sehingga
mereka berulang-ulang disebut wakil Tuhan di dunia. Para manusia agung ini
menaruh perhatian tidak saja pada pembangkitan sifat kejìwanian manusia, tetapi
juga pada semua urusan yang menyangkut kesejahteraan dunia.
Dalam setiap agama muncul
seseorang dan pada banyak peristiwa lebih dari sekedar seorang manusia biasa. Umat Hindù memiliki
perwujudan Ilahi agung seperti Úaòkaryàcàrya, Vyàsa,
Gautama
Buddha dan para åûi serta sadguru lain.
Orang-orang Kristen mengerti tentang serangkaian panjang para
nabi, guru dan orang-orang kudus pada jamannya masing-masing. Dan dengan suatu
cara, guru tertinggi mereka Jesus Kristus sekaligus disebut juga sebagai
Tuhan. Dan beberapa agama lama (sekali pun beberapa di antaranya mengalami
dekadensi sehubungan dengan berjalannya waktu), bahkan agama suku primitif
menunjukkan adanya supra manusia sebagai sifat khususnya, yang dengan segala
cara menjadi penolong bangsa yang masih belia dalam masalah peradabannya.
Jadi, orang dapat melihat bahwa evolusi dunia itu tidak
dibiarkan berjalan sendiri untuk menyelamatkan dirinya sendiri sebaik-baiknya
ataupun sejelek-jeleknya menurut kemampuannya. Dunia dan perkembangannya
dikemudikan dan dipimpin dengan sangat tertib dan penuh perhitungan oleh suatu
bentuk organisasi kekuasaan kosmik yang bertingkat. Sepanjang pengemudian itu
mungkin dilakukan, penghuni-penghuninya diberikan kebebasan untuk menggunakan
kemauannya sendiri.
Walaupun evolusi bumi ini dipimpin, karma setiap
makhluk diperhatikan dan dihormati. Tidak disangsikan lagi memang mudah memaksa
dunia bergerak maju lebih cepat, tetapi hal itu bagi manusia bukan keuntungan
yang sebenarnya. Seorang mahaguru pernah mengatakan,
Tentu saja dengan mudah akan dapat mengatakan setepat-tepatnya kepada anda, tentang apa yang harus anda lakukan dan tentu anda dapat melakukannya, tetapi karma dari tindakan itu milik saya dan bukan milik anda, dan anda hanya akan memperoleh karma dari kepatuhan yang luar biasa.
Memang baik sekali kita berusaha untuk mengenal makhluk agung
ini, bukan sekedar terdorong ingin tahu atau perhatian. Para orang agung itu
adalah manusia seperti kita, tetapi pada tingkatan yang jauh lebih tinggi.
Mereka berada di puncak tangga kemanusiaan. Tetapi jangan kita lupakan bahwa
kita menduduki anak tangga yang lebih rendah dan kita pada suatu saat juga
mencapai ketinggian mereka. Para manusia agung itu memiliki kebijaksanaan,
kekuasaan, cinta kasih yang seimbang.
Fakta penting yang menyangkut kemajuan mereka adalah
keseimbangannya. Apabila kita menyelidiki diri sendiri kita pasti menjumpai,
bahwa kemajuan kita sampai ketinggian tertentu tidak baik keseimbangannya,
kurang pada beberapa segi. Di antara kita mempunyai banyak bakat ilmiah dan
kemajuan akal, tetapi kekurangan rasa bhakti dan kasih sayang.
Yang lain diliputi kebhaktian mendalam, tetapi kosong dalam kemajuan
intelektual. Seorang manusia agung atau sadguru, memilki
kesempurnaan dalam semua hal tersebut.
Janganlah membuat gambaran yang keliru tentang pengetahuan
mereka yang mengagumkan. Mereka telah mematahkan berbagai belenggu, di antaranya
belenggu kebodohan (avidyà). Dan sering dikatakan bahwa agar
orang bebas dari kebodohan, ia harus memperoleh segala pengetahuan. Seorang
siswa jìwani yang berkesempatan hidup di tengah-tengah para manusia agung itu
mengatakan bahwa, keunggulan memiliki semua pengetahuan itu hendaknya dipahami
dengan suatu cara, jangan diartikan kata per kata.
Misalnya ada di antara
mereka yang tidak mengenal semua bahasa, yang lain bukan seniman dan bukan ahli
musik dan begitu seterusnya. Melepas belenggu ketidak tahuan itu bagi mereka
dimaksudkan memiliki kekuasaan yang setiap saat dapat mereka pergunakan untuk
mendapatkan segala pengetahuan yang ada, yang menyangkut pokok apa pun yang
mereka perlukan pada saat itu.
Sangat pasti mereka tidak menyimpan semua pengalaman dalam
otak fisik mereka. Namun sama pula pastinya mereka dengan cepat dapat
memperoleh segala pengetahuan yang mereka perlukan. Jika seorang mahaguru
hendak menulis sepucuk surat dalam bahasa yang tidak dikenalnya, beliau sering
memakai otak siswa yang menguasai bahasa itu dengan memasukkan gagasan-gagasan
itu dengan bahasanya sendiri.
Jika seseorang berbicara dengan beliau dalam
bahasa yang tidak dikenalnya, maka sekejap beliau dapat menangkap pikiran dalam
alam astral yang berada dibelakang kata-kata yang tidak dipahaminya itu.
Jika salah seorang dari kita bertemu dengan salah seorang
dari manusia agung itu, tak ragu lagi bahwa beliau memancarkan kesan yang
mendalam. Beliau tampak agung dan mulia, selalu riang dengan ketenangan yang
penuh cinta kasih. Beliau adalah orang yang luar biasa. Tetapi untuk mengetahui
dengan pasti bahwa ia manusia yang telah maju, adalah dengan melihat badan karaóa
(penyebab) nya dan meneliti badan itu, tetapi hal ini tentu hanya bisa
dilakukan oleh orang-orang tertentu saja yang memiliki pandangan mata waskita.
Para manusia sempurna seperti itu tidak memiliki ciri-ciri
khusus pada tubuh mereka yang membuat orang dapat mengenalnya, meskipun semua
memiliki suatu ketenangan yang mendalam dan keagungan. Wajah mereka selalu diliputi
kesan kegembiraan yang agung, penuh keriangan, kedamaian yang berada diluar
batas pemahaman.
Karma mereka telah musnah; yang membuat mereka
mampu mempertahankan tubuh fisik mereka jauh lebih lama dari kita. Seorang
yogi, Blavatsky, bertemu pertama kali dengan gurunya pada waktu ia
berumur lima tahun dan setelah enam puluh tahun kemudian mahagurunya tampak
tidak bertambah tua seharipun (waktu itu Blavatsky sudah berumur enam
puluh lima tahun).
Siapa pun yang telah membaca buku ’Autobiography of a
Yogi’ yang ditulis oleh svàmì Yogànanda, akan
mengenal nama agung dari Herakhan Bàbà, guru dari kakek gurunya. (Yogànanda
adalah murid Yuktesvar; Yuktesvar adalah murid Lahiri
Mahàsaya yang juga merupakan murid dari Herakhan Bàbà).
Dalam buku
itu disebutkan bahwa Herakhan Bàbà kini berusia lebih dari seribu tahun
dan Yogànanda sendiri beberapa kali telah bertemu dengan Herakhan
Bàbà. Perwujudan tubuh fisiknya tampak seperti orang berusia duapuluh lima
tahun, dengan rambut yang terurai panjang.
Bhagavàn Sàì Bàbà mengatakan
kepada Hislop beberapa nama manusia super yang masih hidup hingga
sekarang ini dengan umur beratus-ratus tahun dan Hislop tampak kaget
setelah mendengar hal itu. Sàì Bàbà juga berkata bahwa para manusia
super itu bekerja di tengah-tengah umat manusia, mengabdi tanpa dikenali.
Beliau tidak gembar-gembor seperti Tuhan sang pencipta yang penuh kuasa tetapi
tetap diam dalam ketenangan. Sedikit bicara, banyak pengabdian.
Tetapi perlu dipahami bahwa hanya sedikit dari manusia super
ini yang masih hadir di bumi kita ini demi evolusi itu sendiri. Kebanyakan dari
mereka menempuh jalur kehidupan lain di alam-alam luhur yang lain. Seorang
siswa pernah bertanya kepada salah seorang dari manusia agung itu, bagaimana
mereka dapat mencapai tingkat keagungan seperti itu.
Mereka mengatakan bahwa di
masa lalu mereka juga seperti kita yang berasal dari kelompok umat manusia awam
biasa. Dan mereka menceritakan kepada kita bahwa di masa datang kita semua akan
menjadi seperti mereka. Dan bahwa keseluruhan tatanan hidup itu merupakan suatu
evolusi hidup yang bertingkat, yang senantiasa menanjak, masih jauh lagi dari
yang dapat kita ikuti, bahkan hingga pada Tuhan sendiri.
Dengan cara yang sama
kita menyadari adanya tingkat evolusi yang mendahului evolusi yang sedang kita
jalani sekarang ini. Dunia tumbuh-tumbuhan berada di atas dunia mineral; dunia
binatang di atas dunia tumbuh-tumbuhan; dunia manusia di atas dunia binatang.
Dengan demikian dunia manusia juga mempunyai akhir tertentu sebagai batas
peralihan ke dalam dunia yang jelas lebih tinggi dari pada dunia manusia, yaitu
dunia manusia super.
Apabila manusia sempurna sudah mengakhiri kehidupannya dalam
badan fisik, biasanya beliau meninggalkan badan fisiknya; tetapi dia tetap
memiliki kekuasaan untuk mengambil kembali badan-badan ini bilamana beliau
memerlukannya. Pada banyak peristiwa, seseorang yang telah mencapai ketinggian
ini tidak memerlukan lagi badan fisik; bahkan tidak lagi memerlukan badan
astral, badan mental dan badan karaóa, tetapi hidup menetap pada
tahapan yang lebih tinggi.
Jika ia berkepentingan terhadap alam rendah untuk
suatu tujuan, maka ia harus mengambil atau menciptakan suatu badan dengan
kekuatan ciptanya (saòkalpa úakti) untuk sementara waktu, sesuai
dengan alam mana yang ingin dihubunginya. Jika ia bermaksud berbicara secara
jasmaniah dengan salah seorang umat manusia, maka ia harus mengambil atau
menciptakan badan fisik.
Dengan cara yang sama ia harus mengambil badan mental
manakala ia bermaksud untuk mempengaruhi daya pikir kita. Untuk suatu
kepentingan, setiap kali ia memerlukan badan rendah, ia memiliki kekuasaan
untuk menciptakannya, tetapi ia hanya tinggal sebentar saja di badan tersebut.
Setelah pekerjaannya selesai maka badan itu dilenyapkan lagi ke asalnya. Proses
ini disebut materialisasi dan dematerialisasi.
Kemampuan para manusia super ini banyak dan menakjubkan kita,
tetapi semua itu tumbuh teratur secara wajar dari sifat-sifat yang kita miliki,
hanya saja mereka memiliki sifat-sifat ini pada kadar yang lebih tinggi.
Kemudian ciri lain yang menyolok di antara beliau dan kita adalah bahwa ia
memandang segalanya dari sudut pandang yang sama sekali lain dibandingkan kita;
sebab para manusia agung itu tidak memiliki apa yang disebut pamrih atau
pikiran mementingkan diri sendiri.
Dia telah meninggalkan pribadi rendahnya dan
hidup tidak untuk diri sendiri melainkan untuk semuanya dengan cara yang hanya
dipahami olehnya. Bahwa yang disebut semua itu pada hakekatnya
adalah diri sendiri. Dia telah mencapai tingkatan yang tidak ada kesalahan sedikitpun
dalam sifat-sifat, tanpa pikiran atau perasaan tentang pribadi yang terpisah.
Satu-satunya pendorong bagi dia adalah hidup serasi dengan Tuhan yang
mengendalikannnya.
Mungkin sifat berikut yang sangat menyolok dan khas adalah
perkembangan yang menyeluruh. Kita masing-masing tidak sempurna dan tak seorang
pun di antara kita unggul dalam semua hal. Bahkan cendekiawan besar biasanya
hanya memperoleh keunggulan khusus dalam satu hal, sehingga masih ada
keunggulan segi lain dari sifatnya yang belum berkembang.
Kita semua memiliki
benih dari segala macam kemuliaan, tetapi selalu hanya sebagian yang
berkembang. Tetapi manusia agung telah maju dalam segala segi, sebagai orang
yang keikhlasan, rasa simpati dan belas kasihnya sempurna. Sedangkan inteleknya
sekaligus merupakan sesuatu yang terlalu tinggi untuk dapat kita pahami.
Sukmanya menakjubkan penuh ke-Ilahi-an. Dia berada tinggi di atas dan jauh
diluar kemampuan manusia yang kita kenal.
Rasa hormat yang mendalam diberikan kepada kepala agung
hierarki kekuatan gaib nan agung di bumi kita ini, yang ditangannya terletak
nasib semua benua, yang di atas namanya berbagai inisiasi jìwani diberikan.
Beliau memimpin evolusi di bumi yang kita cintai ini. Beliau adalah manusia
yang amat agung, tetapi harap dipahami bahwa beliau bukanlah keberadaan yang
muncul sebagai hasil dari evolusi bumi ini.
Beliau adalah perwujudan
berkekuasaan agung hasil evolusi dari tatanan lain di luar bumi. Jutaan tahun
yang lalu beliau datang ke bumi ini atas kehendak penguasa cakrawala untuk
memikul tanggung jawab memimpin evolusi bumi. Kitab Úrìmad Bhàgavatam,
yang ditulis oleh åûi Vyàsa, menyebutnya Sanatkumàra;
seorang remaja amat muda yang tidak lahir dari rahim seorang wanita. Di situ
disebutkan bahwa beliau merupakan salah seorang dari putra Brahmà yang
menjelmakan diri atas kehendak pikiran kosmik (kriyàúakti).
Sanatkumàra juga
dikenal sebagai guru dari devarûi Nàrada dan Nàrada adalah
guru dari maharûi Vyàsa. Sanatkumàra memiliki kasih
sayang bagaikan lautan tak terbatas. Dalam menjalankan kegiatannya beliau
dikelilingi oleh empat dewaraja agung atau para penguasa unsur yang mengatur karma
manusia. Aura beliau meliputi seluruh bumi. Bumi tempat hidup kita ini
bagi beliau berada dalam genggamannya dan sesungguhnya tak seekor burung pun
yang jatuh tanpa diketahui olehnya.
Beliau juga mempunyai tiga pembantu utama yang dalam sastra
Hindù dikenal sebagai Sanandana, Sanaka dan Sanàtana.
Beliau dibantu dengan organisasi jìwani yang rapi dan bertingkat memimpin serta
mengendalikan segala evolusi yang berlangsung di bumi ini.
Banyak salah pengertian diberikan terhadap keberadaan agung
itu seolah-olah mereka bersunyi diri melakukan tapa, untuk sekedar mencari
kebahagiaannya sendiri, mementingkan diri sendiri. Tetapi sesungguhnya beliau
terlibat dalam dunia pekerjaan dan kehidupan yang kadang-kadang di luar
jangkauan penalaran kita.
Bhagavàn Satya Nàràyaóa telah memberi anjuran kepada seorang calon spiritual untuk melakukan tapa di
sebuah gua dipegunungan Himalaya dan mengatakan bahwa kekuatan cinta kasih dari
tapanya akan menembus dinding gua tempat dia melakukan meditasi. Dan kekuatan
ini memberi bantuan kejiwaan dan inspirasi kepada umat manusia tentang hal-hal
mulia.
Hormat yang mendalam kepada Yang Mulia Sanatkumàra,
yang telah menaklukkan segala pikiran. Dengan demikian beliau juga telah
menaklukkan sang waktu, yang baginya jutaan tahun tak ada artinya sama sekali;
namun beliau juga menyadari pentingnya waktu bagi kita manusia awam.
Posting terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar