Evolusi Kesadaran
Sang jiwa adalah obyek dari proses evolusi. Melalui proses
evolusi tingkat kesadaran itu akan semakin disempurnakan. Untuk lebih memahami
hal ini kami sertakan skema evolusi kesadaran.
Melalui skema evolusi kesadaran dapat kita
pahami bahwa mineral hanya menunjukkan tingkat perkembangan pada badan fisik
yang padat, sedikit pada tingkat etherik dan amat minim pada tingkat kesadaran
astral. Adanya perkembangan yang amat minim pada tingkat astral berarti bahwa
mineral juga memiliki keinginan dalam tingkat yang amat rendah.
Bagi kebanyakan orang mungkin agak janggal untuk mengatakan
bahwa terdapat unsur keinginan dalam alam mineral. Namun setiap ahli kimia
mengetahui bahwa sifat afinitas (daya gabung) unsur-unsur sangat jelas
membuktikan keinginan itu; bukankah itu titik permulaan dari keinginan? Satu
unsur memiliki keinginan demikian besar untuk berpasangan dengan unsur lain,
sehingga ia dapat meninggalkan setiap unsur yang kebetulan telah menjadi
sekutunya mula-mula.
Mengenai tumbuh-tumbuhan pada skema di atas dapat kita lihat
bahwa bagian yang aktif tidak hanya di badan fisik, tetapi juga pada bagian
etherik. Tumbuhan juga berkembang dalam kesadaran tingkat astral yang
menunjukkan adanya perkembangan yang lebih nyata dari keinginan. Mereka yang
telah mempelajari ilmu botani (tumbuhan) akan menyadari bahwa sifat suka dan
tidak suka (yaitu bentuk-bentuk keinginan) sudah menonjol. Di antaranya,
daunnya sudah dapat mencari arah datangnya cahaya matahari, akarnya dapat
mencari arah air, dan kemampuan-kemampuan lain.
Pada binatang tampak kemajuan yang jauh lebih maju
dibandingkan dengan tumbuhan. Dapat kita lihat, perkembangan yang hebat tidak
hanya pada badan fisik, tetapi juga pada tingkat astral hal ini menunjukkan
bahwa binatang itu sudah sepenuhnya bisa menghayati hasrat-hasrat rendah,
meskipun pada bagian yang lebih atas sangat menyempit sebagai pertanda akan
keterbatasan terhadap penguasaan keinginan-keinginan yang lebih murni. Tetapi
toh keinginan itu sudah ada. Demikianlah kadang-kadang terjadi hal-hal luar
biasa pada binatang yang dapat menunjukkan rasa kasih sayang dan bhakti yang
sangat tinggi nilainya.
Juga dapat terlihat bahwa skema yang menggambarkan alam
binatang itu berakhir pada lapisan terbawah dari tingkat mental. Berarti bahwa
sampai saat ini telah berlangsung pengembangan kecerdasan yang menggunakan
bahan mental untuk perwujudannya. Jika hal ini dikaitkan dengan binatang
peliharaan, seperti anjing dan kucing, pasti mengetahui bahwa makhluk
kesayangan itu tidak disangsikan lagi sungguh-sungguh dapat mempergunakan akalnya.
Meskipun daya berpikirnya baru pada tingkat yang amat terbatas dan
kesanggupannya sangat kurang kalau dibandingkan dengan manusia.
Kalau kita perhatikan skema tersebut, pada manusia akan kita
dapatkan bahwa tidak hanya perkembangan fisik saja yang terjadi, tetapi juga
perkembangan kesadaran astral yang cukup tinggi. Ini menandakan bahwa manusia
dapat memiliki segala macam nafsu keinginan, nafsu yang paling tinggi maupun
nafsu yang paling rendah.
Kita dapatkan juga bahwa manusia memiliki kemampuan mental
dari tingkat rendah, yang menandakan daya berpikir manusia pada tingkat itu
telah berkembang sepenuhnya. Namun, perkembangan mental pada tingkat yang lebih
tinggi belum sempurna. Pada manusia kebanyakan, tingkat mental luhur biasanya
belum berfungsi secara optimal.
Pada manusia golongan primitif, nafsu jelas merupakan sifat
yang paling menonjol, meskipun perkembangan mentalnya juga telah berkembang
hingga tahapan tertentu saja. Kesadaran manusia pada tingkat ini pasti berpusat
pada bagian bawah badan astralnya, dan kehidupannya terutama dikuasai oleh
sensasi-sensasi yang berhubungan dengan badan jasmani.
Pada umumnya kita hampir
seluruhnya hidup atas dasar sensasi; sehingga pendorong utama atas kebanyakan
sikap kita bukanlah apa yang benar atau pantas dilakukan, tetapi semata-mata
apa yang ingin dan tidak ingin dilakukan. Manusia yang lebih beradab dan maju
di antara kita dapat mengendalikan keinginan dengan pikiran, yang berarti bahwa
pusat kesadaran secara bertahap beralih dari alam astral yang lebih tinggi
menuju alam mental yang lebih rendah. Perlahan-lahan mengikuti kemajuan evolusi
manusia, pusat kesadaran itu meningkat lebih lanjut dan manusia mulai dikuasai
oleh suatu prinsip daripada hanya oleh minat atau nafsu keinginan semata.
Para manusia super, yang tingkat evolusinya sudah tinggi,
kesadaran spiritualnya telah berkembang. Kesadarannya telah berpusat pada buddhi,
bahkan pada kesadaran Àtman. Pada tingkat itu manusia akan
dituntun oleh kebijaksanaan bahkan oleh kesadaran ketuhanannya. Manusia bisa
membantu mempercepat proses evolusi kesadaran itu hingga dengan lebih cepat
dapat mencapai kesadaran luhur. Ini dapat dilakukan dengan hidup bermoral dan
melakukan latihan spiritual. Dengan moralitas dan latihan spiritual anda telah
ikut berpartisipasi dalam mempercepat terwujudnya rencana Tuhan, yaitu evolusi.
Itulah yang dimaksudkan dengan pengabdian atau bhakti.
Posting terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar