Sabtu, 28 Januari 2012

Perpanjangan Tangan - Sejarah Wayang

Perpanjangan Tangan Sejarah Wayang

Wayang merupakan suatu karya bangsa yang telah dikenal sejak 1500 SM. Dan dalam perkembangannya bersentuhan dengan unsur lain dan terus berkembang, sehingga menciptakan wujud dan isinya seperti saat ini. Jadi wayang saat ini tidaklah sama dengan wayang pada masa lampau, dan wayang masa depan tidaklah sama dengan wayang masa kini, akan tetapi dalam setiap perubahannya tidak mempengaruhi sikap-sikap tokoh yang ada dalam wayang. Perubahan itu hanya terletak pada media, isi (content) dan nilai-nilai yang ingin dibangun.



Semua interaksi yang digunakan oleh wayang memiliki posisi yang lebih baik sehingga ruang lingkup dunia wayang tetap memiliki pertahanannya sendiri yang lebih kuat. Wayang tetap menjadi kuat dalam pikiran masyarakat hingga saat ini karena wayang memiliki karakter yang baku, karakter yang tidak berubah sarnpai kapan pun. Tak ada orang yang merombak karakter tokoh-tokoh dalam wayang, sehingga tokoh-tokoh itu mampu memberikan hembusan pemahaman kepada semua publik wayang bahwa wayang memang sebuah dunia yang memiliki dayatarik.

Listiyono Prakoso (2003:176) mengatakan, bahwa wayang memiliki perpanjangan tangannya sendiri untuk menyentuh semua ruang kehidupan umat manusia, di mana wayang membutuhkan energi baru dari berbagai sumber. Dari itulah kemudian wayang mampu berbicara kepada semua orang, wayang mampu menjadikan semua realitas kehidupan umat manusia menjadi lebih baik dan lebih menarik. Hanya orang-orang tertentu yang memiliki etos yang tegar dalam kehidupannya sehingga bisa menjadikan wayang sebagai salah satu panduannya.

Nilai-nilai kehidupan yang diciptakan dalam dunia wayang menginginkan sebuah pencitraan yang bisa membuat publiknya terkesima. Pukauan gerakan tangan sang dalang akan berpengaruh pada cara kerja wayang. Kelihaian dalang dalam memainkan cerita dan memainkan wayang itu akan mengekspresikan seninya sendiri yang paling menakjubkan. Dan setiap dalang memiliki khasnya sendiri untuk memainkan wayang.

Sebagian dalang harus bisa memusatkan pada permainan tangan dan kelemasan tangan dalam memainkan, sebagian yang lain memperhatikan cerita yang memberontak, membela rakyat kecil, sehingga penonton yang terdiri dari rakyat kecil semakin senang.

Untuk itulah, wayang memang pas untuk menjadi mediasi yang mempertemukan masyarakat kecil dengan pemerintah, di mana pementasan wayang dicoba untuk dijadikan sebagai sebuah ruang gerak yang mampu membuat semua penonton wayang semakin tertarik. Tentu saja Anda pasti mencoba melakukan hal yang sama dengan cara menemukan sesuatu yang berbeda dari yang lain. Dalam memainkan wayang, tentu saja sang dalang harus menjadi dalang sekaligus menjadi penonton, sehingga dalang mampu menembus sesuatu yang dirasakan penonton.

Wayang mampu bertahan sepanjang zaman bukan berangkat dari tangan kosong, melainkan wayang sendiri memiliki kebijaksanaan pengembangan yang telah digariskan, kebijaksanaan ini biasanya disebut dengan Trikara Pancagatra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar