Rabu, 23 Januari 2013

Mayangjara




Ditya Mayangjara berujud raksasa salewah, artinya sebelah kulitnya berwarna hitam dan sebelah lagi berwarna putih. Ia adalah putra Ditya Wisnungkara raksasa hitam putra Ditya Rudramurti (penjelmaan Bathara Isnapura putra Sanghyan Wisnu dengan Dewi Sri Pujayanti). Sedangkan ibunya bernama Dewi Mayangsari, hapsari keturunan Sanghyang Nioya.

Meski berujud raksa, Ditya Mayangkara memiliki sifat dan perwatakan ; jujur, setia, baik budi dan suka menolong. Oleh Bathara Wisnu ia mendapat tugas memelihara dan menjaga Taman Sriwedari di kahyangan Untara Segara bersama Sukasarana, putra Bagawan Suwandagni yang berujud raksasa bajang (kerdil).

Pada jaman Lokapala, Ditya Mayangkara pernah menis pada Anoman, hingga Anoman memiliki kekuatan yang luar biasa. Sedangkan pada jaman Mahabharata, Ditya Mayangkara pernah menitis pada Resi Pracandaseta, berwujud kera/wanara putih dan bertempat tinggal di pertapaan Pandansurat, di daerah kerajaan Jodipati, wilayah negara Mertani. Resi Pracandaseta yang dikenal pula dengan nama Resi Mayanggaseta pernah diminta bantuannya oleh keluarga Pandawa agar bersedia menari di alun-alun negara Dwarawati sebagai persyaratan memeriahkan upacara perkawinan antara Arjuna dengan Dewi Wara Sumbadra, adik Prabu Kresna raja negara Dwarawati.

Ditya Mayangkara menikah dengan hapsari keturunan Sanghyang Darmayaka dan mempunyai seorang putra berujud raksasa berkulit hitam yang diberi nama Kalakresna, yang setelah dewasa dibawa Sanghyang Triyarta turun ke arcapada dan membangun kerajaan baru di tanah Astaka di tepi hutan Kamiyaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar