Rabu, 12 Desember 2012

Pelindung yang Tak Nampak - Pustaka Ilmu Pengetahuan

Dibandingkan dengan besarnya Bumi, lapisan udara yang menunjang semua kehidupan secara relatif tidak lebih tebal dari pada kulit jeruk
Sinar kutub atau Sinar Utara dan Selatan, tirai cahaya yang gemerlapan yang kadang-kadang tampak di langit kutub. Di ionosfir atom gas diubah menjadi ion (atom bermuatan) oleh aliran partikel-partikel dari ruang angkasa. Kadang-kadang hal ini menyebabkan terjadinya topan magnetis.




Dibanding dengan besarnya Bumi, lapisan udara yang menunjang semua kehidupan tidak lebih tebal daripada kulit buah persik.


Udara yang kita hirup di troposfir terdiri dari campuran berbagai gas. Zat lemas (biru) merupakan 78 persen dari padanya dan zat asam (jingga) 21 persen. Satu persen selebihnya ialah terutama argon dan sedikit sekali karbon-dioksida, neon, helium, metan, kripton, zat air, ozon dan xenon.
Di sekeliling Bumi terdapat pembungkus gas yang tipis dan bening, disebut atmosfir, yang merupakan pelindung guna melindungi kehidupan terhadap kehampaan angkasa. Tanpa atmosfir, sinar matahari yang menghanguskan akan membakar semua kehidupan pada siang hari. Dan pada malam hari suhu dapat turun jauh di bawah titik beku. Sebagian besar (99 persen) dari atmosfir terdiri dari zat lemas dan zat asam yang memberi kehidupan. Kedua gas ini dangas-gas lain ditahan pada Bumi oleh gaya tariknya.
Karena gaya tarik ini, semua benda yang ada di Bumi dan di atmosfir yang menyelubunginya, mempunyai berat. Berat atmosfir menakjubkan, yaitu 6000 juta ton. Pada permukaan laut tekanan udara 1.0336 kg per cm2. Walaupun demikian kita tidak merasa tekanan ini, karena tekanan di dalam badan kita sama dengan tekanan udara di udara.
Makin tinggi tekanan udara makin menipis dengan cepat. Di puncak Mount Everest, pada ketinggian 8.700 m, tekanan udara sepersepuluh dari pada di permukaan laut, dan sangat tidak enak. Gas di sini begitu tipis, sehingga zat asam tidak cukup untuk mempertahankan hidup manusia. Oleh karena itu, pesawat jet yang terbang tinggi mempunyai kabin kedap udara, dengan tekanan yang dipertahankan pada keadaan yang menyenangkan dan banyak zat asam beredar.

Bermacam-macam Lapisan Atmosfir

Atmosfir dibagi dalam beberapa lapisan. Lapisan paling bawah ialah troposfir, yang berada antara 6 dan 16 km di atas Bumi, mengandung 90 persen dari seluruh udara. Semua kehidupan dan hampir semua bentuk cuaca terdapat dalam lapisan ini. Di sini, suhu makin berkurang dengan makin tingginya tempat. Salju selalu menutupi gunung yang tinggi.
Di atas troposfir terletak stratosfir. Angin yang amat dingin bertiup kencang pada bagian yang paling bawah dari lapisan ini, tetapi udara di atasnya tenang benar dan kadang-kadang ada juga pesawat udara yang melintasinya. Di stratosfir, makin tinggi tempat, makin naik suhunya. Hal ini disebabkan oleh karena sinar ultra-ungu matahari yang ganas itu mengubah zat asam menjadi ozon pada ketinggian antara 24 dan 48 km. Lapisan ozon mencegah sinar-sinar berbahaya ini mencapai tanah.
Di atas stratosfir terletak ionosfir, lapisan atmosfir yang paling luar. Di luarnya lagi terdapat ruang hampa. Di ionosfir udara menjadi amat tipis. Atom di sini diubah menjadi ion (atom yang bermuatan) oleh aliran partikel-partikel yang masuk dari ruang angkasa. Kadang-kadang hal ini menyebabkan terjadinya sinar di langit, yang disebut sinar kutub (aurora). Ionosfir memungkinkan adanya hubungan radio gelombang panjang dengan memantulkan isyarat-isyarat radio ke Bumi.



Daerah atmosfir antara lautan udara kita dan kekosongan ruang angkasa, kadang-kadang disebut eksosfir.

Ionosfir disebut demikian, karena di sini atom gas diubah menjadi ion (atom bermuatan). Sinar kutub Utara dan Selatan merupakan tirai besar yang bersinar berkilauan. Dari lapisan ini gelombang radio dipantulkan kembali ke Bumi. Meteor terbakar sesudah bertabrakan dengan udara kita. Dan salelit cuaca mengitari Bumi.

Pesawat jet terbang di lapisan stratosfir yang lebih rendah. Di sana tidak terdapat cuaca, selain dari pada awan-awan es yang halus memanjang. Lapisan ozon menyerap banyak sinar ultra-ungu dari matahari dan mulai berada kurang lebih 25 km di atas Bumi. Lebih ke bawah lagi, di atmosfir yang lebih tebal, sinar kosmis bertabrakan dengan atom-atom gas dan menimbulkan  pancaran sinar yang lebih lembut.

Lapisan atmosfir yang paling rendah, troposfir, mengandung 90 persen dari semua udara di atmosfir dan sebagian besar debu dan uap air. Tebalnya antara 11 km di kutub dan 16 km di katulistiwa. Di atas muka laut suhu udara menurun perlahan-lahan dari 15ºC sampai suhu yang paling dingin -55° C, pada batas stratosfir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar