Dibandingkan dengan besarnya Bumi, lapisan udara yang menunjang semua kehidupan secara relatif tidak lebih tebal dari pada kulit jeruk
Sinar kutub atau Sinar Utara dan
Selatan, tirai cahaya yang gemerlapan yang kadang-kadang tampak di langit
kutub. Di ionosfir atom gas diubah menjadi ion (atom bermuatan) oleh aliran
partikel-partikel dari ruang angkasa. Kadang-kadang hal ini menyebabkan
terjadinya topan magnetis.
Dibanding dengan besarnya Bumi,
lapisan udara yang menunjang semua kehidupan tidak lebih tebal daripada kulit
buah persik.
Udara yang kita hirup di troposfir
terdiri dari campuran berbagai gas. Zat lemas (biru) merupakan 78 persen dari
padanya dan zat asam (jingga) 21 persen. Satu persen selebihnya ialah terutama
argon dan sedikit sekali karbon-dioksida, neon, helium, metan, kripton, zat
air, ozon dan xenon.
Di sekeliling Bumi terdapat pembungkus
gas yang tipis dan bening, disebut atmosfir, yang merupakan pelindung guna
melindungi kehidupan terhadap kehampaan angkasa. Tanpa atmosfir, sinar matahari
yang menghanguskan akan membakar semua kehidupan pada siang hari. Dan pada
malam hari suhu dapat turun jauh di bawah titik beku. Sebagian besar (99
persen) dari atmosfir terdiri dari zat lemas dan zat asam yang memberi
kehidupan. Kedua gas ini dangas-gas lain ditahan pada Bumi oleh gaya tariknya.
Karena
gaya tarik ini, semua benda yang ada di Bumi dan di atmosfir yang
menyelubunginya, mempunyai berat. Berat atmosfir menakjubkan, yaitu 6000 juta
ton. Pada permukaan laut tekanan udara 1.0336 kg per cm2. Walaupun demikian
kita tidak merasa tekanan ini, karena tekanan di dalam badan kita sama dengan
tekanan udara di udara.
Makin
tinggi tekanan udara makin menipis dengan cepat. Di puncak Mount Everest, pada
ketinggian 8.700 m, tekanan udara sepersepuluh dari pada di permukaan laut, dan
sangat tidak enak. Gas di sini begitu tipis, sehingga zat asam tidak cukup
untuk mempertahankan hidup manusia. Oleh karena itu, pesawat jet yang terbang
tinggi mempunyai kabin kedap udara, dengan tekanan yang dipertahankan pada
keadaan yang menyenangkan dan banyak zat asam beredar.
Bermacam-macam Lapisan Atmosfir
Atmosfir dibagi dalam beberapa lapisan.
Lapisan paling bawah ialah troposfir, yang berada antara 6 dan 16 km di atas
Bumi, mengandung 90 persen dari seluruh udara. Semua kehidupan dan hampir semua
bentuk cuaca terdapat dalam lapisan ini. Di sini, suhu makin berkurang dengan
makin tingginya tempat. Salju selalu menutupi gunung yang tinggi.
Di atas
troposfir terletak stratosfir. Angin yang amat dingin bertiup kencang pada
bagian yang paling bawah dari lapisan ini, tetapi udara di atasnya tenang benar
dan kadang-kadang ada juga pesawat udara yang melintasinya. Di stratosfir,
makin tinggi tempat, makin naik suhunya. Hal ini disebabkan oleh karena sinar
ultra-ungu matahari yang ganas itu mengubah zat asam menjadi ozon pada
ketinggian antara 24 dan 48 km. Lapisan ozon mencegah sinar-sinar berbahaya ini
mencapai tanah.
Di atas
stratosfir terletak ionosfir, lapisan atmosfir yang paling luar. Di luarnya
lagi terdapat ruang hampa. Di ionosfir udara menjadi amat tipis. Atom di sini
diubah menjadi ion (atom yang bermuatan) oleh aliran partikel-partikel yang
masuk dari ruang angkasa. Kadang-kadang hal ini menyebabkan terjadinya sinar di
langit, yang disebut sinar kutub (aurora). Ionosfir memungkinkan adanya
hubungan radio gelombang panjang dengan memantulkan isyarat-isyarat radio ke
Bumi.
Daerah atmosfir antara lautan udara
kita dan kekosongan ruang angkasa, kadang-kadang disebut eksosfir.
Ionosfir disebut demikian, karena di
sini atom gas diubah menjadi ion (atom bermuatan). Sinar kutub Utara dan
Selatan merupakan tirai besar yang bersinar berkilauan. Dari lapisan ini
gelombang radio dipantulkan kembali ke Bumi. Meteor terbakar sesudah
bertabrakan dengan udara kita. Dan salelit cuaca mengitari Bumi.
Pesawat jet terbang di lapisan
stratosfir yang lebih rendah. Di sana tidak terdapat cuaca, selain dari pada
awan-awan es yang halus memanjang. Lapisan ozon menyerap banyak sinar
ultra-ungu dari matahari dan mulai berada kurang lebih 25 km di atas Bumi.
Lebih ke bawah lagi, di atmosfir yang lebih tebal, sinar kosmis bertabrakan
dengan atom-atom gas dan menimbulkan
pancaran sinar yang lebih lembut.
Lapisan atmosfir yang paling rendah,
troposfir, mengandung 90 persen dari semua udara di atmosfir dan sebagian besar
debu dan uap air. Tebalnya antara 11 km di kutub dan 16 km di katulistiwa. Di
atas muka laut suhu udara menurun perlahan-lahan dari 15ºC sampai suhu yang
paling dingin -55° C, pada batas stratosfir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar