Lebih dari 80 persen gempa bumi ada di dua lingkar utama di Bumi, di tempat pegunungan baru saja terjadi. Sebuah dari lingkaran ini, “lingkaran api”, mengelilingi Samudera Pasifik. Yang lain terbentang dari Spanyol ke Afrika Utara, Timur Tengah, Himalaya ke Asia Tenggara. Daerah ini juga mengalami banyak sekali kegiatan gunung api.
Jika penyelidik tambang
mencoba untuk mengetahui apakah lapisan batuan di bawah tanah mengandung
minyak, ia membuat gelombang getaran dengan bahan peledak. Gelombang ini, yang
berjalan melalui dasar laut atau tanah daratan sebagai gempa bumi kecil,
dicatat pada jarak yang berbeda-beda dari tempat letusan. Karena kecepatan
gelombang bergantung pada macam batuan yang dilaluinya, maka hal ini dapat
memberi keterangan mengenai jenis batuan di bawah tanah dan dalamnya.
Beberapa stasion pencatat
dipergunakan untuk menunjukkan tempat gempa bumi. Ada dua macam gelombang gempa
bumi yang utama. Gelombang primer bergerak dengan kecepatan 8 km per detik.
Gelombang sekunder 4,8 km per detik. Selisih waktu antara tibanya kedua
gelombang itu dipergunakan untuk mencari jarak gempa bumi. Suatu lingkaran
dengan jarak tersebut sebagai jari-jari digambar mengelilingi setiap stasion
pencatat. Di tempat lingkaran-lingkaran ini bertemu, di situlah gempa bumi.
Seismograf adalah alat yang amat
peka, yang dapat mengukur getaran dalam Bumi yang paling kecil. Rangkanya
ditanam dalam batu dasar yang kuat. Sebuah benda berat pada per bekerja sebagai
bandul. Sebatang jarum pelukis pada bandul menggambarkan garis yang tidak
putus-putus dan mencatat semua getaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar