Selasa, 18 Desember 2012

Menuju Planet Tandus? - Pustaka Ilmu Pengetahuan



Hanya ada satu Bumi. Perubahan apapun yang dibuat manusia atasnya — untuk kebaikan atau keburukan — akan dialami oleh generasi-generasi berikutnya.

Bahan buangan dari industri dan perumahan merupakan ancaman yang makin bertambah besar bagi kesehatan di planet kita. Suatu jaringan sungai akan “mati” jika airnya menjadi beracun, atau tidak mempunyai lagi eukup zat asam untuk menghidupkan tumbuh-tumbuhan dan binatang di dalamnya.

Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang telah dapat mengubah muka Bumi. Telah ditemukan alat-alat besar, yang dapat mengubah lautan dan padang rumput menjadi tanah pertanian. Sungai telah dibendung menjadi danau. Rawa dan paya telah dikeringkan. Jalan dan terowongan telah dibuat menembus gunung. Tetapi beberapa usaha lain untuk membuat Bumi ini menjadi tempal tinggal yang lebih menyenangkan, telah menimbulkan akibat buruk.

Pencemaran udara dan air memberi suatu pelajaran yang pahit mengenai planet kita. Setiap hari di Amerika Serikat saja lebih dari 250.000 ton gas buangan dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Jika ditambah dengan hasil industri dan perumahan, maka 150 juta ton asap dan gas beracun dipompakan setiap tahun ke udara, suatu angka yang mengejutkan. Akibatnya kadang-kadang suatu kota diselimuti pedut yang kotor.

Pencemaran terhadap sungai dan saluran tak kurang mengerikan. Seluruh pesisir samudera dapat dikotori sampah yang mengapung. Kadang-kadang pantai menjadi hitam oleh minyak yang berlepotan dari kapal tangki yang bocor. Beberapa sungai dan danau dijejali sampah dan kotoran industri yang beracun. Danau Erie yang luasnya 25.000 km2 telah dinyatakan “mati” secara biologis. Airnya menjadi begitu beracun sehingga tumbuhan dan binatang tidak dapat lagi hidup dan berkembang biak di situ.  
Macam-macam perbuatan manusia lainnya juga telah menimbulkan kerugian.
Cara pertanian yang tak bertanggungjawab dan penebangan pohon yang sewenang-wenang di beberapa daerah, mengubah tanah jadi gurun. Obat-obat pembasmi rumputan liar dan hama yang disemprotkan ke udara dan kepada tanaman telah menimbulkan perubahan yang berbahaya pada lingkungan kita dan membunuh banyak binatang. Kemudian hal ini mengacaukan keseimbangan alam. Biasanya secara alamiah binatang melakukan pembatasan pada jumlah mahluk jenis lain. Misalnya burung membatasi jumlah serangga dengan memakan beberapa di antaranya. Tapi perburuan telah memunahkan beberapa jenis burung.Sejak tahun 1600, lebih dari 120 jenis burung telah lenyap sama sekali.
Sebagian besar tindakan yang merugikan itu dapat diperbaiki dengan upaya sungguh-sungguh. Tetapi kerusakan itu merupakan peringatan bagi kita akan usaha perlindungan yang harus dilakukan pada waktu yang akan datang.

Cerobong asap setiap tahun mengeluarkan
beratus juta ton asap, abu dan gas ke udara.




Pesawat terbang menghujani tanam-tanaman dengan pestisida untuk membunuh serangga. Tetapi banyak burung juga turut mati. Obat-obatan kimiawi itu dapat dibawa oleh angin atau burung berkilometer jauhnya. Telah diketahui terdapat pestisida dalam lemak tubuh orang Eskimo.



Sampah tertimbun setiap tahun. Besi tua dari kendaraan buangan
seperti ini dapat diolah dan dipergunakan lagi.

Pengluasan daerah pertanian menghalau binatang liar dari tempat tinggal alamiah mereka. Di sini tampak lembu bertanduk panjang sedang dibuntuti untuk dipelajari guna mengetahui tindakan yang harus diambil buat melindungi mereka.


Bom nuklir. Buangan radioaktif merupakan pencemar yang paling mengerikan
dan ancaman bagi masa depan di muka Bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar