Sabtu, 01 Desember 2012

Bumi di Ruang Angkasa - Pustaka Ilmu Pengetahuan

Seperti gasing yang bergoyang, sambil berputar melalui ruang angkasa Bumi berkisar mengelilingi matahari dalam satu tahun
 
Sinar Matahari selalu datang dari satu arah. Dengan demikian setiap putaran Bumi 24 jam mengakibatkan siang dan malam pada bagian-bagian yang berlawanan di bola Bumi. Miringnya Bumi menyebabkan perubahan musim, yang makin jauh dari katulistiwa, makin jelas. Daerah kutub, titik yang paling jauh, mengalami enam bulan siang dan enam bulan malam.


DATA PLANET BUMI
Diameter pada kutub: 12714 km
Diameter pada katulistiwa: 12757 km
Keliling katulistiwa: 40.003 km
Jarak terjauh dari matahari: 152.000.000 km
Jarak terdekat dari matahari: 147.000.000 km
Jarak rata-rata dari matahari: 149.000.000 km
Kecepatan berputar mengelilingi matahari: 106.200 km
Kecepatan melepaskan diri dari gaya tarik Bumi: 40.500 km/jam
Massa: 6600 juta juta juta ton
Panjangnya tahun: 365 hari, 5 jam, 48 menit.
Panjangnya hari: 23 jam, 56 menit
Sudut inklinasi: 23½°
Berat jenis dibandingkan dengan air: 5,41
Jarak bulan dari Bumi: 384.550 km
Umur Bumi: 4.700 juta tahun.

Adanya musim disebabkan oleh condongnya sumbu Bumi. Jika kutub utara condong ke matahari, belahan bumi utara mengalami musim panas. Enam bulan kemudian, jika Bumi berada di pihak yang lain dari matahari, terjadi musim dingin. Musim gugur dan semi tiba, jika condongnya Bumi miring melintang arah sinar matahari.

Bumi mengelilingi matahari satu kali dalam 365¼ hari dengan kecepatan 106.200 km per jam. Selama perjalanan ini Bumi juga berpusing seperti sebuah gasing mengelilingi sumbunya. Satu kali putaran pada sumbunya, selama 24 jam, terjadilah siang dan malam.
Untunglah, manusia tidak merasakan gerakan Bumi ini. Malahan di katulistiwa, kecepatan berputar itu lebih dan 1600 km sejam, tidak menimbulkan perasaan pusing. Hal ini disebabkan, karena Bumi berjalan melalui ruang angkasa, suatu vakum yang tidak menentang gerakan. Juga berkat pengaruh gaya berat, setiap benda di planet ini tetap berada pada tempatnya.
Putaran Bumi pada sumbunya mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Juga terjadi berbagai-bagai musim. Hal ini disebabkan karena sumbu Bumi condong dengan sudut tetap. Di belahan Bumi Utara, Bumi condong ke arah matahari selama musim panas. Separuh putaran, atau enam bulan kemudian, condong menjauhi matahari dan mengalami musim dingin, sedangkan belahan Bumi selatan dalam musim panas. Di antara musim dingin dan panas ada equinokti musim. Bumi berkedudukan miring terhadap sinar matahari, siang dan malam sama panjang di semua tempat di Bumi. Hari-hari terpanjang dan terpendek dalam setahun ialah solstisium musim panas dan dingin. Pada kedua waktu ini satu kutub menghadap ke matahari yang lain menjauhi matahari.
Bumi juga bergerak bersama matahari (sebuah bintang) dilihat dari sudut pandangan bintang-bintang lain, atau Bima Sakti. Untuk dapat melihat pergantian letak bintang-bintang memakan waktu beratus-ratus tahun, sebab hitungan jarak di angkasa raya sangat besar.
Kawan Bumi yang terdekat, yaitu bulan, jauhnya 384.550 km. Bulan mengedari Bumi satu kali tiap 27 hari.

Bulan mengedari bumi dan berpusing pada sumbunya dalam waktu yang sama, yaitu 27,3 hari. Jadi, bulan selalu menunjukkan mukanya yang sama kepada Bumi dengan sebagian dari padanya tidak pernah nampak. Malahan bagian yang nampak itu dapat hanya dilihat penuh, jika bagian terang ini berada dalam satu garis penglihatan yang langsung. Ini disebut bulan purnama. Setengah putaran kemudian bagian gelap menghadap ke Bumi dan kita tidak melihatnya sama sekali. Ini disebut bulan baru. Lingkaran luar gambar ini menunjukkan bagaimana sinar matahari mengenai bulan. Lingkaran tengah rnenunjukkan bentuk-bentuk semu bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar