Senin, 02 Juli 2012

Surya Sewana

SÙRYA SEVANA


p[atijRtM.gmug[' huvem vyMpu]midteyoR iv/taR - 

Aa×ãiéÛmN{ymanSturiéd–aja icÛM.gM.=¢Tyah --

Pràtarjitam bhagamugraý huvema vayam putramaditeryo vidhartà,
Àddhraúcidyamannyamànasturaúcidràjà cidyam bhagam bhakûìtyàha.
(Yajurveda: 34.35)
Di waktu pagi (pràtah) yang penuh dengan kejayaan (jitam), penuh dengan kekayaan (bhagam), yang bercahaya terang (ugram) putranya antarikûa yaitu Sùrya (aditehputram). Dan kepada Tuhan yang mengendalikan loka-loka (ya vidhartà) kepada-Nya kami memuja dalam hati kami (vayam havema). Engkau yang mengendalikan seluruh lapisan (àdhraá), Engkau mengetahui semuanya (yascit manyamàna) yang memberikan hukuman kepada yang jahat (tirascit). Engkau rajanya semua mahluk (ràjà). Tuhan yang kita sembah (yam bhagam) saya menerima-Mu (ecitbhakûi) yang memberikan pesan kepada semua umat manusia bahwa semua menyembah Dia dan mengikuti peraturan-peraturan-Nya.

’Oh Tuhan, yang terwujud dalam aspek sùrya di pagi hari. Engkau penuh kejayaan, kekayaan dan cahaya terang. Kepada-Mu, wahai Putra Antarikûa, kami memuja. Kami juga memuja di dalam hati pada yang mengendalikan loka-loka, karena Engkau sesungguhnya pengendali suluruh lapisan. Engkau mengetahui semuanya, sehingga bisa memberikan hukuman kepada yang jahat’.

Mantra tersebut khusus diucapkan pada pagi hari. Dalam prabhàt velà atau brahma muhùrta, pagi hari adalah waktu sebelum matahari terbit. Di dalam Yajurveda terdapat lima mantra khusus untuk memuja Tuhan pada waktu pagi dalam manifestasinya sebagai Dewa Sùrya, yaitu yang dinamakan Sùrya Sevana atau Sùrya Namaskar, yang berarti memuja Dewa Sùrya

Dalam mantra di atas dimohon kepada Dewa Sùrya, yaitu putranya Antarikûa, yang mempunyai cahaya yang agung untuk memberikan kekuatannya kepada manusia supaya bisa melihat alam ini. Jadi dari kekuatan Sùrya itulah manusia bisa melihat dan beraktivitas, dan bila tidak ada kekuatan Sùrya, sulit bagi manusia untuk melakukan tugasnya sehari-hari. 

Konsep pemujaan terhadap Sùrya banyak terdapat di negara-negara Eropa maupun Asia. Sùrya disimbulkan sebagai sumber rezeki bagi umat manusia. Pagi-pagi kita memohon kepada Dewa Sùrya yang selalu menampakkan diri, sehingga dari sini manusia dapat belajar tentang ajaran satya (kebenaran) yang abadi. Dengan selalu memuja Sùrya, kita sudah mempunyai konsep diri untuk selalu bertekad dan berjalan pada jalan kebenaran.

Dalam mantra tersebut juga dijelaskan, bahwa Tuhan memberikan perintah kepada umat manusia agar selalu memuja-Nya dan mengikuti ajaran-Nya. Kita percaya bahwa Dia akan menghukum para penjahat yang tidak mengikuti perintah atau mengikuti jalan dharma (kebenaran). Dengan mantra tersebut seseorang memuja Dewa Sùrya supaya bisa melakukan tugas dan kewajibannya dengan penuh tanggung jawab, dan berada pada jalan yang benar. Jadi, pada waktu yang begitu mulia, yaitu pagi hari, saatnya manusia bangun dan pertama-tama memohon kepada Tuhan supaya kita selalu ingat pada-Nya, sebelum melanjutkan kesibukan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar