Kamis, 05 Juli 2012

Dewa Agni

DEWA AGNI

Ag{e ny supqa raye ASmaiNvëain dev vyunain ivÜin( - yuyo?ySmÄuhra,meno .UiyîaNte nm_£iµ\ iv/em --

Agne naya supathà ràye asmàn viúvàni deva vayunàni vidvàn,
Yuyodhyasmajjuharàóameno bhùyiûþhànte nama 'uktiý vidhema.
(Yajurveda: 40-16)
Oh Dewa Agni (Agne) yang menyinari seluruh dunia (devà), memberi segala suka, dan memiliki segala pengetahuan (vidvàn), berkatilah kami sehingga kami (asmàn) mendapatkan (naya) segala pengetahuan (viúvàni), karma yang utama (vayunàni) dan kekayaan (ràye), serta selalu mengikuti jalan yang benar (supathà). Jauhkan (yuyodhi) kami (asmat) dari karma yang penuh dengan pàpa (enah) dan berliku-liku (juhuràóam). Dengan puji-pujian (bhùyiûtáàm) penuh hormat (namaá uktim), kami selalu memuja-Mu (ta) dan mendapatkan keba-hagiaan (vidhema).
’Oh Dewa Agni yang menyinari seluruh dunia ini, pemberi kebahagiaan dan memiliki segala sumber ilmu pengetahuan, berkatilah kami agar kami memperoleh pengetahuan, karma yang utama, dan dapat mengikuti jalan yang benar. Jauhkanlah kami dari karma yang tidak benar dan yang berliku-liku. Melalui puji-pujian dengan penuh hormat kami selalu memuja-Mu agar mendapat kebahagiaan’.
Di dunia ini terdapat dua jalan kehidupan. Supatha merupakan jalan yang baik dan benar. Kupatha merupakan jalan yang tidak baik dan tidak benar. Banyak orang memilih jalan kupatha walaupun menyesalinya kemudian. Pada awalnya jalan supatha memang sulit, tetapi lambat laun akan memberikan kebahagiaan. 

Mantra di atas memohon Dewa Agni supaya membawa kita ke jalan supatha yang penuh dengan pengetahuan dan kebahagiaan. Dewa Agni di sini disebut viúvani deva, karena merupakan dewa dari semua dewa dan maha mengetahui segala keinginan kita.
Mantra di atas juga memohon kepada Dewa Agni agar menjauhkan kita dari segala karma yang penuh dengan pàpa, seperti pembunuhan dan kerusuhan. Pengaruh màyà sangat kuat sehingga manusia gam-pang jatuh ke jalan kupatha dan melakukan dosa dengan sadar. Kegelapan membuat manusia terus-menerus melakukan pàpa yang melahirkan penderitaan dan kesengsaraan di dunia ini.
Veda dan Upaniûad memuat banyak mantra yang mengingatkan umat manusia untuk menuju kebenaran, seperti: 
- asato mà ûaî gamaya
- tamaso mà jyotir gamaya
- måtyor mà amåtaý gamaya.
Yang berarti:
Oh Tuhan, bawalah kami dari jalan yang tidak benar menuju kebenaran,
dari kegelapan menuju cahaya-Mu,
dari kematian menuju mokûa.
Selain itu ada sebuah sloka berbunyi:
aûþàdaúa puràóeûu vyàsasya vacanam dvayam,
paropkàràya puóyàyapàpàya parapidanam.
"Dalam delapan belas Puràóa hanya terdapat dua kalimat yang diungkapkan oleh Åûi Vyàsa, yaitu seseorang akan mendapat pahala (punya) bila menolong orang lain, dan orang akan mendapat dosa (pàpa) bila menyakiti sesama."
Itulah sebabnya bagian akhir mantra di atas memohon supaya kita dijauhkan dari karma-karma yang penuh dengan pàpa. Namun hal ini akan berhasil bila kita percaya dan memuja Tuhan. Bagi orang yang beriman, segala rintangan dalam hidupnya akan dilalui dengan baik berkat perlindungan Tuhan, seperti yang dijelaskan dalam Bhagavad Gìtà: "mad bhakta na pranasyati", yang berarti penyembah-Ku tidak akan mendapat kesulitan.
Demikian juga saat Kåûóa mengatakan kepada Arjuna,  
"Serahkan dirimu, tinggalkan dan berikan semua tugasmu kepadaku. Mintalah perlindunganku. Jangan khawatir, aku akan menebus dosa-dosamu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar