DEWA AGNI
Yuyodhyasmajjuharàóameno bhùyiûþhànte nama 'uktiý
vidhema.
(Yajurveda: 40-16)
Oh
Dewa Agni (Agne) yang menyinari seluruh dunia (devà), memberi
segala suka, dan memiliki segala pengetahuan (vidvàn), berkatilah kami
sehingga kami (asmàn) mendapatkan (naya) segala pengetahuan (viúvàni),
karma yang utama (vayunàni) dan kekayaan (ràye), serta selalu mengikuti
jalan yang benar (supathà). Jauhkan (yuyodhi) kami (asmat)
dari karma yang penuh dengan pàpa (enah) dan berliku-liku (juhuràóam).
Dengan puji-pujian (bhùyiûtáàm) penuh hormat (namaá uktim), kami
selalu memuja-Mu (ta) dan mendapatkan keba-hagiaan (vidhema).
’Oh
Dewa Agni yang menyinari seluruh dunia ini, pemberi kebahagiaan dan
memiliki segala sumber ilmu pengetahuan, berkatilah kami agar kami memperoleh
pengetahuan, karma yang utama, dan dapat mengikuti jalan yang benar.
Jauhkanlah kami dari karma yang tidak benar dan yang berliku-liku.
Melalui puji-pujian dengan penuh hormat kami selalu memuja-Mu agar mendapat
kebahagiaan’.
Di dunia ini terdapat dua jalan kehidupan. Supatha
merupakan jalan yang baik dan benar. Kupatha merupakan jalan yang tidak
baik dan tidak benar. Banyak orang memilih jalan kupatha walaupun
menyesalinya kemudian. Pada awalnya jalan supatha memang sulit, tetapi
lambat laun akan memberikan kebahagiaan.
Mantra di atas memohon Dewa Agni supaya membawa kita ke jalan supatha yang penuh dengan pengetahuan dan kebahagiaan. Dewa Agni di sini disebut viúvani deva, karena merupakan dewa dari semua dewa dan maha mengetahui segala keinginan kita.
Mantra di atas memohon Dewa Agni supaya membawa kita ke jalan supatha yang penuh dengan pengetahuan dan kebahagiaan. Dewa Agni di sini disebut viúvani deva, karena merupakan dewa dari semua dewa dan maha mengetahui segala keinginan kita.
Mantra di atas juga memohon kepada Dewa Agni agar
menjauhkan kita dari segala karma yang penuh dengan pàpa, seperti
pembunuhan dan kerusuhan. Pengaruh màyà sangat kuat sehingga manusia
gam-pang jatuh ke jalan kupatha dan melakukan dosa dengan sadar.
Kegelapan membuat manusia terus-menerus melakukan pàpa yang melahirkan
penderitaan dan kesengsaraan di dunia ini.
Veda dan Upaniûad
memuat banyak mantra yang mengingatkan umat manusia untuk menuju
kebenaran, seperti:
- asato mà ûaî gamaya
- tamaso mà jyotir gamaya
- måtyor mà amåtaý gamaya.
Yang berarti:
Oh Tuhan, bawalah kami dari jalan yang tidak benar menuju kebenaran,dari kegelapan menuju cahaya-Mu,dari kematian menuju mokûa.
Selain itu ada sebuah sloka berbunyi:
aûþàdaúa puràóeûu vyàsasya vacanam dvayam,paropkàràya puóyàyapàpàya parapidanam.
"Dalam delapan belas Puràóa hanya terdapat dua kalimat yang diungkapkan oleh Åûi Vyàsa, yaitu seseorang akan mendapat pahala (punya) bila menolong orang lain, dan orang akan mendapat dosa (pàpa) bila menyakiti sesama."
Itulah sebabnya bagian akhir mantra di atas memohon supaya
kita dijauhkan dari karma-karma yang penuh dengan pàpa. Namun hal
ini akan berhasil bila kita percaya dan memuja Tuhan. Bagi orang yang beriman,
segala rintangan dalam hidupnya akan dilalui dengan baik berkat perlindungan
Tuhan, seperti yang dijelaskan dalam Bhagavad Gìtà: "mad bhakta na
pranasyati", yang berarti penyembah-Ku tidak akan mendapat kesulitan.
Demikian juga saat Kåûóa mengatakan kepada Arjuna,
"Serahkan dirimu, tinggalkan dan berikan semua tugasmu kepadaku. Mintalah perlindunganku. Jangan khawatir, aku akan menebus dosa-dosamu".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar