Minggu, 17 Juni 2012

Tri Murti

Trimùrti

Berbicara secara luas, Hindu dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu: kelompok Úaiva atau mereka yang memuja Úiwa, kelompok Úakta atau mereka yang memuja Úakti (pendamping Úiwa), dan Waiûóawa atau mereka yang memuja Wiûóu. Namun, theologi Hindu populer yang berakar dalam kitab suci kuno, menambahkan dewatà penting lainnya, yaitu Brahmà


Ketiganya ini - Brahmà, Wiûóu dan Úiwa - bersama-sama membentuk Trimùrti Hindu.

Brahmà menciptakan dunia, Wiûóu memeliharanya dan Úiwa memusnahkannya. Proses penciptaan (såûþi), pemeliharaan (sthiti) dan pemusnahan (pralaya) selamanya berlanjut dalam aturan siklus.
Bila dunia merupakan suatu mithos seperti pernyataan dari beberapa bentuk ekstrim dari filsafat Advaita Vedànta, maka tak akan ada theologi sehingga masalah theologis juga tak akan ada. Tetapi, dunia ini menjadi suatu kenyataan pengalaman sehari-hari kita, yang tak dapat dijelaskan ataupun diabaikan begitu saja. 

Sekali kita menerimanya sebagai nyata - betapapun derajat realitas yang kita nyatakan tentangnya - pertanyaan theologis tentang penciptaan dan sang penciptanya akan senantiasa harus dihadapi dan dijawab dengan jujur. Inilah yang telah diusahakan oleh berbagai kitab suci Hindu selama ini.

Tiga macam kecenderungan atau karakteristik tampaknya tumbuh pada setiap obyek ciptaan. Secara teknis hal ini dinyatakan sebagai guóa, yaitu: sattvaguóa, rajoguóa dan tamoguóa. Ketiga guóa ini dalam wujudnya yang termurni merupakan kesatuan fundamental, dimana kombinasi dan permutasi (perubahan) nya menghasilkan dunia fenomena ini. 

Dari ketiganya ini, sattvaguóa menjadikan sinar dan ringan, kebaikan dan kemurnian, pengetahuan dan kebijaksanaan. Ia dapat disamakan dengan kekuatan (gaya) sentripetal. 

Tamoguóa yang merupakan antitesis dari sattvaguóa, bertanggung jawab terhadap segala yang gelap dan berat, jahat dan tidak murni, kebodohan dan terbingungkan. Ia merupakan gaya sentrifugal. 

Rajoguóa lah yang melakukan suatu keseimbangan yang selaras antara dua kekuatan yang bertentangan ini; sehingga ia berada dalam keadaan aktif dan tegang internal secara konstan. Kegiatan yang selalu berlangsung ini lah karakteristik utamanya dan mewujudkan dirinya sebagai nafsu dan ambisi di dunia psikhologis.

Tiga dewatà trimùrti berhubungan dengan tiga guóa dalam permainan kosmis penciptaan, pemeliharaan dan pemusnahan. 

Wiûóu melambangkan sattvaguóa, sebagai daya keberadaan dan pemeliharaan. 

Úiwa melambangkan sifat tamas, sebagai daya penyerapan. 

Brahmà berdiri di antara keduanya ini dan melambangkan sifat rajas

Ia melambangkan kemampuan keberadaan yang berasal dari pertemuan yang saling berlawanan tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar