Trimùrti
Berbicara secara luas, Hindu dapat
dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu: kelompok Úaiva atau
mereka yang memuja Úiwa, kelompok Úakta atau
mereka yang memuja Úakti (pendamping Úiwa),
dan Waiûóawa atau
mereka yang memuja Wiûóu. Namun, theologi Hindu
populer yang berakar dalam kitab suci kuno, menambahkan dewatà penting lainnya, yaitu Brahmà.
Ketiganya ini - Brahmà, Wiûóu dan Úiwa - bersama-sama membentuk Trimùrti Hindu.
Brahmà
menciptakan
dunia, Wiûóu memeliharanya
dan Úiwa memusnahkannya. Proses penciptaan (såûþi), pemeliharaan (sthiti)
dan pemusnahan (pralaya) selamanya berlanjut dalam aturan
siklus.
Bila dunia merupakan suatu mithos
seperti pernyataan dari beberapa bentuk ekstrim dari filsafat Advaita Vedànta,
maka tak akan ada theologi sehingga masalah theologis juga tak akan ada.
Tetapi, dunia ini menjadi suatu kenyataan pengalaman sehari-hari kita, yang tak
dapat dijelaskan ataupun diabaikan begitu saja.
Sekali kita menerimanya sebagai
nyata - betapapun derajat realitas yang kita nyatakan tentangnya - pertanyaan
theologis tentang penciptaan dan sang penciptanya akan senantiasa harus
dihadapi dan dijawab dengan jujur. Inilah yang telah diusahakan oleh berbagai
kitab suci Hindu selama ini.
Tiga macam kecenderungan atau
karakteristik tampaknya tumbuh pada setiap obyek ciptaan. Secara teknis hal ini
dinyatakan sebagai guóa, yaitu: sattvaguóa, rajoguóa dan
tamoguóa.
Ketiga guóa ini dalam wujudnya yang termurni merupakan
kesatuan fundamental, dimana kombinasi dan permutasi (perubahan) nya
menghasilkan dunia fenomena ini.
Dari ketiganya ini, sattvaguóa menjadikan
sinar dan ringan, kebaikan dan kemurnian, pengetahuan dan kebijaksanaan. Ia
dapat disamakan dengan kekuatan (gaya) sentripetal.
Tamoguóa yang
merupakan antitesis dari sattvaguóa, bertanggung jawab
terhadap segala yang gelap dan berat, jahat dan tidak murni, kebodohan dan
terbingungkan. Ia merupakan gaya sentrifugal.
Rajoguóa lah
yang melakukan suatu keseimbangan yang selaras antara dua kekuatan yang bertentangan
ini; sehingga ia berada dalam keadaan aktif dan tegang internal secara konstan.
Kegiatan yang selalu berlangsung ini lah karakteristik utamanya dan mewujudkan
dirinya sebagai nafsu dan ambisi di dunia psikhologis.
Tiga dewatà trimùrti berhubungan
dengan tiga guóa
dalam
permainan kosmis penciptaan, pemeliharaan dan pemusnahan.
Wiûóu melambangkan sattvaguóa,
sebagai daya keberadaan dan pemeliharaan.
Úiwa melambangkan sifat tamas, sebagai daya penyerapan.
Brahmà berdiri di antara keduanya ini dan melambangkan
sifat rajas.
Ia
melambangkan kemampuan keberadaan yang berasal dari pertemuan yang saling
berlawanan tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar