Sabtu, 16 Juni 2012

Tri Loka

Kita berbicara tentang tiga alam. Yang pertama adalah alam dewa (sorga; devaloka), manuûyaloka (dunia kita ini) dan neraka. Alam sorga adalah alam yang penuh dengan kenikmatan. Alam manusia ini merupakan alam campuran antara kesenangan dan penderitaan. Neraka adalah alam yang penuh dengan  rasa sakit dan derita.


Bagi mereka yang menumpuk karma-karma baik di dalam hidupnya maka setelah kematian ia akan terlahir di alam sorga. Setelah sorga memberi pemenuhan yang sesuai dengan karma-nya maka ia akan terlahir lagi ke dunia ini. 

Dan bagi orang yang menumpuk doûa di dalam hidupnya maka setelah kematian ia akan terlahir di alam neraka dengan mengalami derita, yang sesuai dengan deritanya. Setelah itu ia akan terlahir lagi di dunia ini. Dia terlahir lagi ke dunia dengan membawa timbunan karma-nya sesuai untuk dia  jalani di bumi ini. Di bumi, sorga, dan neraka selalu saja dikuasai oleh ketidak kekalan. 

Perputaran kelahiran dan kematian selalu ada. Kesenangan yang bergantung pada obyek-obyek eksternal tidaklah menjamin kebahagiaan yang kekal. Hanya àtmajñàna yang memberikan kebahagiaan yang kekal, bebas dari kelahiran dan kematian, di seberang ketiga alam tersebut.

Àtmajñàna (Penerangan àtman) memberi kebahagiaan tertinggi. Tingkatan tertinggi ini akan memberi penerangan langsung bagi pikiran. Ini adalah tingkatan dimana seseorang menyadari dengan sempurna bahwa, “tubuh ini bukan aku, kecerdasan ini bukan aku, kesadaran bukanlah aku.” 

Kebahagiaan yang dimiliki oleh raja penguasa sorga (dewa Indra) hanyalah setetes dari lautan kebahagiaan àtmajñàna.

Pencapaian àtmajñàna inilah yang disebut mokûa atau mencapai nirvàóa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar