Rabu, 13 Juni 2012

Susila

Suúila

Suúìla merupakan kerangka dasar Agama Hindu yang kedua setelah filsafat (Tattwa). Suúìla memegang peranan penting bagi tata kehidupan manusia sehari-hari. Realitas hidup bagi seseorang dalam berkomunikasi dengan lingkungannya akan menentukan sampai di mana kadar budhi pekerti yang bersangkutan.

Ia akan memperoleh simpati dari orang lain manakala dalam pola hidupnya selalu mencerminkan ketegasan sikap yang diwarnai oleh ulah sikap simpatik yang memegang teguh sendi-sendi kesusilaan. Di dalam filsafat (Tattwa) diuraikan bahwa agama Hindu membimbing manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup seutuhnya, oleh sebab itu ajaran sucinya cenderung kepada pendidikan úila dan budhi pekerti yang luhur, membina umatnya menjadi manusia suúìla demi tercapainya kebahagiaan lahir dan batin. 

Kata Suúìla terdiri dari dua suku kata: “Su” dan “Úila”. “Su” berarti baik, indah, harmonis. “Úila” berarti perilaku, tata laku. Jadi Suúìla adalah tingkah laku manusia yang baik terpancar sebagai cermin obyektif kalbunya dalam mengadakan hubungan dengan lingkungannya. 

Pengertian Suúìla menurut pandangan Agama Hindu adalah tingkah laku hubungan timbal balik yang selaras dan harmonis antara sesama manusia dengan alam semesta (lingkungan) yang berlandaskan atas kurban suci (Yajña), keikhlasan dan kasih sayang. 

Pola hubungan tersebut adalah berprinsip pada ajaran Tat Twam Asi mengandung makna bahwa hidup segala makhluk sama, menolong orang lain berarti menolong diri sendiri, dan sebaliknya menyakiti orang lain berarti pula menyakiti diri sendiri.

Jiwa sosial demikian diresapi oleh sinar tuntunan kesucian Tuhan dan sama sekali bukan atas dasar pamrih kebendaan. Dalam hubungan ajaran suúìla beberapa aspek ajaran sebagai upaya penerapannya sehari-hari diuraikan lagi secara lebih terperinci. 

Dalam berbuat atau bertingkah laku, diharapkan kita sudah tahu aturan dan norma yang berlaku. Dan untuk itu, kita melaksanakan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar