Úiwa Àtma
Úiwa Àtma adalah Cetanà/Puruûa atau
kejiwaan (kesadaran) yang lebih banyak dipengaruhi oleh Màyà atau acetanà, jika
dibandingkan dengan Sadàúiwa, dimana kesadaranNya, telah mulai kena pengaruh
lupa (Awidyà)
Pada Sadàúiwa unsur Màyà yang mempengaruhi-Nya itu hanya berupa
sifat kemahakuasaan-Nya saja, sedangkan unsur kesadaran-Nya masih tetap dapat
menguasai dan mengendalikan unsur Màyà itu, sedangkan pada Úiwa Àtma, sifat
kemahakuasaan-Nya itu sudah mulai berkurang dan mulai cenderung oleh materi
(Màyà)
Úiwa Àtma adalah Tuhan yang
memberikan seluruh tenaga hidup pada tiap-tiap isi alam semesta ini, khususnya
pada manusia beserta makhluk hidup lainnya, sehingga beliaupun sering digelari
Jìwàtman.
Sang Hyang Àtma yang bersemayam pada
setiap makhluk tidak dapat dipengaruhi oleh kondisi alam.
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa ada 12 sifat-sifat Àtma
Karena Sang Hyang Widhi sebagai Jìwàtma yang telah menyatu dengan
makhluk ciptaanNya, Àtma telah terpengaruh oleh unsur ciptaanNya yaitu
sifat-sifat kemahaanNya, dan menimbulkan Awidyà, yaitu tidak menyadari asal
serta sifat-sifat aslinya. Sedangkan manusia lahir dalam keadaan Awidyà yang
menyebabkan ketidak-sempurnaannya. Àtma tidak pernah mengalami kelahiran dan
kematian itu, namun wujud manusia mengalami lahir dan kematian itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar