Sadà Úiwa
Sadàúiwa adalah Cetanà (Tuhan) yang
telah aktif, berfungsi dan berkhasiat, suka mengampuni, memberi penerangan,
dapat menjadi kecil sekecil-kecilnya, tiada berwujud, dan menjadi obyek pujaan
dari segala makhluk. Sebagai Pencipta, Pemelihara, dan pelebur pada dunia ini
memberi sinar cahaya, serba tahu, Maha Karya, ada di mana-mana, dan kekal
abadi.
Adapun ke-Mahakuasaan dan
ke-Mahasempurnaan-Nya Hyang Sadàúiwa meliputi Guóa, Úakti, Swabhàwa. Guóa
meliputi tiga sifat yang mulia, Úakti meliputi empat kekuatan yang disebut:
Cadu Úakti dan Swabhàwa meliputi delapan kemahakuasaan yang disebut Aûþa Aiúwarya.
a. Guóa dari Tuhan Sadàúiwa ada tiga
macam, antara lain:
- Dura Úrawaóa artinya
berpendengaran serba jauh.
- Dura Sarwajña artinya berpengetahuan
serba sempurna
- Dura Darúana artinya berpandangan serba
jauh
b. Úakti dari Tuhan Sadàúiwa ada empat
yang disebut Cadu Úakti
c. Swabhàwa dari Tuhan Sadàúiwa ada
delapan yang disebut Aûþa Aiúwarya
Dari uraian di atas Tuhan sebagai Sadàúiwa dapat kita bayangkan
saat pagi hari yang cerah kita pandang langit biru yang non jauh disana tak
dapat kita bayangkan, namun dibawah langit biru nampak awan putih yang saling
berkejar-kejaran menghiasi angkasa kemudian berubah menjadi mendung suatu
pertanda hujan akan turun membasahi bumi persada ini. Hujan dan kemarau akan
mempengaruhi kehidupan di bumi kita ini, kedua musim ini silih berganti
mempengaruhi kehidupan makhluk di bumi.
Di musim kemarau tanaman akan kering
malah mati, sedangkan sebaliknya bila musim hujan tiba tanaman akan tumbuh
subur dan tunaspun bermunculan. Begitulah pengaruh kekuasaan Tuhan sebagai
Sadàúiwa seperti cuaca yang memberi pengaruh pada kehidupan di bumi ini.
Sadàúiwa adalah tidak lain dari
Paramaúiwa juga, tetapi Paramaúiwa yang telah bersenyawa dengan hukum
kemahakuasaan-Nya sendiri, sehingga dapat terlaksana dan berhasil segala apa
yang dikehendaki-Nya. Oleh karena demikian kesempurnaan dan kemahakuasaan-Nya,
maka beliau diberi bermacam-macam gelar. Seperti Nawa Sanga adalah sembilan
manifestasi Tuhan sebagai penguasa sembilan penjuru mata angin alam semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar